Bitcoin (BTC) baru-baru ini mencapai harga yang langka, berkisar antara US$17 ribu lalu lebih dari US$18 ribu. Emas sebelumnya memecahkan harga tertinggi, melampaui US$2 ribu per ons sebelum kembali turun dan terkonsolidasi. Analis Bloomberg Intelligence, Mike McGlone berpendapat hal sama bisa terjadi dengan Bitcoin.
“Jangka pendek, US$20 ribu adalah resistance yang baik. Saya pikir Bitcoin akan sama seperti emas, yang mencapai US$2 ribu, lalu terkonsolidasi dalam bull market,” jelas McGlone dalam wawancara dengan Bloomberg, 18 November 2020 lalu.
Bitcoin naik hingga US$18.500 pada Selasa (17/11/2020) sebelum jatuh ke US$17.200 tidak lama kemudian, berdasarkan data TradingView.com.
Sejak itu, aset kripto tersebut cenderung datar, konsolidasi antara kedua level itu. Secara jangka panjang, McGlone memrediksi tren bullish akan terus berlanjut di tahun-tahun depan.
“Ingatlah, akhir tahun lalu harganya US$7 ribu. Jika Anda lihat kinerja di masa lalu, yang bisa terulang di masa depan, tahun depan atau dua tahun lagi, Bitcoin bisa menambah angka nol di belakangnya,” jelas McGlone.
Berdasarkan acuan harga US$7 ribu di akhir tahun 2019, Bitcoin menambah satu angka di depan, sehingga harganya US$17 ribu. Tambahan angka nol di belakang US$17 ribu berarti prediksi harga US$170 ribu.
Bitcoin menembus US$18 ribu ketika wawancara bersama McGlone itu, sehingga satu angka nol di belakang bisa berarti harga masa depan US$180 ribu.
McGlone mengungkit sejumlah hal penting dalam wawancara itu, termasuk perubahan harga Bitcoin. Bitcoin menjadi emas versi digital, jelas McGlone.
Satu hal penting yang terjadi tahun ini adalah volatilitas Bitcoin menurun, bahkan sangat rendah dibandingkan dengan emas.
Analis itu juga menjelaskan volatilitas Bitcoin terhadap Nasdaq, patokan pasar yang cukup umum. Volatilitas aset beresiko lain meningkat, tetapi volatilitas Bitcoin menurun, tegasnya.
McGlone mengungkit FOMO dari investor institusi terhadap Bitcoin sejalan dengan penerbitan uang yang semakin banyak oleh bank sentral.
Tahun ini, telah ada sejumlah pemain keuangan besar yang membeli Bitcoin, seperti MicroStrategy dan Square besutan Jack Dorsey. [cointelegraph.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.