IKLAN

Apa Itu Bitcoin Miner Capitulation?

Sifat volatil Bitcoin sering menimbulkan kekhawatiran tentang stabilitas mata uang kripto ini dan dampak potensialnya terhadap para penambang. Salah satu teori yang sering dibahas adalah konsep bitcoin miner capitulation.

Teori ini menggambarkan bahwa penurunan harga dapat memicu efek domino, pada akhirnya menyebabkan spiral kematian bagi Bitcoin. Namun, tinjauan lebih mendalam mengungkapkan bahwa teori ini mungkin tidak tahan di bawah penelitian yang cermat.

Memahami Bitcoin Miner Capitulation

Dalam dunia penambangan Bitcoin, profitabilitas dipengaruhi oleh dua faktor kunci: harga Bitcoin dan biaya listrik yang diperlukan untuk menambangnya.

Ketika harga turun secara signifikan, penambang yang kurang efisien mungkin kesulitan menutupi biaya operasional mereka, sehingga mereka keluar dari jaringan.

Asumsi di balik teori bitcoin miner capitulation adalah bahwa para penambang ini akan menjual Bitcoin cadangan mereka, yang pada gilirannya menekan harga lebih jauh.

Dalam kasus ekstrem, skenario ini berpotensi memicu spiral kematian, di mana tekanan penjualan yang terus -menerus dapat merusak harga dan menghilangkan operasi penambangan.

BACA JUGA  Analis BTC Soroti Potensi Penurunan US$102.000, Tapi Juga Peluang Lonjakan

bitcoin

Kritik terhadap Teori Kapitulasi Penambang dan Bukti Historis

Walaupun teori bitcoin miner capitulation ini sering dipertimbangkan dan digunakan para trader dan investor. Namun, terdapat kritik akan teori tersebut:

Pertama, spiral kematian ini tidak pernah terjadi, meskipun ada banyak contoh sejarah harga Bitcoin yang turun lebih dari 50 persen dalam beberapa minggu, dikutip dari Cointelegraph.

Alasannya cukup sederhana: operasi penambangan yang sehat memiliki sumber dana yang cukup besar sehingga mereka dapat bertahan dalam masa-masa sulit dan terus menambang.

Mereka juga melakukan negosiasi kontrak jangka panjang dengan perusahaan listrik untuk menjaga harga energi tetap rendah dan dapat diprediksi dan ini tidak diperhitungkan dalam bitcoin miner capitulation.

Kedua hal ini memungkinkan penambang untuk menyimpan Bitcoin cadangan mereka sehingga mereka tidak perlu menjualnya di pasar bearish hanya untuk menjaga kelangsungan operasi mereka.

BACA JUGA  Inflasi Parah Bakal Terjadi, Harga Bitcoin Diramalkan Jadi US$1 Juta dalam 90 Hari

Penambang yang tidak efisien memang keluar karena penurunan harga jangka pendek, tetapi ini tidak terlalu berdampak pada pemain utama.

Ketika semua penambang yang tidak efisien keluar, tekanan penjualan berhenti, dan tingkat hashrate serta tingkat kesulitan akan stabil dengan sendirinya.

Perangkat keras penambang yang tidak efisien yang sudah tidak menguntungkan bisa dibeli oleh penambang yang lebih efisien dan digunakan untuk meningkatkan tingkat hashrate dan kesulitan secara keseluruhan.

Inilah sebabnya mengapa tingkat kesulitan penambangan jika dilihat secara historis cenderung naik.

Membantah Mitos

Konsep bitcoin miner capitulation yang memicu spiral kematian dibantah oleh tren sejarah yang terlihat dalam penambangan Bitcoin.

Hasil akhirnya adalah hashrate dan kesulitan penambangan menunjukkan tren naik yang konsisten dari waktu ke waktu, meskipun terjadi penurunan pasar sesekali.

Hal ini menunjukkan bahwa penambang yang efisien dapat beradaptasi dan terus beroperasi, mengurangi dampak negatif dari penurunan harga sementara.

BACA JUGA  Soal Aset Kripto GRAM, Michael Novogratz: Padukan Saja Bitcoin di Telegram

Kesimpulan dari Bitcoin Miner Capitulation

Teori bitcoin miner capitulation dan konsekuensi berupa spiral kematian dalam Bitcoin tidak terbukti dalam praktiknya.

Meskipun penurunan harga dalam jangka pendek mungkin memaksa beberapa penambang yang tidak efisien keluar dari jaringan.

Namun, para penambangan utama umumnya memiliki sumber daya keuangan dan wawasan strategis yang memadai untuk bertahan dalam penurunan pasar.

Ketahanan industri ini, yang ditambah dengan kemampuan untuk menyimpan cadangan selama pasar bearish, telah memastikan stabilitas ekosistem penambangan Bitcoin.

Penting bagi para investor dan penggemar untuk secara kritis mengevaluasi teori-teori semacam ini dan melakukan riset sendiri sebelum membuat keputusan keuangan yang berkaitan dengan Bitcoin atau mata uang kripto lainnya. [az]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait