Apa Itu Kontrak Berjangka Kripto dan Apa Saja Risikonya?

Kontrak berjangka kripto merupakan salah satu metode investasi kripto. Metode investasi ini sebenarnya tidak berbeda jauh dari metode investasi konvensional. Hanya saja, nilai yang diinvestasikan berbeda.

Kontrak berjangka atau futures sebenarnya merupakan salah satu instrumen investasi yang sudah banyak digunakan. Penerapannya pada komoditi lain seperti saham amat diminati karena potensi imbal hasil (return) yang didapat tergolong tinggi.

Lantas, seperti apa cara kerja kontrak berjangka pada mata uang kripto? Untuk lebih memahami cara kerja investasi melalui instrumen kontrak berjangka kripto ini, mari simak penjelasan berikut.

Apa Itu Kontrak Berjangka Kripto?

Kontrak berjangka kripto adalah sebuah kontrak yang berisi perjanjian antara dua pihak (atau lebih). Kontrak tersebut menyatakan adanya transaksi jual-beli aset virtual yang dilakukan pada tanggal dan dengan jumlah tertentu.

Kontak berjangka ini sendiri merupakan turunan (derivatif) dari mata uang kripto. Lantas, apa yang membuatnya berbeda dari mata uang kripto biasa?

Kontrak berjangka adalah sebuah instrumen investasi. Instrumen ini tidak hanya berlaku pada mata uang kripto, tapi juga pada komoditi lain seperti saham. Ciri khas dari kontrak berjangka adalah nilai aset yang diinvestasikan.

Alih-alih berinvestasi pada nilai aset saat ini, futures menawarkan investasi pada nilai aset di waktu yang akan datang. Hal ini pun berlaku pada kripto.

Misalnya, dari nilai Bitcoin saat ini, Anda bisa memperkirakan nilainya. Nah, nilai tersebutlah yang kemudian diinvestasikan.

Pada kripto, hal ini sangat mungkin dilakukan karena sifatnya yang terdesentralisasi alias tidak dikelola oleh pemerintah. Nilai mata uang kripto akan cepat berubah.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Cara kerja kontrak crypto futures sebenarnya tidak terlalu kompleks. Sama seperti pembelian aset kripto lain, metode investasi ini juga memungkinkan Anda untuk bisa membeli serta menjual aset dalam jumlah tertentu. Hanya saja, aset yang dijual adalah nilai dari suatu aset kripto di masa depan.

Katakanlah, terdapat suatu mata uang kripto dengan nilai US$1.000. Setelah mempelajari performanya, Anda percaya bahwa nilai mata uang tersebut akan naik saat akhir bulan nanti.

Maka, kemudian Anda bisa membeli kontrak futures untuk mata uang tersebut. Menariknya, Anda membeli kontrak tersebut dengan harga saat ini.

Itu artinya, jika prediksi Anda benar dan harga kripto naik, maka nilai aset virtual yang didapat pun lebih besar. Bisa dibilang, crypto futures adalah metode investasi kripto yang didasarkan pada prediksi investor.

Seperti Apa Risiko pada Crypto Futures?

Jika dilihat dari cara kerjanya, risiko kontrak berjangka kripto tergolong tinggi. Salah menetapkan prediksi, Anda bisa menderita kerugian besar.

Salah satu cara untuk meminimalisir risiko tersebut adalah dengan memperhatikan harga likuidasi aset. Usahakan berinvestasi dengan jumlah agunan yang sesuai dengan kemampuan.

Di samping itu, kontrak ini juga memiliki volatilitas tinggi. Di satu sisi, hal ini bisa menjadi keuntungan. Namun, tak jarang, volatilitas tinggi justru menyulitkan investor untuk bisa menentukan sentimen pasar.

Oleh karenanya, Anda harus berhati-hati. Jangan terlalu cepat mengambil keputusan, terutama jika sentimen pasar masih sulit untuk diraba.

Bergantung pada seberapa banyak Anda bersedia untuk membeli atau menjual, crypto futures bisa sangat berisiko. Namun, mereka juga dapat menawarkan pembayaran tinggi jika Anda memainkan kartu Anda dengan benar.

Apakah Kontrak Berjangka Kripto Memiliki Kedaluwarsa?

Kontrak berjangka kripto memiliki masa kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa atau tenggat waktu ditentukan sebelumnya oleh pihak penjual dan disepakati oleh pembeli.

Transaksi jual-beli kontrak harus dilakukan pada waktu yang sudah disetujui kedua belah pihak sebelumnya.

Perlu diingat juga, kontrak crypto futures merupakan perjanjian standar yang dilakukan melalui bursa. Artinya, investasi ini tidak menerapkan perjanjian OTC (over the counter) yang dilakukan secara pribadi antara pihak penjual dan pembeli.

Perjanjian standar ini memang lebih aman, namun menerapkan biaya tambahan. Biaya kontrak ini terus berubah secara fluktuatif, menyesuaikan platform yang Anda pilih untuk bertransaksi.

Jika disimpulkan, sebenarnya kontrak berjangka kripto tak jauh berbeda dari instrumen investasi kripto lain yang lebih sederhana.

Hanya saja, investasi ini didasarkan pada nilai mata uang kripto di masa mendatang atau dengan kata lain, yang diinvestasikan adalah prediksi Anda terhadap nilai mata uang di waktu yang akan datang. Terlebih, instrumen ini juga menawarkan return yang tergolong tinggi.

Namun, Anda harus ingat dengan prinsip dasar investasi, bahwa instrumen dengan return tinggi umumnya memiliki risiko yang tinggi pula. Begitu pun dengan kontrak berjangka kripto, Anda harus berhati-hati sebelum membeli kontrak agar tidak merugi di kemudian hari. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait