Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi Derivatif Indonesia (BKDI) pada Juli lalu, mengungkapkan rencananya untuk menerbitkan produk baru, yaitu kontrak berjangka untuk kripto (cryptocurrency). Saat itu, Chief Executive Officer ICDX Lamon Rutten menyampaikan, peluncuran kontrak kripto berjangka akan dilaksanakan pada tahun ini.
Meski waktu itu, ia belum bisa mengungkapkan secara spesifik kapan persisnya rencana tersebut terealisasi, tetapi disebutkan pada September hingga Desember atau kuartal keempat 2018.
Lalu, bagaimana kabar rencana tersebut? Lamon yang ditemui di sela-sela acara InBlock 2018 di Jakarta yang digelar Tokocrypto.com, Sabtu (15/9) lalu, enggan membicarakan lagi rencana tersebut.
“Saya tidak akan bicara tentang produk baru di bursa,” ujarnya Lamon singkat.
Lamon beralasan, saat ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) sedang membahas hal-hal teknis terkait ditetapkannya kripto sebagai komoditi. Karena itu, ia mengatakan, dirinya belum mau berpikir tentang produk baru, karena sekarang bersama Bappebti masih berpikir tentang “sistem regulasi”.
“Pada dasarnya kami memiliki sejumlah dokumen tentang rancangan produk yang kami inginkan. Jadi, hingga Bappebti selesai menyusun aturannya, kami tidak akan mulai,” ujarnya.
Lamon mengatakan dari sisi regulasi sebetulnya sudah tidak ada kendala, karena pada dasarnya peraturan yang ada sudah cukup. Yang perlu adalah guidance, karena produk ini baru di Indonesia dan kami tidak mau memulai produk baru, kalau orang lain tidak mengerti tentang produk itu. Maka, lebih baik perlahan-lahan saja,” ujarnya.
Menurut Lamon, dibandingkan sejumlah negara lain, pemerintah Indonesia menurutnya lebih friendly terhadap kripto. Di Tiongkok misalnya menurut dia, pemerintah melarang kripto. Sementara Indonesia, melalui Bappebti sudah menetapkan sebagai komoditi dan saat ini sedang menyusun pedomaan perdagangannya.
Walaupun lagi-lagi tak menyampaikan waktu yang spesifik, Lamon mengatakan kripto berjangka ICDX akan tetap diluncurkan. Namun, saat ini, “saya tidak mau bicara tentang produk baru. Tunggu sebentar, saya harap tidak telalu lama,” ujarnya. [jul]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.