Apa Itu Bridge Blockchain? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya!

Pernah denger soal bridge blockchain? Teknologi ini bikin aset kripto bisa pindah dari satu jaringan ke jaringan lain tanpa ribet. 

Kalau selama ini blockchain berdiri sendiri dengan aturan masing-masing, protokol ini bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan mereka. 

Nah, di sini kita akan mencoba mengupas tuntas apa itu bridge blockchain, cara kerjanya, hingga jenis-jenisnya.

Apa Itu Bridge Blockchain?

Ilustrasi Bridge Blockchain - Peex
Ilustrasi Bridge Blockchain – Peex

Bridge blockchain adalah teknologi yang memungkinkan dua jaringan blockchain berbeda berkomunikasi dan bertukar aset atau data. Karena setiap blockchain punya sistem dan aturan sendiri, mereka nggak bisa langsung terhubung satu sama lainnya. 

Di sinilah cross-chain bridge berperan sebagai perantara yang menerjemahkan dan memfasilitasi proses tersebut, sehingga aset seperti token bisa berpindah dari satu blockchain ke blockchain lain.

Bridge itu kaya penerjemah di dunia nyata. Mereka bertugas buat menghubungkan dan mempermudah pertukaran di antara dua pihak. Dengan teknologi seperti smart contract, protokol ini memastikan transfer berjalan otomatis dan aman tanpa perlu pihak ketiga.

Cara Kerja Bridge

Bridge blockchain memungkinkan kamu memindahkan aset kripto dari satu jaringan ke jaringan lain. Tapi sebenarnya, asetmu nggak benar-benar “berpindah.” 

Sebagai gantinya, cross-chain bridge biasanya mengunci aset di jaringan asal dan menciptakan versi digitalnya (wrapped token) di jaringan tujuan. 

Proses ini biasanya melibatkan tiga langkah utama yaitu penguncian (lock), pencetakan (mint), dan pembakaran (burn).

Buat lebih memahaminya, kamu bisa memperhatikan ilustrasi yang dilansir dari laman Blog Coinbase berikut ini:

Bayangkan Alice punya 100 ETH di jaringan Ethereum dan ingin memindahkannya ke jaringan lain, misalnya Network Other, lewat protokol bridge. Begini prosesnya:

Ilustrasi Cara Kerja Bridge Blockchain dari Ethereum ke Jaringan Lain - Coinbase
Ilustrasi Cara Kerja Bridge Blockchain dari Ethereum ke Jaringan Lain – Coinbase
  1. Alice menyetorkan 100 ETH ke kontrak bridge di Ethereum.
  2. Kontrak ini mengunci 100 ETH dan memberi tahu kontrak di Network Other bahwa ada aset yang masuk.
  3. Kontrak di Network Other lalu mencetak (membuat) 100 Wrapped ETH (versi digital dari ETH yang terkunci).
  4. Alice menerima 100 Wrapped ETH di alamatnya di Network Other.

Sekarang, Alice punya 100 WETH di Network Other. Jika dia menerima tambahan 10 Wrapped ETH dari orang lain, saldonya menjadi 110 Wrapped ETH. Kalau Alice mau mengembalikan asetnya ke dompet kripto di jaringan Ethereum, prosesnya berjalan terbalik:

Ilustrasi Cara Kerja Bridge Blockchain dari Jaringan Lain ke Ethereum - Coinbase
Ilustrasi Cara Kerja Bridge Blockchain dari Jaringan Lain ke Ethereum – Coinbase
  1. Alice mengirimkan 110 Wrapped ETH ke kontrak bridge di Network Other.
  2. Smart contract ini membakar (menghancurkan) 110 WETH dan memberi tahu kontrak di Ethereum.
  3. Kontrak di Ethereum membuka 110 ETH yang sebelumnya terkunci dan mengirimkannya ke alamat Alice.

Dengan cara ini, protokol memungkinkan aset bergerak di antara blockchain tanpa benar-benar memindahkan koin fisik, melainkan dengan menciptakan dan menghancurkan versi digitalnya di masing-masing jaringan.

Manfaat Bridge Blockchain

Bridge blockchain memungkinkan pengguna untuk memindahkan aset digital, memperluas fungsi blockchain, dan meningkatkan likuiditas di berbagai jaringan blockchain. 

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari cross-chain bridge yang perlu kamu ketahui:

1. Transfer Aset Antar Blockchain

Protokol ini memungkinkan aset kripto berpindah dari satu blockchain ke blockchain lain. Hal ini membuat pengguna bisa lebih fleksibel dalam menggunakan asetnya di berbagai jaringan tanpa batasan. 

2. Memperluas Fungsi Blockchain

Dengan protokol ini, blockchain privat untuk data internal bisa terhubung ke jaringan publik. Hal ini memungkinkan perusahaan memanfaatkan keamanan dan transparansi blockchain publik tanpa perlu mengorbankan privasi.

3. Meningkatkan Likuiditas Aset

Protokol penghubung blockchain ini juga membuka akses ke pasar yang lebih luas. Pengguna bisa memindahkan aset mereka ke jaringan dengan aktivitas lebih tinggi untuk memaksimalkan potensi keuntungan.

4. Interoperabilitas Blockchain

Cross-chain bridge memungkinkan berbagai blockchain dengan sistem berbeda saling terhubung. Hal ini mendorong kolaborasi antar jaringan dan memperluas ekosistem blockchain secara keseluruhan.

Jenis-Jenis Bridge Blockchain

Bridge blockchain memiliki beberapa jenis yang dirancang untuk kebutuhan berbeda. Melansir laman Kraken, berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Asset-Specific Bridge

Asset-Specific Bridge dirancang khusus untuk memindahkan jenis aset digital tertentu antar blockchain. Contohnya, Wrapped Bitcoin (wBTC) memungkinkan Bitcoin digunakan di jaringan Ethereum sebagai token ERC-20. Cross-chain bridge ini membantu menjaga kompatibilitas dan likuiditas di berbagai platform.

2. Chain-Specific Bridge

Chain-Specific Bridge adalah jenis yang mampu menghubungkan dua blockchain tertentu untuk memungkinkan transfer aset kripto di antara keduanya. Misalnya, Polygon Bridge memungkinkan perpindahan token antara jaringan Polygon dan Ethereum.

3. Application-Specific Bridge

Application-Specific Bridge dibuat untuk memenuhi kebutuhan khusus aplikasi terdesentralisasi (DApp). Cross-chain bridge jenis ini menyediakan jalur khusus bagi DApp untuk melakukan transaksi lintas blockchain sehingga transaksi antar aplikasi di jaringan berbeda tetap bisa berjalan mulus.

4. Generalized Bridge

Generalized Bridge menawarkan solusi yang lebih fleksibel karena mendukung berbagai blockchain tanpa terbatas pada aset atau aplikasi tertentu. Contohnya, Poly Network memungkinkan interoperabilitas di lebih dari 35 blockchain.

Bridge blockchain membuka banyak peluang baru di dunia cryptocurrency, mulai dari transfer aset lintas jaringan sampai memperluas fungsi blockchain. Dengan berbagai jenis protokol yang ada, pengguna bisa lebih fleksibel mengelola aset digital mereka. 

Jadi, kalau kamu mau eksplorasi lebih jauh di dunia blockchain, memahami konsep dasar bridge adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait