Analis Bloomberg: Tak Ada Alasan SEC Menolak Spot ETH ETF

Analis Bloomberg, Eric Balchunas mengatakan, bahwa tak ada alasan bagi Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) AS untuk menolak proposal Spot ETH ETF, karena tingginya permintaan pasar terhadap kripto peringkat ke-2 setelah BTC itu, termasuk terhadap BTC.

Berdasarkan prospek proposal para penerbit Spot Bitcoin ETF, regulator sekuritas AS, SEC, kemungkinan harus menyetujui Spot ETH ETF, kata analis Bloomberg Eric Balchunas.

Harga Ether (ETH) melonjak melebihi US$$2.000 untuk pertama kalinya sejak April 2022 pada Kamis (9/11/2023) malam, setelah terungkap bahwa BlackRock mungkin berencana meluncurkan Spot ETH ETF mereka, setelah mendaftarkan produk mereka, iShares Ethereum Trust, ke SEC melalui bursa efek Nasdaq. BlackRock juga menanti proposal Spot Bitcoin ETF mereka agar disetujui oleh SEC.

harga ETH
Lonjakan harga ETH terkini, sudah mencapai US$2.000 per ETH. Sumber: Tradingview.

Balchunas mengatakan, bahwa SEC AS kemungkinan harus menyetujui ETF yang nilainya tertaut dengan harga ETH di pasar spot itu, karena sebelumnya mereka telah menyetujui ETF berjangka Ether (Futures ETH ETF).

“Saya tidak melihat alasan bagi mereka untuk menolak Spot Ether ETF, mengingat mereka telah menyetujui berjangka Ether. Jika tidak, itu justru membuka gugatan hukum lainnya terhadap SEC,” kata Balchunas di tayangan podcast di The Defiant yang diterbitkan pada Senin lalu.

Balchunas mengacu pada putusan banding di Washington DC yang memutuskan pada Agustus 2023 lalu, bahwa SEC sangat sewenang-wenang dalam keputusannya untuk menolak upaya Grayscale untuk mengubah Grayscale Bitcoin Trust-nya menjadi Spot Bitcoin ETF. Pengadilan banding menemukan bahwa SEC akan memperlakukan GBTC secara berbeda dari produk serupa, seperti ETF berjangka Bitcoin. Namun pada akhirnya hakim memenangkan Grayscale dan perusahaan itu tinggal menunggu waktu persetujuan. Setidaknya saat ini ada tujuh proposal ETF Berjangka Ether diluncurkan bulan lalu.

Balchunas mengatakan persetujuan untuk produk Spot ETH ETF kemungkinan akan datang setelah peluncuran Spot Bitcoin ETF, sekitar pertengahan hingga akhir 2024.

Namun, dengan permintaan untuk ETF berjangka Ether terbukti terbatas, dan permintaan global untuk Spot ETH ETF sekitar 20 persen dari permintaan untuk ETF Bitcoin, Balchunas mengatakan para pengelola aset sepertinya tidak akan terburu-buru.


“Sebagian besar orang tidak memahami Ethereum, sedangkan Bitcoin, mereka bisa mengatakan, oke, saya mengerti, emas digital. Berkali-kali, penasihat keuangan umumnya menghindari hal-hal yang lebih rumit yang tidak mereka pahami,” kata Balchunas.

proposal ETF
7 proposal ETF bernilai kripto ETH yang kini menanti persetujuan SEC. Sumber: Forbes.

ETF alias Exchange-Traded Fund adalah instrumen investasi berupa reksadana yang diperdagangkan selayaknya saham di bursa efek biasa. Dalam hal Spot Bitcoin ETF, nilai ETF-nya berdasarkan nilai perdagangan Bitcoin di pasar spot. Hal serupa dengan rencana Spot ETH ETF yang bernilai kripto Ether. Instrumen investasi jenis ETF diharapkan mempermudah investor institusi untuk mendapatkan keuntungan dari dinamika pasar kripto, tanpa repot-repot membeli dan menyimpan kripto aslinya. Mereka cukup memperdagangkannya di bursa efek.

Dibandingkan dengan produk investasi bernilai kripto lainnya, misalnya Bitcoin dan ETH Futures di CME, jenis ETF relatif lebih murah dari segi biaya dan pasarnya jauh lebih likuid.

Pasar ETF Amerika Serikat adalah pasar ETF terbesar di dunia, posisi kedua ditempati oleh Uni Eropa dan Kedua adala Asia Pasifik. Beberapa tahun lalu Spot Bitcoin ETF lahir di Kanada. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait