Ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence, Mike McGlone, telah menjelaskan bahwa supercycle mungkin terjadi pada bitcoin, dengan mencatat bahwa mata uang kripto ini mengalahkan emas hampir 10 kali lipat sejauh ini tahun ini.
Strategis tersebut menambahkan bahwa jika tren masa lalu tetap berlaku, maka volatilitas BTC lebih cenderung pulih dibandingkan dengan komoditas ketika kripto menuju ke level tertinggi baru.
Supercycle Bitcoin Terjadi?
Supercycle Bitcoin menurut Mike McGlone, seorang ahli strategi komoditas senior untuk Bloomberg Intelligence (BI), divisi riset Bloomberg, menjelaskan di Twitter pada hari Selasa (21/3/2023) bahwa supercycle mungkin terjadi pada bitcoin.
“Mencari siklus super? BTC mengungguli komoditas dengan risiko menurun. Bitcoin mengalahkan emas, komoditas lama yang paling unggul pada 2023 hingga 20 Maret, hampir 10x mungkin menjadi indikasi terjadinya supercycle pada kripto,” ujar McGlone.
Strategis tersebut menjelaskan bahwa keuntungan BTC dibandingkan dengan sebagian besar komoditas adalah tahap awal pengadopsian yang rendah dan terus meningkat dibandingkan dengan pasokan yang semakin berkurang.
Mengacu pada grafik berjudul Elongated Bitcoin Upward Trajectory Gaining Fuel, McGlone mencatat bahwa lintasan naik aset tersebut yang memanjang dibandingkan dengan Indeks Spot Komoditas Bloomberg adalah umum dibandingkan dengan sebagian besar aset.
Namun, dia menunjukkan, apa yang unik dibandingkan dengan komoditas adalah volatilitas 260 hari bitcoin yang mengalami dasar dari level baru.
“Jika tren masa lalu bertahan, volatilitas kripto lebih mungkin untuk pulih vs. komoditas saat bitcoin mengarah ke level tertinggi baru,” ujar McGlone.
Ahli strategi Bloomberg Intelligence menjelaskan pada minggu lalu mengapa dia mengharapkan BTC untuk terus mengungguli emas dan pasar saham.
“Menghadapi The Fed, inflasi, dan perang, 2022 mungkin akan menjadi primadona untuk pengembalian aset berisiko dan menandai tonggak penting lainnya dalam pematangan BTC,” kata McGlone.
“Tidak mungkin BTC berhenti mengungguli emas, pasar saham di tengah guncangan di jalan karena Fed mencoba siklus kenaikan suku bunga lainnya,” tambahnya.
Pada hari Sabtu (18/3/2023), dia berkomentar tentang bagaimana kegagalan bank-bank besar baru-baru ini, termasuk Silicon Valley Bank dan Signature Bank, memengaruhi bitcoin, dikutip dari News.Bitcoin.
“Masalah perbankan dapat menentukan bitcoin, dolar kripto dan BTC mungkin berkembang untuk diperdagangkan lebih seperti obligasi jangka panjang dan emas AS karena bank berada di bawah tekanan akibat jatuhnya harga obligasi,” ujar McGlone.
“Bitcoin yang bertahan di atas harga US$25.000 adalah tanda yang jelas dari kekuatan yang berbeda,” tambahnya. [az]