Selain dari Tiongkok, ancaman terhadap dominasi dolar AS datang dari dalam AS sendiri terkait utang dan pengeluaran defisit yang buruk.
Status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia sangat penting bagi ekonomi global. Namun, diskusi baru-baru ini antara ekonom Gedung Putih Jared Bernstein dan Senator Bill Hagerty selama sidang kongres menyoroti potensi ancaman terhadap dominasi dolar AS.
Meskipun kedua belah pihak setuju bahwa pemerintah AS perlu mengendalikan pengeluaran untuk menjaga status dolar, masih ada kekhawatiran tentang kekuatan internal dan eksternal yang dapat menyebabkan penurunan nilai dolar.
Pertama, mari kita lihat dahulu manfaat status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Salah satu keuntungan signifikan adalah kemampuan untuk memberlakukan sanksi. Dengan kata lain, dolar AS dapat dijadikan senjata ampuh untuk melemahkan negara lain dengan cara mengurangi pasokan dolar ke negara itu.
Seperti yang dicatat Bernstein selama sidang, mengendalikan mata uang cadangan memungkinkan negara-negara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perdagangan internasional.
AS telah menggunakan kekuatan ini untuk memberlakukan sanksi terhadap negara seperti Rusia dan Iran, yang telah berdampak signifikan pada perekonomian mereka. Tapi Rusia baru-baru, sebagai penghasil gas terbesar di dunia dengan sepakat dengan Tiongkok untuk menggunakan yuan dalam perdagangan antar kedua negara.
Selain itu, posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia memberikan rasa keamanan bagi investor. Negara dan perusahaan di seluruh dunia memegang dolar AS sebagai mata uang cadangan, memberikan stabilitas bagi ekonomi global. Status dolar juga memungkinkan pemerintah AS meminjam uang dengan suku bunga lebih rendah, memberikan lebih banyak peluang untuk pertumbuhan ekonomi.
Namun, beberapa negara telah berusaha untuk meruntuhkan posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan global. Misalnya, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva telah meminta akhir dominasi perdagangan dolar, yang didukung oleh China. Senator Hagerty mencatat bahwa meskipun kekuatan eksternal dapat memainkan peran dalam penurunan nilai dolar, ancaman terbesar berasal dari dalam AS.
Salah satu keprihatinan besar adalah utang pemerintah AS dan biaya suku bunga, yang diproyeksikan lebih besar dari seluruh anggaran pertahanan. Jika AS terus membiarkan pengeluaran defisit meluas di luar kendali, dapat menyebabkan penurunan nilai dolar, kenaikan inflasi, dan resesi ekonomi yang signifikan. Ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan pada dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Bernstein menyarankan bahwa menaikkan batas utang bisa membantu dolar mempertahankan status mata uang cadangan dan melindungi nilainya. Namun, Hagerty menekankan bahwa menjaga kebijakan fiskal tetap teratur sangat penting dalam mencegah dolar AS kehilangan status mata uang cadangannya. Ia percaya bahwa membiarkan pengeluaran defisit berlanjut akan merugikan negara lebih banyak daripada upaya eksternal untuk melemahkan posisi dolar.
Untuk menjaga posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia, pemerintah AS perlu mengendalikan pengeluarannya dan mengembalikan kebijakan fiskalnya di bawah kendali. Ini akan memerlukan kombinasi pemotongan pengeluaran, peningkatan pendapatan, dan membuat keputusan sulit tentang program pemerintah. Pemerintah AS harus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi defisit anggaran dan utang sambil memastikan bahwa kebijakan fiskalnya berkelanjutan dalam jangka panjang.
Salah satu solusi potensial untuk mengurangi defisit adalah mereformasi program-program jaminan sosial seperti Social Security dan Medicare, yang diproyeksikan akan menjadi pendorong utama utang negara dalam beberapa tahun ke depan. Para pembuat kebijakan juga harus mempertimbangkan mereformasi sistem perpajakan untuk memastikan bahwa itu adil dan merata sambil menyediakan pendapatan yang cukup untuk mendanai program pemerintah.
Selain itu, para pembuat kebijakan harus memprioritaskan investasi infrastruktur, pendidikan, dan penelitian dan pengembangan untuk memastikan bahwa AS tetap kompetitif secara global. Investasi dalam area ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat dasar ekonomi AS.
Menjaga posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia sangat penting bagi ekonomi global. Meskipun kekuatan eksternal dapat memainkan peran dalam penurunan nilai dolar, ancaman terbesar mungkin berasal dari dalam AS itu sendiri. Para pembuat kebijakan harus mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan pengeluaran, mengurangi defisit anggaran, dan mengembalikan kebijakan fiskal di bawah kendali untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada ekonomi AS. Reformasi program jaminan sosial, reformasi pajak, dan investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan penelitian dan pengembangan semuanya merupakan komponen penting dari upaya ini.
Selain itu, para pembuat kebijakan harus waspada terhadap potensi ancaman terhadap dominasi dolar, baik internal maupun eksternal. Sementara upaya China untuk mengurangi posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia telah menarik perhatian, para pembuat kebijakan juga harus mempertimbangkan dampak potensial dari negara lain dan faktor seperti tren ekonomi global dan kemajuan teknologi.
Oleh karena itu, para pembuat kebijakan harus memprioritaskan mempertahankan posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia sambil juga mempertimbangkan alternatif yang mungkin dan mengurangi risiko bagi ekonomi global. Ini memerlukan pendekatan multi-faset yang mempertimbangkan strategi jangka pendek dan jangka panjang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi defisit, dan memastikan keberlanjutan fiskal.
Penting untuk diingat bahwa posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia bukan hanya masalah ekonomi tetapi juga geopolitik. Dominasi dolar adalahsumber kekuatan dan pengaruh global yang signifikan bagi Amerika Serikat. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan implikasi geopolitik potensial dari setiap upaya untuk meruntuhkan posisi dolar dan bekerja untuk mempertahankan peran AS sebagai pemimpin global.
Debat wacana antara Bernstein dan Hagerty menyoroti pentingnya menjaga posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia dan ancaman potensial terhadap dominasinya. Meskipun ada ancaman eksternal terhadap posisi dolar, bahaya terbesar mungkin datang dari dalam AS itu sendiri.
Para pembuat kebijakan di Negeri Paman Sam juga harus mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan pengeluaran, mengurangi defisit anggaran, dan mengembalikan kebijakan fiskal di bawah kendali untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada ekonomi AS.
Selain itu, para pembuat kebijakan harus mempertimbangkan potensi ancaman terhadap posisi dolar dan memprioritaskan mempertahankan peran AS sebagai pemimpin global melalui upaya ekonomi yang berkelanjutan dan stabil. Pasalnya, goncang ganjing politik dan ekonomi AS adalah penentu utama sentimen negara lain terhadap mata uang penting itu.
Para pembuat kebijakan juga harus mengingat bahwa menjaga posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga merupakan masalah geopolitik yang penting bagi AS. Oleh karena itu, mereka harus mempertimbangkan implikasi strategis dan keamanan nasional dari upaya apa pun untuk mengurangi dominasi dolar di pasar global.
Selain itu, para pembuat kebijakan harus terus memperbarui strategi ekonomi mereka agar sesuai dengan perubahan global yang terjadi. Mereka harus mempertimbangkan tren baru dalam perdagangan dan teknologi, serta dampak perubahan iklim dan keamanan nasional terhadap ekonomi global. Hal ini memerlukan kerja sama antar negara untuk mencapai solusi global untuk masalah yang kompleks dan saling terkait.
Dalam rangka mempertahankan posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia, Amerika Serikat harus terus berinvestasi dalam inovasi dan riset teknologi. Negara ini harus memperkuat infrastruktur teknologi dan jaringan broadbandnya, serta mempromosikan pengembangan dan adopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan daya saingnya.
Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada dolar, AS juga harus memperkuat perdagangan dengan negara lain dan mempromosikan keberagaman dalam penggunaan mata uang cadangan. Ini akan membantu mengurangi volatilitas pasar dan risiko ekonomi global, serta meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan.
Secara keseluruhan, menjaga posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia sangat penting bagi kestabilan ekonomi global. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan di Amerika Serikat harus mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan dominasi dolar dan memperkuat ekonomi mereka.
Mereka harus memprioritaskan kebijakan fiskal yang berkelanjutan dan investasi dalam teknologi dan riset, serta mempromosikan keberagaman dalam penggunaan mata uang cadangan. Dengan strategi yang tepat dan kerja sama internasional yang kuat, Amerika Serikat dapat terus memainkan peran penting dalam perekonomian global dan mempromosikan keamanan dan stabilitas di seluruh dunia. [ps]