Seorang anggota Parlemen Inggris ingin warga Inggris bisa bayar pajak dan tagihan mereka dengan menggunakan Bitcoin. CCN melansir, adalah Eddie Hughes, seorang anggota parlemen konservatif mengatakan hal tersebut akan jadi langkah pertama yang bagus bagi adopsi massal kripto di Inggris.
Kanal berita Express UK melaporkan, Hughes berkata sudah saatnya anggota parlemen lain memelajari kripto dan blockchain, sebab teknologi revolusioner tersebut beserta animonya tidak akan menghilang dalam waktu dekat.
“Kripto sering diperbincangkan ke manapun Anda pergi di Inggris, dan sebagai anggota parlemen kami memiliki tanggung jawab untuk memahaminya,” jelas Hughes.
Hughes menyebut dirinya sebagai seorang pengiat kripto dengan pengetahuan yang awam. Anggota parlemen berusia 50 tahun tersebut menyoroti lembaga amal Royal National Lifeboat Institution yang baru-baru ini menerima donasi menggunakan kripto seperti Bitcoin.
“Kalau kripto bisa dipakai untuk donasi, lalu apa yang menghambat kita memakainya untuk bayar pajak dan tagihan lain dengan Bitcoin?” tanya Hughes.
Saran Hughes tersebut menyusul dua pekan setelah Ohio menjadi negara bagian Amerika Serikat pertama yang mengizinkan bisnis membayar pajak pakai Bitcoin. Pemerintah Ohio bekerjasama dengan prosesor pembayaran kripto BitPay untuk mengelola pembayaran kripto dan konversi ke dolar.
Keputusan tersebut merupakan ide bendahara Ohio, Josh Mandel, seorang pengiat kripto yang berkata, Bitcoin adalah bentuk uang yang sah. Mandel berkata ide itu terbesit di pikirannya sebab ia ingin Ohio menjadi pelopor di pasar kripto Amerika.
“Ohio menyambut kripto dan teknologi blockchain serta mengirim pesan ke seluruh negara Amerika, terutama ke developer peranti lunak, pengusaha dan lainnya bahwa Ohio terbuka untuk bisnis,” kata Mandel.
Sama halnya dengan Mandel, Hughes ingin Inggris menjadi pemimpin dunia di industri kripto yang sedang berkembang pesat.
“Kita berada di depan sebuah tren atau terseret di belakangnya,” katanya.
Menurut Hughes, Inggris berada pada posisi yang menarik. Negara tersebut berada pada persimpangan dan akan segera menentukan masa depannya, di mana posisi pemimpin di sektor kripto bisa jadi sangat menguntungkan.
Hughes menekankan, penyebab kripto belum diadopsi secara lebih meluas adalah karena banyak orang yang belum mengenalnya dengan baik. Masyarakat awam tidak paham bagaimana transaksi kripto berjalan, sehingga adopsi massal terhambat. Ia bersikeras jika masyarakat mulai memahami cara kerja blockchain dan kripto, mereka akan merangkulnya.
Sentimen Hughes juga diutarakan oleh pembuat hukum di Amerika Serikat. Ada dorongan dari anggota kongres AS untuk menjadikan AS sebagai pemimpin di industri kripto. Pekan lalu, wakil rakyat Darren Soto dan Ted Budd mengumumkan dua undang-undang untuk mencegah manipulasi harga kripto dan meningkatkan posisi AS sebagai pemimpin pasar.
Dalam sebuah pernyataan, Soto dan Budd berkata kripto dan blockchain punya potensi luar biasa untuk mendongkrak ekonomi.
“Uang virtual dan teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi. Karena itu kami harus memastikan AS ada di depan,” jelas mereka.
Soto dan Budd berkata hukum yang mereka ajukan akan melindungi investor tanpa menghambat ekosistem inovasi yang mampu memaksimalkan potensi teknologi baru tersebut. [ed]