Trader kripto terlacak mengalami kerugian masif mencapai Rp1 miliar dalam tempo 3 menit saja, diduga karena menggunakan cara keliru dan terkesan tanpa strategi sama sekali.
Seorang trader kripto baru-baru ini kehilangan sekitar Rp1 miliar dalam waktu hanya tiga menit saat mencoba meraih keuntungan dari tren meme coin RICH. Kisah ini mencerminkan kesalahan umum dan berujung fatal yang sering dilakukan para trader, terutama dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif.
Peristiwa itu disampaikan oleh Lookonchain di kanal Telegram resminya, Jumat (13/12/2024), berdasarkan data transaksi di blockchain oleh trader yang tidak dikenali identitasnya itu.
“Kejadian ini dimulai ketika trader tersebut melihat harga kripto RICH menurun, yang dianggap sebagai peluang emas. Dengan modal 198 SOL, ia membeli meme coin itu, berharap harga segera naik. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Harga RICH turun drastis hingga 60 persen setelah ia membelinya. Sepertinya itu membuatnya panik dan menjual seluruh asetnya hanya untuk mendapatkan 76 SOL. Dalam langkah ini, ia mengalami kerugian sebesar 122 SOL,” tulis Lookonchain.
Perusahaan analis kripto itu menambahkan, namun, alih-alih mundur untuk mengevaluasi situasi, trader kripto ini terjebak dalam Fear of Missing Out (FOMO).
Melihat potensi rebound, ia memutuskan untuk kembali berinvestasi dengan jumlah yang lebih besar, yaitu 297 SOL.
“Sayangnya, keputusan ini malah memperparah keadaannya. Harga kembali turun 60 persen, memaksanya menjual lagi dengan nilai 93,5 SOL, mengakibatkan kerugian tambahan sebesar 203,5 SOL. Dalam waktu tiga menit, ia kehilangan total 325,8 SOL, setara dengan US$73,9 ribu,” tulis mereka.
Angka itu dengan kurs saat ini senilai lebih dari Rp1,1 miliar! Publik bisa memantau rincian transaksi itu di blockchain explorer Solana ini.
Ironisnya, hanya 30 menit setelah ia menjual, harga RICH kembali melonjak. Lookonchain menilai, kika trader kripto ini mampu menahan posisi dan mengesampingkan emosi panik, kerugian tersebut mungkin dapat berubah menjadi keuntungan.
Kisah ini tentu saja menggarisbawahi pentingnya pengelolaan emosi, strategi yang terencana, dan pemahaman risiko dalam trading.
Banyak trader terjebak dalam siklus emosional serupa, terutama ketika berurusan dengan aset kripto yang terkenal volatil. Kesalahan seperti panic selling dan FOMO dapat menghapus modal dalam sekejap.
Bikin Rugi! Ini yang Dimaksud Margin Call pada Trading Kripto
Oleh karena itu, pendekatan yang bijaksana, termasuk pengaturan stop-loss dan analisis teknikal mendalam dan terperinci sebelum mengambil keputusan, adalah kunci untuk meminimalkan risiko, termasuk melakukan riset mandiri alias Do Your Own Research.
Kisah tragis ini juga menjadi pengingat bahwa pasar kripto memerlukan disiplin, ilmu mumpuni, dan kesabaran. Meskipun potensi keuntungannya tinggi, risiko yang menyertainya tidak boleh diabaikan.
Bagi para trader kripto, pelajaran penting dari kejadian ini adalah memahami bahwa tidak setiap penurunan harga adalah peluang, dan tidak setiap lonjakan harga adalah momen untuk masuk kembali.
Dengan strategi yang tepat dan pengendalian emosi, trader dapat menghindari nasib serupa dan menjadikan volatilitas pasar sebagai peluang, bukan jebakan. [ps]