Bitcoin ETF (Exchange-traded fund) adalah instrumen investasi yang melacak kinerja satu atau kelompok aset. Dalam hal ini adalah BTC di pasar spot ataupun berjangka (derivatif) Instrumen ini dapat membantu investor melakukan diversifikasi tanpa perlu memiliki aset underlying aslinya.
Bagi investor yang hanya mencari cuan, ETF merupakan alternatif lebih mudah dibanding membeli dan menjual aset secara langsung.
Lalu, Apa Itu Bitcoin ETF?
Bitcoin ETF adalah instrumen investasi yang meniru harga dari aset kripto utama tersebut.
ETF ini memungkinkan investor berinvestasi ke Bitcoin tanpa perlu melalui proses rumit seperti membeli dan menjual Bitcoin (BTC) yang asli.
Selain itu, investor ETF tidak perlu mencemaskan soal penyimpanan dan keamanan Bitcoin yang seringkali menjadi “kekhawatiran tersendiri” bagi investor BTC, misalnya mensetting dompet, KYC di bursa dan lain-lain.
Satu keunggulan lain bagi ETF adalah investor tidak perlu berhadapan dengan bursa aset kripto. ETF dapat dibeli melalui bursa dan pasar modal tradisional (bursa efek).
Sebab ETF adalah instrumen investasi, investor bisa melakukan short selling ETF bila mereka melihat harga Bitcoin akan turun. Hal ini tidak bisa dilakukan bila investor hanya sekadar menyimpan Bitcoin asli.
Paling penting, ETF lebih dipahami oleh dunia investasi dibanding aset kripto kendati uang digital ini semakin popular.
Investor yang ingin terlibat dapat membeli instrumen investasi yang dikenal dibanding aset yang masih asing.
Namun, instrumen ini masih sulit mendapat persetujuan dari badan regulator AS. Winklevoss bersaudara memberi proposal untuk instrumen tersebut bernama “Winklevoss Bitcoin Trust” yang kemudian ditolak Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) pada tahun 2017.
Alasan SEC tetaplah sama, bahwa mereka khawatir nilainya bisa dimanipulasi oleh penyedia ETF yang nakal.
CBOE Global Markets turut berusaha meluncurkan instrumen serupa, tetapi mengalami nasib yang sama seperti Winklevoss bersaudara.
Perusahaan fintech VanEck dan SolidX berencana menerbitkan produk yang kurang lebih serupa pada tahun 2018, tetapi kemudian menarik proposal tersebut.
VanEck kini dikabarkan menarik proposal bagi Ethereum ETF berjangka. Hal ini menyebabkan banyak pihak mengira produk serupa untuk BTC akan segera tiba.
SEC belum meresmikan Bitcoin ETF, tetapi peluangnya semakin besar di tahun ini. Hal itu dikarenakan pasar aset kripto dipandang lebih matang dan teregulasi dengan “drama” yang semakin berkurang.
Warga AS Menantikan ETF Menarik Ini
Jika Bitcoin ETF pertama diluncurkan, produk tersebut bisa sukses besar. Sebab, baik pegiat kripto maupun investor tradisional akan berpartisipasi.
Warga AS mulai mengirim modal ke beragam lokasi eksotis di wilayah dunia yang tidak teregulasi. Kebijakan yang jelas tentang instrumen ini bisa mempertahankan modal tersebut tetap di dalam batas negara.
Terbaru, SEC diduga akan menyetujui ETF bernilai kripto berjangka pertama di negeri itu pada bulan ini juga.
Tetapi, underlying asset-nya adalah produk Bitcoin berjangka di CME, bukan spot, seperti yang didambakan sebelumnya. [investopedia.com/ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.