Kehadiran aset crypto telah mengubah dinamika pasar keuangan, menarik banyak minat dari kalangan investor ritel dan institusi, karena prospek jangka panjang dan apresiasi nilainya yang lebih menarik dibandingkan beberapa aset investasi tradisional seperti saham, obligasi dan reksadana.
Meski pasar crypto masih dilanda gelombang bearish yang mengkhawatirkan, sebagian besar investor dan pengamat masih yakin bahwa pada akhirnya, pasar crypto akan kembali pulih dan melesat lebih tinggi seperti yang sudah dilakukan beberapa kali di masa lalu.
Sudah lebih dari satu dekade, aset crypto menjadi moda investasi favorit investor, terutama di kalangan generasi muda yang percaya bahwa blockchain dan crypto adalah masa depan.
Pendahuluan
Sebagai sebuah aset investasi, aset crypto juga memiliki beberapa hal yang dapat dijadikan pegangan oleh investor melalui sebuah analisis.
Analisis yang dimaksud di sini adalah mencoba melihat potensi dari harga suatu aset di masa depan berdasarkan beberapa faktor yang ada di belakang aset tersebut.
Dengan melakukan analisis, layaknya investor menganalisis aset seperti saham, mata uang (valas), emas dan lainnya, investor dapat membuat prediksi pergerakan harga aset crypto di masa mendatang.
Mari mengenal apa itu analisis fundamental untuk investasi crypto, dilansir dari blog resmi crypto exchange CoinEx.
Apa Itu Analisis Crypto dan Cara Melakukannya?
Analisis crypto adalah melakukan pengolahan data di masa kini dan masa lalu yang berasal dari faktor-faktor yang ada di balik aset crypto. Tujuan akhir dari analisis adalah untuk mengukur potensi pergerakan harga crypto di masa mendatang.
Analisis crypto umumnya dilakukan dalam dua cara, yakni analisis fundamental dan analisis teknikal, untuk memantapkan keputusan investor sebelum melakukan investasi ataupun perdagangan (trading).
Apa Itu Analisis Fundamental untuk Investasi Crypto
Melakukan analisis fundamental pada aset crypto adalah dengan melihat faktor yang ada di lingkup aset tersebut seperti kemajuan proyek, kemajuan jaringan, tingkat adopsi dunia nyata, keunggulan dibandingkan aset crypto sejenis, sentimen global, popularitas di sosial media (salah satunya di Twitter), berita terkait aset (termasuk rumor), pergerakan investor institusi dan whale pada aset crypto.
Biasanya, jika investor ingin meraih hasil yang lebih pasti, meski tidak seratus persen, analisis fundamental adalah apa yang banyak direkomendasikan oleh para analis dan pengamat. Ini juga diterapkan oleh MicroStrategy yang terus memborong Bitcoin (BTC), meski harga terus turun di bearish pasar crypto.
Analisis fundamental biasanya digunakan investor untuk melakukan investasi dalam jangka panjang, yang berpegang erat pada perkembangan proyek dan popularitas aset di sosial media. Regulasi juga menjadi faktor luar yang diperhitungkan.
Namun, pada masa sulit, analisis fundamental akan lebih berpegang erat pada sentimen global seperti kebijakan bank sentral, karena berdampak langsung pada selera risiko investor untuk memasuki aset berisiko seperti crypto.
Pada intinya, analisis fundamental adalah cara investor memperkirakan potensi dari aset kripto untuk investasi, atau untuk ditinggalkan.
Itu adalah senjata utama para investor jangka panjang (HODLer) untuk meraup keuntungan konsisten, mengabaikan pergerakan harga jangka pendek meskipun sedang bearish.
Tak jarang, para pelaku trading (trader) juga memanfaatkan analisis fundamental untuk perdagangan jangka pendek, seperti berita panas dan rumor, serta transaksi besar dari investor whale untuk dasar spekulasi mereka di pasar.
Apa Itu Indikator Analisis Teknikal yang Paling Penting di Crypto?
Berbeda dengan analisis fundamental yang menitik beratkan faktor terkait proyek aset, analisis teknikal berpegang erat pada pergerakan harga aset crypto dan pola yang dibentuknya di masa lampau.
Pergerakan harga aset akan digambarkan dalam bentuk grafik, umumnya candlestick, untuk memetakan titik harga penting guna menentukan ada tidaknya potensi pembalikan tren harga, atau peluang penembusan suatu level penting tertentu seperti support dan resistance.
Ada banyak cara untuk melakukan analisis ini, sehingga dibutuhkan jam terbang dan pengalaman untuk menjadikan investor ahli dalam melakukan analisis teknikal. Tiap investor pun akan memiliki gaya analisis teknikal yang berbeda dan cocok bagi mereka, sesuai dengan karakter masing-masing yang akan terbentuk seiring waktu.
Analisis teknikal banyak dikatakan sebagai cara membaca emosi para pelaku pasar dalam sebuah aset, seperti keserakahan (greed) dan ketakutan (fear), tercermin dalam setiap gerakan candlestick, sehingga sisi psikologis pasar juga berlaku pada analisis ini.
Dalam analisis teknikal, penggunaan alat bantu seperti indikator adalah penting, untuk membantu trader memprediksi aksi harga selanjutnya yang akan dibentuk.
Umumnya, indikator yang banyak digunakan dalam analisis teknikal adalah indikator Moving Average (MA), RSI dan Stochastic.
Ketiga indikator tersebut bersifat momentum, mencari dasar pembalikan atau keberlanjutan tren di time frame tertentu (memiliki setting-an berbeda untuk tiap time frame), sehingga ramai digunakan oleh para trader dan investor.
Meski analisis teknikal lekat dengan kegiatan perdagangan jangka pendek, tak jarang pula analisis ini digunakan untuk melakukan investasi jangka panjang.
Biasanya, itu dilakukan dengan metode price action, murni mengandalkan support-resistance atau titik high-low pada harga di time frame yang lebih besar seperti mingguan (weekly) dan bulanan (monthly).
Bagaimana Agar Analisis Crypto Tidak Salah?
Tentu saja, melakukan analisis crypto tidak menjamin seseorang tidak melakukan kesalahan, karena lain orang tentu bisa lain dalam menafsirkan data yang mereka olah dalam analisis fundamental, maupun teknikal.
Untuk analisis fundamental, untuk mengurangi risiko kesalahan, maka Anda perlu berfokus pada perkembangan proyek yang penting.
Semisal, saat jaringan Ethereum menyelesaikan pembaruan merge, kita melihat apa dampak dari pembaruan tersebut bagi jaringan, apakah ada kendala atau justru mulai terlihat perkembangan yang pesat.
Selain itu, sentimen global juga menjadi hal penting dalam analisis fundamental untuk jangka menengah, karena sangat memengaruhi selera risiko investor selama beberapa bulan. Itu pada akhirnya akan menentukan akan seberapa jauh harga akan turun atau naik sebelum berbalik arah.
Karena bersifat jangka panjang, analisis fundamental cukup perlu berfokus pada perkembangan proyek, karena ini adalah fondasi utama.
Dan untuk analisis teknikal, untuk mengurangi risiko kesalahan dalam melakukannya, lebih baik melakukan analisis di grafik dengan time frame yang tidak terlalu kecil. Biasanya disarankan untuk menggunakan time frame harga satu jam (1H) dan empat jam (4H).
Mengapa? Itu karena semakin kecil time frame yang digunakan, seperti 15 menit atau 5 menit, maka akan ada lebih banyak noise, atau potensi terbentuknya sinyal palsu dari pergerakan harga yang dapat menggagalkan analisis yang sudah dibuat.
Selain itu, indikator akan menjadi kurang presisi jika digunakan di time frame yang kecil, sehingga potensi terjadinya kesalahan menjadi lebih besar.
Penutup
Analisis fundamental dan teknikal sejatinya adalah dua metode yang sama baiknya dalam menentukan potensi pergerakan harga di masa mendatang, yang penggunaannya bergantung pada gaya analisis investor dan kepentingan di belakangnya.
Analisis fundamental dan analisis teknikal bahkan dapat saling melengkapi jika diterapkan bersama, memperkuat investor untuk memperkirakan potensi harga di masa mendatang dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk masuk, atau hanya menunggu saja (wait and see). [st]