Penurunan harga Ethereum semakin menggarisbawahi tren bearish yang dominan di pasar kripto, dengan penurunan signifikan yang telah terjadi sepanjang tahun 2024. Saat Bitcoin menunjukkan pergerakan yang lebih kuat menuju level tertinggi, Ethereum tetap berada dalam tren menurun yang mengindikasikan adanya kemungkinan penurunan yang lebih dalam.
Analisa Ethereum terbaru yang diungkapkan oleh analis terkemuka juga menunjukkan bahwa fase konsolidasi yang panjang mungkin masih berlanjut hingga akhir tahun, dengan prediksi penurunan harga ETH yang lebih dalam.
Indikasi Tren Bearish Ethereum Semakin Jelas
Menurut analis terkemuka, Alan Santana, saat ini harga Ethereum telah berada dalam tren penurunan yang jelas (descending channel) sejak Maret 2024. Upaya pemulihan harga dalam channel ini gagal menembus resistance level, mengindikasikan sinyal bearish.
Analisa Ethereum yang diungkapkan oleh Santana menjelaskan, “Ethereum tetap sangat lemah,” yang mencerminkan tren bearish yang saat ini terjadi di pasar kripto.
Ketika harga gagal melewati garis resistensi, biasanya diikuti oleh penurunan menuju garis support yang lebih rendah. Ia juga menyebutkan bahwa meskipun ada sedikit pemulihan, kekuatan bullish tetap lemah.
“Penarikan terbaru Ethereum menghasilkan pemulihan kecil dibandingkan dengan sebagian besar proyek lainnya,” jelasnya.
Tren penurunan ini kemungkinan akan semakin signifikan, mengingat kurangnya sinyal kuat untuk pembalikan arah. Volume perdagangan yang rendah dan momentum bullish yang melemah menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut.
“Fakta bahwa Ethereum tetap sangat lemah menunjukkan apa yang akan terjadi selanjutnya,” tambahnya.
Analisa ini juga mengindikasikan adanya koreksi minor, namun pemulihan tersebut tidak cukup kuat untuk mengubah tren bearish jangka panjang yang sedang berlangsung.
Pola Repetitif Penurunan Harga Ethereum
Analisa Ethereum lain yang memperlihatkan bahwa aset tersebut sedang memasuki fase bearish juga diungkapkan oleh analis terkemuka lainnya, yaitu Benjamin Cowen.
Dia mengungkapkan di X bahwa pergerakan harga Ethereum dalam jangka panjang, terlihat bahwa pola penurunan ETH mengikuti tren yang serupa dengan yang terjadi pada tahun 2016.
“Pada tahun 2016, ETH mengalami penurunan besar di bulan April, Agustus, dan Desember. Pada tahun 2024, ETH telah mengalami penurunan besar di bulan April dan Agustus,” ungkapnya.
Jika sejarah terulang, ada kemungkinan besar bahwa Ethereum akan mengalami penurunan lebih lanjut pada Desember 2024, sebelum akhirnya mencapai titik terendah.
“Jadi ada kemungkinan besar bahwa ini akan terjadi dengan cara yang sama, dengan satu penurunan lagi oleh ETH sebelum akhir tahun, dengan titik terendah di bulan Desember,” tambahnya.
Sejarah harga Ethereum juga menunjukkan bahwa setelah penurunan besar di bulan-bulan tersebut, biasanya akan terjadi konsolidasi sebelum pasar memasuki sentimen bullish. Ini bisa menjadi bagian dari siklus alami pasar kripto, di mana fase bearish selalu diikuti oleh bull run yang kuat.
Langkah Awal Menuju Kebangkitan Bullish?
Ethereum saat ini terperangkap dalam pola penurunan yang sangat mencolok, dengan sinyal bearish yang kuat. Beberapa analisa Ethereum tersebut menunjukkan bahwa harganya kemungkinan akan terus turun hingga mencapai support level di sekitar US$1.500 dalam beberapa bulan ke depan.
Sejarah harga Ethereum di tahun 2016 menunjukkan bahwa penurunan lebih lanjut mungkin terjadi pada bulan Desember 2024, yang akan menjadi bagian dari pola berulang yang telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Investor di pasar kripto diharapkan bersiap untuk volatilitas lebih lanjut dan kemungkinan penurunan besar di pasar kripto secara keseluruhan.
Namun, setelah penurunan besar terakhir ini, banyak yang percaya bahwa pasar kripto akan memasuki fase bull market baru pada 2025, yang akan membuka peluang besar untuk pertumbuhan nilai aset kripto. [dp]