Pengguna Twitter bernama Financial Survivalism, seorang pendukung kripto dan mantan agen asuransi serta penasihat keuangan, memberikan prediksi harga Bitcoin (BTC) bisa turun sampai US$1.165 dalam waktu dekat. Prediksi tersebut ia berikan sebagai tanggapan terhadap prediksi analis kripto lain, Murad Mahmudov, yang memperkirakan harga BTC bisa longsor sampai US$1.600.
Financial Survivalism, yang saat ini adalah seorang trader penuh waktu yang memrediksi sebuah revolusi keuangan akan datang, memberikan analisa harga BTC bisa terus turun sebagai berlanjutnya sebuah tren yang ia sebut sebagai Hyperwave. Menurut analisa trader ini, harga BTC bisa naik jika berhasil mencapai Fase 1 formasi Hyperwave.
Murad Mahmudov dikabarkan menerima taruhan senilai 0,1 BTC dari Financial Survivalism. Sebagai seorang mitra di Adaptive Capital, Mahmudov berargumen harga BTC akan mencapai titik terendah di kisaran US$1.600 hingga US$2.300. Sementara itu, Financial Survivalism percaya kripto nomor wahid tersebut bisa turun sampai serendah-rendahnya US$1.165 berdasarkan harga bursa Bitstamp sebelum naik kembali ke US$10.200.
Melalui bagan yang berbeda, Financial Survivalism menyoroti indikator teknikal lain yang memrediksi harga BTC bisa turun dibawah level support saat ini. Mantan agen asuransi tersebut menarik garis antara bear market tahun 2014-2015 dengan yang sedang dialami pasar aset digital saat ini.
Trader tersebut berargumen bahwa di bear market sebelumnya, harga Bitcoin memasuki formasi Adam and Eve, sehingga terjadi reli sementara yang menguji 200-day exponential moving average (EMA) sebagai resistance. Tetapi, harga BTC kemudian menurun kembali dalam siklus yang sama tersebut.
Mengingat bagan Bitcoin saat ini kembali memasuki formasi Adam and Eve, Financial Survivalism percaya sejarah akan berulang. Menurut trader tersebut, harga BTC akan terlebih dulu menguji level resistance di harga US$5.500, tetapi kemudian akan turun ke harga lebih rendah. Bahkan, menurut estimasi Survivalism, BTC bisa longsor sampai US$732.
Pada 4 Februari 2019, melalui Twitter, Mahmudov menginformasikan bahwa cuitan terkait Bitcoin turun hingga ke tingkat yang sama dengan tahun 2014. Analis kripto tersebut berkata kondisi saat ini seakan-akan tidak ada bedanya dengan tahun 2014, dan bahkan lebih rendah dibanding tahun 2016.
Mahmudov juga mengingatkan, bahwa semua orang yang terobsesi dengan Bitcoin, terutama di belahan dunia Barat, sudah berada di sektor kripto untuk waktu yang relatif lama. Oleh sebab itu, analis kripto tersebut berargumen pionir kripto dan komunitas cypherpunk mungkin tidak menyadari tidak terlalu banyak orang yang tertarik dengan uang desentralistik berdaulat dibanding yang diperkirakan.
Menurut Mahmudov, bear market kripto bisa berlangsung lebih lama dari yang diharapkan sebagian besar orang. Kendati demikian, orang-orang yang saat ini sedang membangun dan belajar tentu akan menerima imbalan yang besar di tahun 2023/2024. [cryptoglobe.com/ed]