IKLAN

Ambyar! Aplikasi Ini Diretas, Kerugian Mencapai Rp431 Milyar

Lagi-lagi, sebuah aplikasi DeFi pada blockchain Fantom (FTM) telah menjadi sasaran kejahatan virtual dan diretas. Menurut periset keamanan Vahe Karapetyan, perkiraan kerugian yang dialami Grim Finance mencapai total US$40 juta setara Rp431 milyar.

Grim Finance merupakan aplikasi optimasi imbal hasil pada blockchain Fantom. Melalui Twitter, tim Grim Finance berkata, “Platform kami dieksploitasi oleh penyerang luar. Alamat penyerang telah teridentifikasi dengan total dana curian mencapai US$30 juta.”

Serangan tersebut dilakukan memanfaatkan kelemahan yang terkait dengan pinjaman kilat (flash loan) dan persoalan likuiditas.

Pertama-tama, peretas mengambil pinjaman kilat atas dua token lalu menambahkan likuiditas di bursa desentralistik SpiritSwap. Hal ini berarti peretas dapat mengambil imbalan likuiditas dalam bentuk token SPIRIT dan melakukan deposit.

Setelah itu peretas melancarkan serangkaian perintah sehingga ia berhasil meraih kendali atas sebagian besar token dalam pinjaman kilat itu. Dengan menggunakan token likuiditas SPIRIT, peretas melakukan deposit ulang dan mengumpulkan token tambahan dalam jumlah besar.

BACA JUGA  Proyek Advokasi DeFi Grifters (DELC) Kini Hadir di Coinstore

Saat ini, halaman transaksi mencakup lebih dari 40 transaksi yang terjadi selama rangkaian peretasan tersebut. Perkiraan kerugian dihitung dengan menambahkan semua transaksi, termasuk Bitcoin dan token jaringan Fantom.

Dana yang disedot belum dipindahkan ke alamat bursa atau lainnya. Sebab mayoritas dana masih disimpan di satu alamat dompet, bursa sentralistik dapat mencegat dompet peretas, seperti yang terjadi pada kasus Poly Network sebelumnya.

Grim Finance bukanlah kasus pertama bagi pencurian dana melalui aplikasi DeFi. Belum lama ini, kontrak Vee Finance diretas oleh individu anonim yang mencuri berbagai aset kripto senilai US$35 juta.

Kendati kedua kasus ini termasuk cukup signifikan, rekor peretasan terbesar dipegang oleh Poly Network yang melibatkan dana US$600 juta. Dana curian tersebut dikembalikan sehingga menyebabkan sejumlah anggota komunitas DeFi curiga peristiwa itu hanyalah demi publisitas.

BACA JUGA  KuCoin Kantongi Identitas Pencuri Bitcoin Cs, Rp4,1 Triliun

Satu bulan lalu, ChainSwap, platform antar rantai desentralistik yang didukung oleh Alameda Research, turut menjadi korban pembajak blockchain. Serangan itu melibatkan lebih dari 10 token dengan total dana sekitar US$8 juta yang dicuri dari pengguna. [u.today/ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait