Plasma (XPL) adalah proyek blockchain baru yang dirancang khusus untuk sistem pembayaran global berbasis stablecoin, dan belakangan ini jadi sorotan karena harga XPL sempat melonjak lebih dari 300 persen dari harga awal hingga mencapai US$1,68 tak lama setelah peluncurannya. Yuk, cari tahu lebih lanjut proyeknya lewat penjelasan berikut ini!
BACA JUGA: Apa Itu Bull Run Crypto? Pengertian, Fase, dan Jadwalnya!
Apa Itu Plasma (XPL)?

Plasma adalah Layer-1 blockchain yang dibangun untuk membawa sistem keuangan global ke dunia on-chain, di mana uang bisa bergerak secepat internet, tanpa biaya, dan dengan transparansi penuh.
Berbeda dari teknologi blockchain lain yang berfokus pada DeFi atau smart contract umum, Plasma berfokus pada transfer stablecoin dengan biaya nol (zero-fee).
Tujuan utama Plasma cukup ambisius yaitu membangun lapisan keuangan baru yang terbuka dan terprogram untuk uang itu sendiri. Melalui pendekatan ini, mereka ingin menarik triliunan dolar ke dalam ekosistem on-chain dan menciptakan sistem keuangan yang lebih efisien dan inklusif.
Token utamanya, XPL, berfungsi layaknya “mata uang cadangan” dalam ekosistem Plasma. Sama seperti Bitcoin untuk jaringan Bitcoin atau ETH untuk Ethereum, XPL menjadi token inti yang menjaga keamanan jaringan dan menjadi insentif bagi validator.
Bagaimana Cara Kerja Plasma (XPL)?
Di balik kecepatannya, Plasma menggunakan PlasmaBFT, implementasi dari konsensus Fast HotStuff yang ditulis dalam bahasa Rust. Melansir dokumen whitepaper Plasma, sistem ini menggabungkan keamanan Byzantine Fault Tolerant (BFT) dengan kecepatan finalisasi transaksi rendah sehingga cocok untuk skala besar seperti transaksi stablecoin.
Lapisan eksekusinya didukung oleh Reth, klien Ethereum modular yang juga ditulis dalam Rust. Ini memungkinkan eksekusi transaksi yang efisien tanpa mengorbankan kompatibilitas dengan Ethereum Virtual Machine (EVM).
Keunggulan utama Plasma adalah transfer USDT (Tether) tanpa gas fee. Hal ini dimungkinkan karena Plasma menggunakan protocol-managed paymaster yang menanggung biaya gas untuk transaksi stablecoin.
Terobosan yang mereka tawarkan menciptakan pengalaman pembayaran tanpa hambatan yang ideal untuk remittance, micropayments, dan transaksi lintas negara.
Menariknya, meski transfer stablecoin gratis, transaksi lain dalam jaringan tetap menggunakan XPL untuk membayar biaya kepada validator. Jadi, ekosistemnya tetap memiliki mekanisme ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.
BACA JUGA: Mengenal Aptos Blockchain Hasil Garapan Mantan Insinyur Meta
Tokenomics Plasma (XPL)

Melansir laman resmi mereka, Plasma meluncurkan token XPL dengan total pasokan awal 10 miliar XPL. Distribusi token-nya dirancang untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan ekosistem, insentif tim, serta dukungan investor. Berikut gambaran singkatnya:
- Public Sale (10 persen): Sebanyak 1 miliar XPL dijual ke publik dengan valuasi mencapai USD 500 juta. Harga XPL sempat menembus ATH di US$1,68, naik lebih dari 300 persen dari harga awal.
- Ecosystem & Growth (40 persen): Dialokasikan untuk memperluas adopsi Plasma di ekosistem kripto dan lembaga keuangan tradisional. Sebagian digunakan untuk likuiditas, integrasi bursa, dan kampanye adopsi.
- Team (25 persen): Dikhususkan untuk tim pengembang dan kontributor, dengan skema vesting selama tiga tahun untuk memastikan komitmen jangka panjang.
- Investors (25 persen): Dipegang oleh investor besar seperti Founder’s Fund, Framework, dan Bitfinex, yang membantu mendanai pengembangan infrastruktur Plasma.
Model distribusi ini menunjukkan bahwa Plasma tidak hanya mengejar hype sesaat, tapi juga berupaya membangun pondasi ekonomi jangka panjang untuk proyeknya.
Apakah Plasma (XPL) Masih Layak Dilirik?
Dengan misi besar membawa sistem keuangan global ke blockchain dan performa token-nya yang mengesankan, Plasma (XPL) jelas menjadi salah satu proyek yang layak dipantau oleh investor dan penggemar kripto. Inovasinya dalam zero-fee stablecoin transfer juga bisa membuka jalan baru bagi integrasi antara dunia keuangan tradisional dan blockchain.
Namun, seperti semua investasi kripto, potensi besar selalu datang dengan risiko tinggi. Jadi, penting bagi kamu untuk memahami fundamental proyek sebelum ikut terjun.
Mau belajar crypto dan blockchain lebih lanjut? Yuk, pelajari selengkapnya hanya di Blockchain Media Indonesia! [msn]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.