Sekelompok akademisi dan developer dari Kamerun Selatan telah menciptakan kripto baru bernama Ambacoin, CryptoGlobe melansir, Rabu (12/12).
Kelompok tersebut merupakan bagian gerakan separatis yang berjuang untuk memerdekakan Kamerun Selatan, sebuah wilayah yang sebelumnya berada di bawah kuasa administratif Inggris. Mereka mengincar pengakuan bagi negara baru mereka, Republik Federal Ambazonia.
Menurut informasi yang tertulis di situs resmi dan whitepaper, AmbaCoin merupakan blockchain publik desentralistik dan kripto bagi negara baru Ambazonia. AmbaCoin didukung sumber daya alam Ambazonia yang kaya serta sebuah kebijakan buyback dijamin oleh kas Ambazonia di masa depan.
Kripto yang didukung negara tersebut memiliki dua fungsi utama. Pertama, AmbaCoin akan menyediakan pendanaan bagi pembangunan “Amba Land”. Setengah dari hasil penjualan ICO akan digunakan untuk meminta PBB, Uni Eropa dan Uni Afrika mengakui Ambazonia sebagai negara yang berdaulat. Kedua, kripto tersebut akan digunakan untuk menghidupkan ekonomi Ambazonia dan memberikan penghasilan bagi warga Ambazonia.
“Semua penjualan AmbaCoin akan dipakai untuk mendanai tujuan Ambazonia, demi membantu pengungsi dan orang-orang yang terusir, membangun ulang rumah-rumah yang disita oleh pasukan militer serta membela komunitas dari rezim penindas Republik Kamerun,” jelas whitepaper AmbaCoin.
Saat ini AmbaCoin memasuki tahap presale, di mana 1 AmbaCoin ERC20 bisa dibeli seharga US$0,25. Investor yang tertarik juga bisa membeli obligasi kripto Ambazonia yang didukung AmbaCoin. Whitepaper kripto ini menjanjikan keuntungan bagi investor awal, sebab AmbaCoin disebut-sebut akan di-listing dengan harga US$4.
Kendati atas klaim tersebut, sejauh ini jumlah pembeli masih sangat sedikit. Hanya sekitar 20 ribu obligasi yang telah dibeli, dari total 100 juta yang dijual, dan presale daring menerima total US$6.800.
AmbaCoin diklaim menggunakan basis arsitektur proof-of-stake. Whitepaper menulis bahwa kripto ini akan cepat, transparan dan aman. Dengan rencana integrasi selular, AmbaCoin akan membangun platform, warga Ambazonia bebas berdagang dengan pasar internasional tanpa pembatasan yang tidak adil.
Usaha untuk memerdekakan Kamerun Selatan mulai sejak Oktober 2016, ketika kelompok pengacara dan guru turun ke jalan untuk memrotes ketimpangan ekonomi sekaligus diskriminasi budaya dan bahasa.
Pada September 2017, kelompok separatis di Anglophone di Kamerun Selatan mendeklarasikan kemerdekaan Ambazonia. Peristiwa ini menandai awal mulanya Krisis Anglophone yang juga disebut dengan Perang Ambazonia.
AmbaCoin merupakan usaha teranyar oleh para separatis untuk memperkuat deklarasi kemerdekaan yang dinyatakan tahun lalu. Mereka juga berencana menerbitkan uang fiat yang didukung dengan AmbaCoin.
Menciptakan mata uang baru sebagai alat mencapai kemerdekaan bukanlah hal baru, sebab banyak negara tidak diakui di masa lalu membuat uang mereka sendiri. Salah satu contohnya adalah Biafran, mata uang yang diciptakan Republik Biafra di masa perang sipil Nigeria, 1967-1970.
Terlepas dari nasib situasi di Ambazonia, pembuatan AmbaCoin adalah kasus terbaru dalam sederet panjang negara-negara yang ingin menerbitkan mata uang kripto mereka sendiri. [ed]