Dalam diskusi terbaru dengan Pembaca Acara Crypto Banter, Ran Neuner, analis kripto terkenal Benjamin Cowen telah ungkapkan kekhawatiran atas nilai Ethereum (ETH) dalam perbandingan dengan Bitcoin (BTC).
Nilai Ethereum (ETH)Â
Berdasarkan laporan Crypto Globe, analisis Cowen melihat adanya potensi penurunan signifikan lebih dari 50 persen pada pair ETH/BTC, yang mungkin dipicu oleh pola double-top yang bearish pada grafik bulanannya.
Skenario spekulatif ini muncul di tengah fluktuasi pasar yang sedang berlangsung dan memunculkan pertanyaan tentang arah masa depan dua aset kripto terkemuka ini.
Prediksi Benjamin Cowen berpusat pada pengamatan atas pola double-top yang bearish yang terbentuk pada grafik bulanan pair tersebut.
Secara historis, pola seperti ini menandakan kecenderungan investor untuk menukar Ethereum dengan Bitcoin selama masa reli pasar.
Menurut Cowen, sentimen pasar saat ini mencerminkan fase distribusi massal, mirip dengan pola yang teramati dalam siklus pasar sebelumnya.
Mengacu pada data historis, Cowen menyoroti tren berulang di mana pair ETH/BTC secara historis menunjukkan kecenderungan untuk mengalami penurunan dari Juni hingga Desember.
“Jadi menurut saya yang akan terjadi adalah bahwa Ether/Bitcoin dapat anjlok ke sekitar level 0,03 (BTC) hingga 0,04 (BTC) dan begitu valuasi Ethereum/Bitcoin sampai di sana, saya pikir itu bisa menandai akhir dari perhitungan altcoin,” ujar Cowen.
Katalis untuk Penurunan
Cowen juga berpendapat bahwa penurunan signifikan pada pair ETH/BTC mungkin dipicu oleh retracement di pasar saham.
Dengan membandingkan situasi saat ini dengan periode akhir 2017 ketika pair tersebut turun menjadi 0,022 BTC, Cowen mengindikasikan bahwa kemungkinan penurunan kedua ke level tersebut (0,049 BTC) bisa terjadi saat ini. Hal ini, pada gilirannya, dapat menandai akhir dari periode sulit bagi altcoin.
Meskipun Cowen memperkirakan potensi penurunan hingga 0,03 BTC atau lebih rendah, ia juga memperingatkan bahwa pasangan ETH/BTC mungkin tidak akan menemukan titik terendahnya secara langsung setelah mencapai level ini.
Pair tersebut bisa mengalami penurunan lebih lanjut sebelum menstabilkan. Cowen mengidentifikasi koreksi musiman potensial di indeks saham AS S&P 500 sebagai pemicu untuk skenario semacam ini. [st]