Non-fungible token (NFT) art adalah karya seni digital unik yang diperdagangkan di blockchain dan bisa menjadi sumber penghasilan bagi kreator, kolektor, maupun trader. Kalau kamu penasaran bagaimana cara kerjanya dan apa bedanya dengan seni tradisional, yuk simak penjelasan soal apa itu NFT art di bawah ini!
BACA JUGA:Â Apa Itu ETF Crypto? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya!
Apa Itu NFT Art?

Seperti dilansir dari laman Coursera, NFT art adalah karya seni digital yang dijual dan dibuktikan kepemilikannya lewat teknologi blockchain. Jadi, ketika kamu membeli NFT art, yang kamu miliki bukan hanya file gambarnya, tapi juga sertifikat digital resmi yang menyatakan bahwa karya itu milikmu.
NFT art bisa berupa ilustrasi, musik, video, hingga karya 3D. Seluruh transaksi dan bukti kepemilikannya tercatat secara transparan di blockchain, membuatnya aman dari pemalsuan dan mudah dilacak siapa pemilik sebelumnya.
Cara Kerja NFT Art

Setelah memahami apa itu NFT art, tentu kamu juga perlu memahami bagaimana cara kerjanya. NFT art bekerja dengan cara mengubah karya seni digital menjadi token unik di blockchain yang berfungsi sebagai bukti kepemilikan resmi.
Melansir laman Forbes, proses ini dimulai ketika seniman melakukan minting, yaitu membuat NFT di jaringan blockchain seperti Ethereum atau Solana. Mereka mengunggah karya digital ke penyimpanan terdesentralisasi, lalu sistem akan membuat metadata dan token yang berisi tautan serta identitas unik dari karya tersebut.
Saat seseorang membeli NFT art, yang dibeli sebenarnya adalah token kepemilikannya, bukan file gambarnya. Semua riwayat transaksi dan kepemilikan tercatat secara permanen di blockchain, mirip seperti sertifikat keaslian digital yang nggak bisa hilang atau dipalsukan.
BACA JUGA:Â Apa Itu Bridge Blockchain? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Jenis-Jenisnya!
Perbedaan NFT Art dan Traditional Art

Perbedaan utama antara NFT art dan traditional art terletak pada bentuk kepemilikan, kelangkaan, dan cara menghasilkan uang dari karya seni tersebut. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya melansir laman Calibraint:
BACA JUGA:Â 7 Cara Menghasilkan Uang dari Telegram Lewat Airdrop Crypto!
1. Bentuk Kepemilikan
Traditional art seperti lukisan atau patung hadir dalam bentuk fisik. Kalau kamu membelinya, kamu benar-benar memegang barangnya dan bisa memajangnya di rumah.
Sebaliknya, NFT art hanya ada dalam bentuk digital. Kamu nggak memegang fisiknya, tapi memiliki token khusus di blockchain yang menyatakan bahwa karya digital itu milikmu. Bukti kepemilikannya nggak bisa dipalsukan dan tercatat permanen di sistem.
2. Kelangkaan
Nilai seni tradisional sering ditentukan dari seberapa langka karyanya. Misalnya, lukisan asli atau edisi terbatas biasanya punya harga tinggi karena sulit ditemukan.
NFT art juga menganut konsep kelangkaan, tapi secara digital. Setiap NFT punya kode unik yang memastikan tidak ada duplikatnya, dan tingkat kelangkaan ini bisa menambah nilai jualnya.
3. Monetisasi
Seniman tradisional biasanya mendapatkan uang dari penjualan langsung atau pesanan khusus. Di sisi lain, NFT memberi seniman digital peluang baru, mereka bisa menjual karya langsung ke kolektor lewat marketplace NFT seperti OpenSea dan otomatis mendapatkan royalti tiap kali karya itu dijual kembali.
Bagaimana Cara Menghasilkan Uang dari NFT Art?
Kamu bisa menghasilkan uang dari NFT art dengan menjadi kreator, kolektor, atau trader yang aktif di marketplace NFT.
Sebagai kreator, kamu bisa membuat karya digital, seperti ilustrasi, musik, atau animasi, kemudian menjualnya sebagai NFT di platform seperti OpenSea. Selain mendapat uang dari penjualan awal, kamu juga bisa menetapkan royalti, jadi setiap kali NFT-mu dijual lagi oleh orang lain, kamu tetap dapat penghasilan. Cara ini mirip dengan konsep passive income.
Kalau kamu bukan seniman, kamu tetap bisa cuan dengan menjadi kolektor atau trader. Kamu bisa membeli NFT yang punya potensi naik harga, lalu menjualnya kembali saat nilainya meningkat. Melansir laman Changelly, berikut ini adalah panduan lengkapnya:
BACA JUGA:Â 10 NFT Termahal di Dunia yang Pernah Terjual (Update 2025)
Cara Kreator Menghasilkan Uang dari NFT Art
Sebagai kreator, kamu bisa tokenize karya digitalmu baik itu gambar, musik, video, atau model 3D, dan menjualnya di marketplace NFT seperti OpenSea.
Kreator bisa menghasilkan uang dari NFT art dengan menjual karya digitalnya sebagai aset unik di blockchain dan mendapatkan royalti setiap kali karya itu dijual kembali. Berikut ini adalah panduan melakukannya:
- Pilih jenis karya digital: Tentukan medium yang paling kamu kuasai, seperti ilustrasi, musik, video, atau 3D art.
- Buat karya digital yang unik: Pastikan karya yang kamu buat menarik, punya nilai artistik, dan tidak pasaran agar dilirik kolektor.
- Pilih marketplace NFT: Daftar di platform seperti OpenSea, Rarible, atau Foundation. Bandingkan biaya, jaringan blockchain yang digunakan, dan basis penggunanya.
- Lakukan proses minting: Unggah karya digitalmu dan kamu akan otomatis dibuatkan token NFT-nya. Setiap NFT akan punya kode unik yang menjadi bukti kepemilikan di blockchain.
- Tentukan harga dan jual: Pasarkan NFT-mu dengan harga tetap atau lelang, tergantung strategi dan eksklusivitas karya.
- Aktifkan royalti: Atur persentase royalti yang akan kamu terima jika NFT-mu dijual kembali di kemudian hari. Ini jadi sumber penghasilan jangka panjang.
Cara Kolektor Menghasilkan Uang dari NFT Art
Kalau kamu nggak tertarik membuat karya sendiri, jadi kolektor bisa jadi alternatif yang menguntungkan. Kolektor bisa menghasilkan uang dari NFT art dengan membeli karya digital yang berpotensi naik harga dan menjualnya kembali saat nilainya meningkat.
Kamu bisa membeli NFT dari koleksi populer atau edisi terbatas, lalu menyimpannya sampai harganya naik di pasar. Semakin langka dan dicari koleksi yang kamu miliki, makin besar peluang kamu untuk meraih keuntungan saat dijual kembali.
Berikut ini adalah langkah-langkah kolektor menghasilkan uang dari NFT art:
BACA JUGA:Â 7 Aplikasi Airdrop Crypto Gratis yang Harus Pemula Miliki!
- Riset koleksi populer dan baru: Ikuti perkembangan tren di marketplace NFT, media sosial, dan berita industri untuk tahu koleksi mana yang sedang naik daun atau berpotensi diminati.
- Analisis kelangkaan dan nilai: Pelajari faktor-faktor seperti jumlah edisi, reputasi kreator, dan keunikan desain. NFT yang langka biasanya punya nilai lebih tinggi di pasar.
- Tentukan anggaran investasi: Tentukan seberapa besar dana yang ingin kamu alokasikan. Ingat, investasi NFT tetap punya risiko, jadi bijaklah dalam mengatur modal.
- Beli NFT yang sesuai minat dan target: Setelah menemukan koleksi yang sesuai, beli NFT tersebut lewat marketplace terpercaya seperti OpenSea atau Foundation.
- Pantau pasar dan waktu jual yang tepat: Perhatikan tren harga dan berita seputar koleksi yang kamu miliki. Jika harganya naik dan permintaan tinggi, itu bisa jadi momen tepat untuk menjual dan meraih keuntungan.
Sumber pendapatan seorang kolektor dihasilkan dari kenaikan harga koleksi seni yang ia pegang. Semakin populer dan langka koleksinya, semakin tinggi kemungkinan harga koleksi tersebut naik dan menghasilkan keuntungan.
Cara Trader Menghasilkan Uang dari NFT Art

Berbeda dengan kolektor yang biasanya menyimpan NFT dalam jangka panjang, trader lebih fokus pada pergerakan harga jangka pendek. Trader bisa menghasilkan uang dari NFT art dengan membeli NFT di harga rendah dan menjualnya kembali saat harganya naik di pasar sekunder.
Mereka mencari peluang beli murah dan jual mahal di marketplace sekunder seperti OpenSea atau Nifty Gateway. Strategi ini menuntut kamu untuk jeli membaca tren pasar dan mengambil keputusan dengan cepat.
Berikut ini adalah langkah-langkah trader menghasilkan uang dari NFT art:
BACA JUGA:Â Panduan Lengkap Cara Membeli NFT 2025 di Jaringan Ethereum
- Daftar di marketplace sekunder: Buat akun di platform seperti OpenSea, lalu sambungkan crypto wallet milikmu agar bisa mulai transaksi.
- Riset pasar dan tren NFT: Pelajari tren harga, NFT populer, dan koleksi yang sedang naik daun. Ini penting untuk menemukan peluang yang bisa kamu manfaatkan.
- Beli saat murah, jual saat mahal: Cari NFT yang undervalued atau punya potensi naik harga. Beli di saat harga rendah dan jual kembali ketika permintaan meningkat.
- Pantau portofolio kamu secara rutin: Lacak performa NFT yang kamu miliki, ikuti perkembangan pasar, dan tentukan kapan waktu terbaik untuk menjual agar bisa untung maksimal.
Dengan strategi yang matang dan analisis yang tajam, trading NFT bisa jadi sumber penghasilan aktif yang cukup menjanjikan.
Sudah Paham Apa Itu NFT Art?
NFT art adalah bentuk baru seni digital yang tidak hanya unik dan otentik, tapi juga membuka peluang penghasilan bagi siapa pun, baik kreator, kolektor, maupun trader. Dengan teknologi blockchain, kamu bisa memiliki, menjual, dan mengoleksi karya seni digital dengan cara yang aman dan transparan.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.