Pakar komoditas Bloomberg, Mike McGlone, menjelaskan mengapa ia berpendapat harga Bitcoin dapat mencapai US$100 ribu tahun ini terlepas dari koreksi yang terjadi. Ia mengaku ada satu aspek penting soal Bitcoin yaitu banyak reksadana keluar dari emas dan memasuki Bitcoin.
Potensi Reli Harga Bitcoin
Dalam wawancara dengan Stansberry Research, McGlone berkata ia meremehkan satu aspek soal kripto dan emas. Terutama, ada dana besar yang keluar dari emas dan dikonversikan menjadi Bitcoin (BTC) serta Ethereum (ETH).
Pakar Bloomberg tersebut menegaskan kedua aset kripto itu mengambil alih emas. Bitcoin lebih kuat sebab memiliki suplai terbatas 21 juta koin dengan tiga juta koin yang belum ditambang, sedangkan emas memiliki suplai tidak terbatas walau sulit ditambang.
McGlone percaya Federal Reserve dan pemerintah AS berencana memberikan usaha maksimal untuk menopang uang fiat dengan suplai tak terbatas. Hal ini dilakukan melalui pengurangan pembelian obligasi dan penawaran beragam stimulus keuangan kepada usaha dan perorangan.
Ia mencuit, “Dalam kasus Bitcoin, dengan suplai terbatas, sedangkan uang fiat memiliki suplai tak terbatas, maka Bitcoin kemungkinan besar menang.”
McGlone menambahkan ada banyak investor yang memindahkan dana dari emas ke Bitcoin dan Ethereum, atau menaruh Bitcoin dan Ethereum dalam keranjang yang sama dengan emas.
Pakar komoditas itu mengungkit bahwa pada tahun 2021, nilai emas turun 7 persen sedangkan Bitcoin naik hampir 70 persen sementara Ethereum naik 400 persen.
Sebab itu, aset kripto nomor wahid tersebut dapat mencapai US$100 ribu di akhir tahun, kendati saat ini mengalami longsor dalam beberapa hari terakhir.
Selain itu, McGlone memprediksi SEC dapat menyetujui Bitcoin ETF paling cepat akhir Oktober. Ia menegaskan sangat mungkin AS mengikuti contoh Kanada yang telah menyetujui sejumlah Bitcoin ETF dan juga Ether ETF.
Tingkat kesulitan memverifikasi transaksi Bitcoin, yakni hashrate, turut meningkat 3,16 persen. Hal ini merupakan peningkatan kelima secara berturut-turut tahun ini.
Secara keseluruhan, hashrate Bitcoin terus pulih kembali walau penambangan kripto telah dilarang oleh pemerintah Tiongkok pada bulan Mei lalu. Kebijakan ini memaksa banyak penambang harus minggat ke wilayah ramah kripto dengan listrik murah, seperti Kanada, AS dan Kazakhstan. [u.today/ed]