Analis Sebut September Bulan Buy The Dip Crypto

Memasuki awal pekan bulan September, analisis pergerakan harga crypto Bitcoin cenderung mengalami penurunan terbatas dengan berupaya bertahan di atas level support di angka US$25.000. September secara historis merupakan bulan yang menantang bagi Bitcoin karena harganya cenderung menurun.

Melihat data Coinglass, Bitcoin telah ditutup turun sekitar 11,29 persen pada bulan Agustus 2023, sedikit lebih baik dibandingkan penurunan 13,88 persen pada Agustus 2022.

Data Coinglass mencatat harga Bitcoin di bulan September cenderung mengalami penurunan dengan rata-rata 5,64 persen dalam periode 2013 – 2022.

“Sayangnya, secara historis harga Bitcoin juga tidak terlihat terlalu cerah untuk bulan September. Sejarah menunjukkan bahwa Bitcoin cenderung bearish di setiap bulan September sejak dari 2013 – 2022,” kata Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha dalam keterangannya melalui e-mail, baru-baru ini.

Panji menjelaskan, melemahnya harga Bitcoin di September ini memberikan peluang investor aset kripto untuk melakukan strategi Buy The Dip.

Menurut Panji, pergerakan harga Bitcoin di bulan Oktober dan November dari 2013 hingga 2022 cenderung positif dengan rata-rata kenaikan 22,34 persen di September dan 50,61 persen di Oktober.

“Kami melihat adanya potensi hal ini akan kembali terulang, didukung dengan potensi melunaknya sikap The Fed terhadap kenaikan suku bunga acuan dan mengingat fakta bahwa kita mendekati tahun yang besar di tahun 2024 yaitu Bitcoin Halving,” kata Panji.

Dari pergerakan harga Bitcoin di bulan September, Panji menyarankan untuk memantau dengan cermat kisaran US$23.800 hingga US$24.500 sebagai zona potensial untuk masuk selanjutnya jika BTC gagal bertahan di atas US$25.000 sepanjang September 2023 ini. Sedangkan area resistance terdekat berada di US$26.800 dan selanjutnya di angka USD 28.300.

Pada Selasa (5/9) per pukul 09.00 WIB pagi ini, Bitcoin diperdagangkan seharga USD 25.777 melemah sekitar 0,79 persen dalam 24 jam terakhir.

Sementara, kapitalisasi pasar Bitcoin masih kokoh bertahan diatas US$500 milliar. Disisi lain, total kapitalisasi pasar aset kripto saat ini masih bertahan diatas US$1 Triliun, tepatnya di angka US$1,020 Triliun.

Mayoritas koin kripto juga bergerak negatif sejak Kamis (31/8) setelah Securities and Exchange Commission (SEC) memutuskan untuk menunda pengambilan keputusan terkait proposal ETF Bitcoin Spot.

Keputusan ini memberikan SEC waktu tambahan sekitar 45 hari untuk meninjau proposal ETF Bitcoin Spot yang diajukan oleh keenam perusahaan, yaitu BlackRock, Fidelity, Invesco/Galaxy, VanEck, WisdomTree, dan Bitwise.

“Hal ini akan memberikan waktu lebih panjang kepada SEC untuk mempertimbangkan adanya perubahan peraturan dan melakukan penilaian terhadap berbagai potensi risiko dan peluang yang akan timbul dari hadirnya ETF Bitcoin ini,” kata Panji Yudha.

Melemahnya kripto juga terjadi di tengah masih bervariasinya data tenaga kerja AS. Tingkat pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8 persen pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5 persen ataupun pada Juli yang tercatat 3,5 persen.

Meski angka pengangguran naik, tetapi penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payrolls/NFP) naik menjadi 187.000 pada Agustus. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 170.000 ataupun NFP pada Juli sebesar 157.000.

Sementara dari laporan inflasi Personal Consumer Expenditure (PCE) yang mengalami kenaikan menjadi 3,3 persen (yoy) pada Juli 2023, dari 3 persen pada Juni.

“Kenaikan PCE menimbulkan kekhawatiran bank sentral AS sulit melunak terhadap kebijakan moneternya. Namun, di tengah masih variasinya data ekonomi AS, pasar pun tetap memperkirakan bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan ini,” kata Panji.

The Fed menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 19-20 September ini. CME Fedwatch menunjukkan 93 persen investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25 persen-5,5 persen dalam pertemuan September.

Sementara, sebanyak 7 persen memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Salah satu data sebagai petunjuk terkait perubahan suku bunga acuan AS, pelaku pasar akan mencermati rilis data Consumer Price Index (CPI) atau data inflasi AS untuk Agustus yang akan dijadwalkan pada 13 September.

Pekan lalu, Bitcoin sempat mengalami kenaikan harga di rentang US$26.000 – US$28.000 menyusul berita positif dari Grayscale, sebuah perusahaan pengelola aset digital, yang telah mencapai kemenangan hukum melawan SEC pada Selasa (29/8).

Pengadilan Banding Distrik Columbia AS membatalkan penolakan SEC terhadap proposal Grayscale untuk mengkonversi GBTC menjadi ETF Bitcoin Spot.

“Meskipun kemenangan ini tidak secara otomatis mengubah GBTC menjadi ETF Bitcoin Spot, namun merupakan langkah signifikan menuju persetujuan dari SEC,” kata Panji.

Analisis Teknikal Crypto Bitcoin & Ethereum Minggu ini

Berdasarkan analisis crypto pada Selasa (5/9) pukul 09:00 WIB BTC bertengger harga US$25.777.

BTC sejauh ini masih tertahan dibawah dynamic resistance MA-20 dan berpotensi bergerak di kisaran US$25.600 – US$26.100.

Terlihat pergerakan BTC saat ini berupaya bertahan US$25.000 yang merupakan area psikologis support.

Namun, apabila BTC breakdown support US$25.000, maka berpotensi akan melemah menuju US$23.800 – US$24.000. Indikator Stochastic rebound di area oversold di area centreline dan MACD histogram bar dalam momentum bullish terbatas.

Sementara itu analisis crypto pada ETH masih berupaya untuk bertahan diatas US$1.600 dan Selasa (5/9) pukul 08:00 WIB ETH menguat sebesar 0,31 persen bertengger harga US$1.626.

Meski sempat menguat ke angka USD1.740 pada pekan lalu, pergerakan ETH saat ini kembali tertahan di bawah MA-20 dan berpotensi untuk menguji area supportnya di US$1.580 dan jika berhasil rebound maka berpotensi akan naik ke area resistance berada di kisaran US$1.700.

Sebaliknya, jika breakdown dibawah US$1.580, maka ETH berpotensi akan anjlok ke area support selanjutnya berada di kisaran US$1.370. Indikator stochastic menguat di atas area oversold dan MACD histogram dalam momentum bullish terbatas. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait