Analis Bitcoin Bocorkan Level Penting Menuju US$65 Ribu

Seorang analis Bitcoin (BTC) popular di Tradingview, dengan puluhan ribu pengikut, baru saja membocorkan satu level penting yang berpotensi agar kripto nomor satu itu bisa terbang ke US$65 ribu.

Adalah “KlejdiCuni” yang menyampaikan itu pada Selasa, 10 September 2024. Dia berpendapat bahwa pasar Bitcoin saat ini sedang terkonsolidasi dan cenderung bergairah serta berpeluang melanjutkan kenaikan.

“Saat ini BTC sedang berada dalam fase konsolidasi dan bersiap untuk pergerakan signifikan berikutnya. Level resistensi kunci ada di US$59.600. Ini penting untuk dilewati oleh Bitcoin agar dapat melanjutkan momentum kenaikan lebih lanjut. Level harga US$59.600 telah diidentifikasi sebagai titik resistensi yang signifikan. Jika berhasil menembus zona ini, hal tersebut dapat menandakan tren bullish yang kuat, yang berpotensi mendorong Bitcoin naik hingga US$62.500, yang merupakan zona resistensi kuat berikutnya,” sebutnya, di mana pada grafik ada sasaran paling puncak, yakni US$65 ribu.

Pada grafik juga terlihat bahwa harga sudah breakout melewati batas atas wedge pattern sejak 9 September 2024, yang menyiratkan bahwa skenario bullish mungkin telah terkonfirmasi.

Analis Bitcoin

Namun demikian, dia menyebut bahwa minat yang terus berlanjut dari investor institusional menjadi syarat lain yang diperlukan untuk mendorong BTC melewati level resistensi ini.

“Perkembangan regulasi yang positif juga dapat meningkatkan kepercayaan pasar, sehingga membantu pergerakan naik Bitcoin. Kondisi ekonomi global, termasuk tingkat inflasi dan kebijakan moneter, juga akan memainkan peran penting dalam arah harga Bitcoin ke depannya,” imbuhnya.

Per Rabu dini hari, harga BTC bertengger di US$57.230, naik cukup apik dari US$52.637 pada 7 September 2024. Namun analis Bitcoin lain, QCP Capital, justru menilai reli BTC hanya berjangka pendek saja, dengan hambatan sedikit di atas US$58 ribu.

Reli Pendek Bitcoin, Analis: Sasar US$58 Ribu

Analis Bitcoin KlejdiCuni sebelumnya secara tepat meramalkan ambrolnya harga Ethereum. Pada grafik yang ia unggah pada Kamis lalu, pola bearish pada Ethereum masih bertahan. Berdasarkan pola segitiga yang lebih besar, ada indikasi kemungkinan pergerakan turun lebih lanjut. Selain itu, data ADP yang dirilis hari ini diperkirakan akan meningkatkan spekulasi pasar.

“Ethereum kemungkinan dapat menguji kembali level US$2.500 sebelum melanjutkan penurunan, meskipun penurunan juga bisa terjadi dari harga pasar saat ini,” tulisnya kala itu, di mana target koreksi tercapai pada 6 September 2024 di kisaran US$2154. Ketika artikel ini ditulis, harga ETH melonjak lagi kembali ke US$2.351.

Sebelumnya oleh analis Bitcoin lain, Panji Yudha, dikemukakan bahwa Bitcoin berpotensi menguji kembali area resistance di US$57.000. Jika resistance ini berhasil ditembus, Bitcoin bisa bergerak menuju MA-20 di sekitar US$58.830, dengan sasaran berikutnya di kisaran US$61.000 hingga US$62.000, tergantung pada apakah data inflasi memenuhi ekspektasi pasar atau tidak, menurut Panji dalam keterangan resminya melalui surel.

Selain itu, analis on-chain Ali Martinez melalui tweet-nya memperkirakan akan ada likuidasi sebesar US$24 juta di Binance jika harga Bitcoin turun hingga US$54.230. Hal ini mencerminkan ketidakpastian pasar yang berlanjut, dengan para analis dan pelaku pasar tetap waspada terhadap kemungkinan penurunan lebih lanjut.

Analisis teknikal yang diterbitkan oleh seorang pengguna Tradingview pada 6 September 2024 juga menunjukkan bahwa Bitcoin mungkin akan mengalami koreksi sebelum melonjak.

Menyimak 4 Proyeksi Spektakuler Harga BTC

Menurut analis Bitcoin itu, harga Bitcoin bisa melambung tinggi setelah menembus pola diamond lower wedge pada September ini, meskipun awalnya mengalami penurunan hingga US$51.000. Harga Bitcoin diperkirakan akan berada dalam kisaran US$51.000 hingga US$55.000 sebelum terjadinya lonjakan yang signifikan, dengan potensi lonjakan harga hingga US$84.500 jika harga berhasil mempertahankan pola diamond. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait