Jackson Hole atau lengkap disebut Pertemuan Jackson Hole di Amerika Serikat (AS) dianggap sebagai acara tahunan penting yang memengaruhi ekonomi global dan pasar modal, termasuk secara tak langsung berdampak pada pasar aset kripto, termasuk Bitcoin (BTC).
Apa Itu Jackson Hole?
Jackson Hole sesungguhnya adalah sebuah lembah yang terletak di bagian barat Wyoming, Amerika Serikat (AS), tepatnya di wilayah Teton County. Lembah ini dikenal secara luas karena menjadi lokasi pertemuan tahunan penting yang diadakan oleh Federal Reserve Bank of Kansas City, yang biasanya dihadiri oleh para bankir sentral, ekonom, akademisi, dan pejabat keuangan dari seluruh dunia.
Nama lengkap dari lembah ini adalah “Jackson Hole Valley,” namun sering disingkat menjadi Jackson Hole saja. Untuk merujuk pada acara itu, terkadang disebut “Konferensi Jackson Hole” atau “Pertemuan Jackson Hole”. Jackson Hole tahun ini dimulai pada Kamis (22/8/2024).
Sejarah Jackson Hole dan Pertemuan Tahunan Federal Reserve
Pertemuan tahunan di Jackson Hole pertama kali dimulai pada tahun 1982, dengan tujuan untuk membahas isu-isu ekonomi yang paling mendesak. Lokasi ini dipilih karena suasana yang tenang dan terpencil, yang memungkinkan para peserta untuk berfokus pada diskusi yang mendalam tanpa gangguan eksternal. Seiring berjalannya waktu, pertemuan ini menjadi salah satu acara ekonomi paling penting di dunia, dengan pernyataan yang dikeluarkan di sana sering kali memiliki dampak signifikan terhadap pasar keuangan global.
Federal Open Market Committee (FOMC) adalah bagian dari Federal Reserve yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di Amerika Serikat, khususnya terkait dengan penetapan suku bunga dan pengelolaan uang beredar.
Sementara FOMC mengadakan pertemuan rutin beberapa kali dalam setahun untuk memutuskan kebijakan moneter, pertemuan di Jackson Hole sering kali menjadi forum di mana anggota FOMC dan bankir sentral lainnya dapat mendiskusikan strategi kebijakan moneter di luar jadwal resmi FOMC.
Jackson Hole sering digunakan sebagai tempat untuk menyampaikan pandangan atau prediksi tentang arah kebijakan moneter ke depan. Sebagai contoh, pernyataan yang dikeluarkan oleh Ketua Federal Reserve di Jackson Hole dapat memberikan petunjuk tentang keputusan suku bunga mendatang, yang kemudian bisa mempengaruhi ekspektasi pasar.
Nah, pasar global saat ini berharap Bank Sentral AS itu akan memangkas suku bunga pada FOMC 18 September 2024 mendatang. Ini tercermin dari data FedWatch Tool dari CME Group terkini, bahwa peluang cukup besar (67,5 persen) bagi The Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bps, yakni menjadi 500-525 bps dari saat ini 525-550 bps yang berlaku sejak Juli 2023.
Para investor juga akan memantau rilis risalah (The Fed Minutes) dari pertemuan The Fed pada Juli 2024, pada Rabu (21/8/2024). Terkait ini, Panji Yudha analis dari Ajaib Kripto menjelaskan risalah FOMC menjadi sorotan, karena berpotensi memberikan sinyal tentang rencana masa depan Fed. Risalah ini akan memberikan wawasan tentang pandangan Fed terhadap ekonomi dan kemungkinan penurunan suku bunga jika inflasi terus menurun.
Di Jackson Hole ini pula Ketua Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidatonya yang sangat dinantikan, yang dijadwalkan pada Jumat (23/8/2024).
“Jackson Hole akan menjadi sesuatu yang memberikan petunjuk penting bagi pasar tentang apa yang harus kita harapkan pada September. Kami juga tidak mengharapkan Powell memberikan indikasi terkait besaran pemotongan suku bunga, namun dapat diproyeksikan sebesar 25 bps,” ujar Rashmi Garg, Manajer Portofolio Senior Al Dhabi Capital, kepada CNBC.
Sebelumnya memang Jerome Powell memberikan sinyal cukup kuat bahwa The Fed kemungkinan besar akan memangkas suku bunga pada tahun ini, tanpa menanti tingkat inflasi mencapai sasaran awal 2 persen.
Dampak terhadap Suku Bunga
Salah satu topik utama yang sering dibahas di Jackson Hole adalah kebijakan suku bunga. Suku bunga adalah alat utama yang digunakan oleh bank sentral, seperti Federal Reserve, untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Keputusan untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga dapat memengaruhi seluruh perekonomian, mulai dari biaya pinjaman hingga pengeluaran konsumen.
Pernyataan yang dibuat selama pertemuan Jackson Hole sering kali memberikan sinyal tentang bagaimana Federal Reserve melihat kondisi ekonomi saat ini dan bagaimana mereka berencana untuk mengatur suku bunga di masa depan. Misalnya, jika pernyataan di Jackson Hole mengindikasikan kekhawatiran terhadap inflasi yang tinggi, pasar mungkin mengantisipasi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Pengaruh terhadap Pasar Modal
Karena pasar modal sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan moneter, pertemuan di Jackson Hole memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar saham dan bursa efek. Pasar saham cenderung bereaksi terhadap perubahan ekspektasi suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi laba perusahaan dengan meningkatkan biaya pinjaman, sementara suku bunga yang lebih rendah dapat mendukung pertumbuhan perusahaan dengan menurunkan biaya pinjaman.
Sebagai contoh, jika pernyataan di Jackson Hole mengindikasikan bahwa Federal Reserve mungkin menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi, investor mungkin menjadi lebih berhati-hati, menyebabkan penurunan harga saham. Sebaliknya, jika pernyataan tersebut menunjukkan bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pasar saham mungkin merespons dengan kenaikan harga.
Imbas pertemuan itu ditegaskan oleh Mohamed El-Erian Ekonom di Allianz dalam artikelnya di Bloomberg. Ia mengatakan bahwa pada Jumat di Jackson Hole adalah momen terpenting dan merupakan kesempatan emas bagi Powell.
“Inilah mengapa sangat penting bagi Powell untuk memanfaatkan peluang emas yang dimilikinya pada hari Jumat ini untuk menguasai kembali narasi ekonomi dan kebijakan,” ujar El-Erian.
Relasi dengan Bitcoin dan Kripto
Bitcoin dan mata uang kripto lainnya adalah aset digital yang sering dianggap sebagai alternatif terhadap mata uang fiat tradisional. Karena sifatnya yang desentralisasi dan independen dari kebijakan moneter pemerintah, harga Bitcoin dan kripto lainnya cenderung dipengaruhi oleh perubahan dalam kebijakan moneter global.
Keputusan suku bunga dan kebijakan moneter yang dibahas di Jackson Hole dapat memiliki dampak signifikan terhadap pasar kripto. Misalnya, jika pertemuan di Jackson Hole menunjukkan bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk jangka waktu yang lama, hal ini bisa dianggap positif untuk Bitcoin dan aset kripto lainnya. Ini karena suku bunga yang rendah biasanya melemahkan nilai mata uang fiat, yang pada gilirannya bisa meningkatkan minat pada aset alternatif seperti Bitcoin.
Harga Puncak Bitcoin Belum Terbentuk, Analis: Peluang Akumulasi
Di sisi lain, jika pernyataan di Jackson Hole menunjukkan bahwa Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneter dan menaikkan suku bunga, ini bisa menjadi berita buruk bagi pasar kripto. Suku bunga yang lebih tinggi dapat memperkuat dolar AS, yang bisa menekan harga Bitcoin dan kripto lainnya karena investor mungkin lebih memilih untuk memegang aset dalam bentuk dolar yang lebih kuat.
Komentar yang memperkuat skenario ini datang dari Kristian Haralampie dari Nexo. Dilansir dari Investing. Ia berpendapat bahwa menjelang akhir tahun 2024, Bitcoin kemungkinan akan mengalami pergerakan harga yang terbatas, dipengaruhi oleh perkembangan makroekonomi dan regulasi ini.
“Meskipun rekor tertinggi baru di atas US$73.000 mungkin saja akan terjadi, hal ini akan bergantung pada serangkaian peristiwa yang dipandang positif, seperti kemajuan menuju target inflasi 2 persen oleh The Fed, minat investor yang diperbarui, dan peraturan stablecoin yang menguntungkan,” ujar Kristian yang menjabat sebagai Structured Products Lead di Nexo itu.
Implikasi bagi Investor
Bagi investor di pasar modal maupun pasar kripto, pertemuan di Jackson Hole adalah acara yang sangat penting untuk diikuti. Informasi yang disampaikan selama pertemuan ini dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang arah kebijakan moneter global, yang bisa digunakan untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Sebagai contoh, seorang investor saham mungkin menggunakan informasi dari Jackson Hole untuk menyesuaikan portofolio mereka, baik dengan mengurangi eksposur terhadap sektor yang sensitif terhadap suku bunga atau dengan berinvestasi lebih banyak dalam aset yang diharapkan akan mendapatkan keuntungan dari kebijakan moneter yang akomodatif.
Demikian pula, investor kripto mungkin menggunakan pernyataan dari Jackson Hole untuk memperkirakan bagaimana perubahan dalam kebijakan moneter global akan mempengaruhi permintaan untuk Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Jika kebijakan moneter tampaknya akan tetap longgar, mereka mungkin melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan investasi dalam kripto. Sebaliknya, jika ada tanda-tanda bahwa kebijakan moneter akan diperketat, mereka mungkin mempertimbangkan untuk mengurangi eksposur mereka terhadap aset kripto.
Jackson Hole, dengan sejarahnya sebagai lokasi pertemuan tahunan para pembuat kebijakan ekonomi global, telah berkembang menjadi salah satu acara paling berpengaruh di dunia keuangan. Hubungannya dengan FOMC, kebijakan suku bunga, pasar modal, dan bahkan Bitcoin serta mata uang kripto menunjukkan betapa pentingnya pertemuan ini bagi para pelaku pasar.
Bagi mereka yang terlibat dalam investasi, baik di pasar saham maupun kripto, memahami apa yang terjadi di Jackson Hole dan bagaimana pertemuan ini dapat memengaruhi kebijakan moneter global adalah kunci untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik. Dengan demikian, Jackson Hole tetap menjadi barometer penting bagi tren ekonomi dan keuangan global, dengan implikasi yang jauh melampaui lembah tenang di Wyoming. [ps]