IKLAN
Banner IUX

Apa Itu Perpetual DEX yang Lagi Booming? Ini Pengertian dan Cara Cuan-nya!

Banner IUX

Perpetual DEX adalah platform terdesentralisasi yang memungkinkan kamu trading kontrak perpetual tanpa batas waktu, langsung dari crypto wallet pribadi. Belakangan, platform ini, seperti Aster (didukung oleh Changpeng Zhao), Hyperliquid, SunPerp (didukung oleh Justin Sun), sedang sangat hype di antara komunitas kripto. Yuk, pelajari lebih lanjut lewat penjelasan berikut ini!

BACA JUGA: 5 Crypto Exchange Tempat Trading Futures di Indonesia

Apa Itu Perpetual DEX?

Perpetual DEX (kadang disebut Perp DEX) adalah jenis decentralized exchange (DEX) yang fokus pada perdagangan kontrak perpetual atau perpetual swaps. Berbeda dengan spot trading yang melibatkan pertukaran aset langsung, kontrak perpetual memungkinkan kamu berspekulasi terhadap harga aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum tanpa harus memilikinya.

Menariknya, kontrak ini tidak punya tanggal kadaluwarsa (perpetual), sehingga kamu bisa mempertahankan posisi selama margin mencukupi. Semua transaksi dijalankan oleh smart contract di blockchain sehingga membuatnya transparan, non-kustodian, dan lebih aman dari risiko pihak ketiga.

BACA JUGA: 5 DEX Solana Terbaik yang Banyak Dipakai Trader pada 2025!

Fitur Utama Perpetual DEX

Beberapa fitur utama perpetual DEX di antaranya adalah leverage trading, kontrak tanpa batas waktu, bersifat terdesentralisasi, dan penggunaan Automated Market Makers (AMM).

Keempat fitur ini jadi fondasi kenapa perp DEX adalah pilihan menarik bagi banyak trader saat ini. Dengan adanya leverage, fleksibilitas waktu, kontrol penuh atas aset, dan mekanisme likuiditas otomatis, perp DEX bisa memberikan pengalaman trading yang lebih transparan, aman, dan sesuai kebutuhan masing-masing pengguna.

Melansir laman Nadcab Labs, berikut ini adalah penjelasan soal beberapa fitur utama yang harus kamu pahami:

1. Leverage Trading

Leverage memungkinkan kamu untuk trading dengan modal lebih kecil tapi tetap bisa mendapatkan eksposur besar terhadap pergerakan harga. Misalnya, dengan leverage 10x, keuntungan (atau kerugian) kamu bisa meningkat 10 kali lipat.

2. Tanpa Expiry

Berbeda dari kontrak futures tradisional (seperti di CME), kontrak perpetual tidak punya tanggal kedaluwarsa. Artinya, kamu bisa menahan posisi selama yang kamu mau, selama syarat margin (modal) masih terpenuhi.

3. Sifat Terdesentralisasi

Perp DEX berjalan di jaringan blockchain, jadi aset tetap ada di dompet pribadi kamu, bukan ditahan pihak ketiga. Ini mengurangi risiko peretasan bursa terpusat dan memberikan kamu kontrol penuh atas dana.

4. Automated Market Makers (AMM)

AMM bekerja dengan algoritma yang menyesuaikan harga token berdasarkan permintaan dan penawaran. Dengan cara ini, likuiditas selalu tersedia sehingga transaksi lebih lancar dan risiko selisih harga (slippage) jadi lebih kecil.

BACA JUGA:  DeXRP: DEX Baru dengan Kecepatan ala XRPL

Kenapa Perpetual DEX Booming di 2025?

Volume Perpetual Trading Terbaru 2025
Volume perpetual trading terbaru 2025, Aster DEX pendatang baru memimpin. Sumber: Artemis

Perpetual DEX booming di 2025 karena menawarkan keamanan lebih tinggi, kontrol penuh atas aset, serta didukung lonjakan volume trading dan adopsi teknologi blockchain yang makin maju.

Melansir laman DroomDroom, sepanjang 2024 pasar kripto mengalami momen bersejarah ketika harga Bitcoin tembus $US100 ribu dan volume perdagangan Perp DEX mencetak rekor baru lebih dari $US340 miliar hanya dalam sebulan. Tren ini berlanjut ke 2025, menunjukkan kalau trader makin nyaman beralih ke platform terdesentralisasi yang lebih transparan.

Selain itu, isu keamanan jadi faktor besar. Banyak kasus peretasan di exchange terpusat membuat trader mencari pilihan alias alternatif yang lebih aman. Perp DEX menjawab kebutuhan itu dengan sistem non-kustodian, di mana aset tetap di dompet kamu sendiri. Transparansi on-chain juga memberi rasa percaya lebih dibandingkan order book tertutup di CEX.

Bukan cuma trader ritel, institusi besar pun mulai melirik. Fleksibilitas leverage dan minimnya batasan regulasi bikin Perp DEX jadi alternatif menarik bagi investor kelas kakap. Ditambah lagi, teknologi blockchain generasi baru seperti Layer-2 di Arbitrum, Solana, atau Avalanche membuat transaksi semakin cepat, murah, dan efisien.

Semua faktor ini menjadikan perp DEX sebagai pilihan utama di 2025, meski tentu saja masih ada tantangan seperti gas fee, likuiditas, dan potensi perubahan regulasi yang perlu diantisipasi.

Perbedaan Perp DEX vs. CEX Perpetual

Perbedaan Perp DEX vs. CEX Perpetual terletak pada kontrol aset, likuiditas, biaya, kecepatan transaksi, transparansi, hingga tingkat risiko dan regulasi.

Secara sederhana, Perp DEX memberi kamu kendali penuh atas aset karena sifatnya non-kustodian dan transparan di blockchain. Sementara itu, CEX lebih unggul di likuiditas, kecepatan, serta kemudahan penggunaan, tapi asetmu harus dititipkan pada pihak ketiga yang rawan risiko peretasan maupun regulasi.

Untuk lebih jelas, simak tabel perbedaan antara Perp DEX dan CEX Perpetual berikut ini:

BACA JUGA: Memahami Istilah Testnet Crypto dan Perbedaannya dengan Mainnet

KriteriaPerp DEX (Decentralized)CEX Perpetual (Centralized)
Kontrol AsetNon-kustodian, kamu pegang private keyKustodian, aset ditahan crypto exchange
LikuiditasTerbatas, rawan slippageDalam, mudah eksekusi order besar
BiayaAda gas fee, kadang lebih tinggiUmumnya lebih rendah, tanpa gas fee
KecepatanLebih lambat, tergantung blockchainSangat cepat, mesin order teroptimasi
TransparansiOn-chain, bisa diaudit publikOff-chain, kurang transparan
UX/UILebih rumit, fiat on-ramp terbatasLebih halus, dukung fiat penuh
RisikoRisiko smart contract & regulasi samarRisiko peretasan & aturan ketat
AksesibilitasGlobal, minim batasanTerikat regulasi, bisa dibatasi wilayah

Secara sederhana, Perp DEX lebih cocok buat kamu yang mengutamakan transparansi dan kontrol penuh atas aset, sementara CEX lebih nyaman untuk likuiditas tinggi dan kemudahan penggunaan. Pilihan terbaik tergantung pada gaya trading dan tingkat kenyamanan kamu dengan risiko masing-masing.

Platform Perpetual DEX yang Populer Saat Ini

Beberapa platform perpetual DEX yang populer saat ini adalah dYdX, Hyperliquid, GMX, Aster, dan Lighter.

Masing-masing punya keunggulan tersendiri, mulai dari jumlah aset yang didukung, kecepatan transaksi, leverage tinggi, hingga teknologi blockchain terbaru yang membuat pengalaman trading jadi lebih aman dan efisien. Dengan pilihan yang beragam ini, trader bisa menyesuaikan platform sesuai kebutuhan dan strategi mereka.

Untuk lebih jelasnya, mari simak ulasan singkat tiap platform berikut ini:

1. dYdX

dYdX adalah salah satu pelopor perp DEX yang sudah lama dikenal trader derivatif. Platform ini mendukung lebih dari 35 kontrak perpetual, termasuk aset besar seperti Bitcoin dan Ethereum, dengan keunggulan leverage yang fleksibel serta eksekusi transparan di blockchain.

2. Hyperliquid

Hyperliquid jadi salah satu perp DEX dengan volume terbesar di dunia, mencatatkan rekor US$155 miliar dalam sebulan. Dengan dukungan lebih dari 130 aset, biaya rendah, leverage hingga 50x, dan transaksi cepat di on-chain, Hyperliquid banyak dipilih trader yang mengutamakan kecepatan dan variasi aset.

3. GMX

GMX diluncurkan di Arbitrum pada 2021 dan kemudian di Avalanche pada 2022. Platform ini menawarkan leverage hingga 30x, biaya rendah, serta fitur staking dan governance, di mana pengguna bisa berbagi keuntungan dari biaya trading.

4. Aster DEX

Aster yang baru saja hadir didaulat sebagai hybrid platform yang menggabungkan spot trading dan perpetual futures dengan fitur canggih seperti hidden orders dan grid trading. Hingga September 2025, Aster mencatat TVL US$1,14 miliar dan volume harian US$3,26 miliar, menjadikannya perp DEX terbesar ke-4 di dunia dengan pangsa pasar 10 persen. Harga native token-nya, ASTER, juga sudah naik gilaan-gilaan sejak diluncurkan.

5. Lighter

Lighter adalah perp DEX berbasis zk-rollup khusus di Ethereum Layer-2 (Arbitrum) yang fokus pada biaya rendah dan latensi minim. Meski masih dalam tahap private beta, Lighter menawarkan teknologi verifikasi transaksi yang lebih aman dan efisien, menarik perhatian trader early adopter.

Cara Cuan dari Perpetual DEX

Tampilan perp trade dalam platform Hyperliquid
Tampilan perp trade dalam platform Hyperliquid

Sebenarnya, cara menggunakan Perpetual DEX mirip dengan trading futures di crypto exchange (CEX). Bedanya, semua transaksi di sini langsung jalan lewat dompet pribadi kamu, tanpa harus nitip ke pihak ketiga. Nah, kalau kamu sudah pernah trading futures di exchange, pasti bakal cepat nangkep alurnya.

1. Sambungkan Wallet dan Siapkan Modal

Langkah pertama adalah menghubungkan crypto wallet kamu ke platform perp DEX pilihan, misalnya dYdX, Hyperliquid, atau GMX. Setelah itu, pastikan kamu punya stablecoin seperti USDT atau USDC sebagai modal. Token ini nantinya akan dipakai sebagai jaminan (collateral) untuk membuka posisi.

2. Pilih Aset dan Arah Trading

Sama seperti futures, kamu bisa pilih mau trading Bitcoin, Ethereum, atau altcoin lain yang tersedia. Tentukan juga arah posisinya, long kalau yakin harga akan naik, atau short kalau prediksi harga bakal turun. Jadi, kamu bisa cuan bukan cuma saat harga naik, tapi juga saat harga turun.

3. Atur Leverage dan Ukuran Posisi

Perp DEX memungkinkan kamu pakai leverage biar modal kecil bisa punya daya beli lebih besar. Misalnya, modal 100 USDC dengan leverage 10x berarti posisi yang kamu kontrol jadi 1.000 USDC. Tapi ingat, makin besar leverage, makin dekat juga risiko kena likuidasi. Jadi, gunakan seperlunya saja.

4. Pasang Order dan Kelola Risiko

Setelah pilih leverage, kamu bisa langsung pasang order, baik market order (langsung eksekusi) atau limit order (nunggu harga tertentu). Jangan lupa set stoploss biar kerugian bisa dibatasi, dan take profit untuk ngunci keuntungan. Sama seperti futures di exchange, manajemen risiko itu kunci biar akun tetap aman.

5. Pantau Posisi dan Biaya Funding

Saat posisi sudah terbuka, kamu perlu pantau terus margin dan biaya funding rate. Funding ini bisa positif atau negatif, artinya kamu bisa bayar atau malah dibayar tergantung posisi dan arah pasar. Kalau harga bergerak sesuai prediksi, kamu bisa tutup posisi kapan saja dan ambil profit langsung ke wallet.

BACA JUGA:  PancakeSwap Hadirkan Swap Instan ke 7 Jaringan Blockchain

Jadi, Mana yang Lebih Cocok Buat Kamu?

Pada akhirnya, pilihan antara Perp DEX dan CEX Perpetual tergantung pada prioritas kamu sebagai trader, apakah lebih mementingkan kontrol penuh atas aset dan transparansi, atau mengutamakan kenyamanan, kecepatan, dan likuiditas tinggi. Jadi, menurut kamu, apakah lebih baik ambil jalur yang lebih bebas tapi berisiko di DEX, atau tetap main aman dengan kemudahan yang ditawarkan CEX?

Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait