Apakah Tren Meme Coin Sudah “Mati”? Ini Temuan Riset Terbaru

Pasar kripto selalu dikenal dengan volatilitas yang tinggi serta tren yang cepat berubah. Salah satu fenomena yang sempat mendominasi ruang ini adalah meme coin, aset digital berbasis komunitas yang sering kali muncul dari tren internet atau kejadian viral. 

Namun, riset terbaru yang diungkapkan oleh pendiri CoinGecko, Bobby Ong pada 6 Maret 2025 mengindikasikan bahwa era meme coin mungkin telah mencapai titik jenuh. Apakah ini benar-benar akhir dari koin meme, atau justru bagian dari siklus yang lebih besar?

Meme Coin: Mati untuk Sementara, Tapi Bisa Kembali

Menurut laporan yang diungkapkan oleh Ong, indikator utama seperti jumlah token baru dan volume perdagangan menunjukkan penurunan drastis setelah insiden koin meme yang dikaitkan dengan Presiden Argentina, Javier Milei serta diluncurkannya koin TRUMP dan MELANIA.

“LIBRA adalah paku terakhir di peti mati, menghancurkan ilusi bahwa meme coin adalah ‘peluncuran yang adil’ dan justru mengungkap kelompok tertutup serta insider yang mengambil keuntungan dari hampir semua orang lainnya,” tegasnya.

Data dalam riset tersebut menunjukkan bahwa platform pump.fun mencatat penurunan lebih dari 90 persen dalam jumlah meme coin baru yang dibuat dan berhasil melewati tahap awal sejak puncaknya pada Februari 2025.

Sementara itu, kategori koin meme di CoinGecko mengalami penurunan kapitalisasi pasar sebesar 32 persen, dengan volume perdagangan yang bahkan anjlok lebih tajam, sekitar 72 persen.

Penurunan Minat Terhadap Meme Coin - Dune
Penurunan Minat Terhadap Meme Coin – Dune

Namun, menurut Ong, sejarah menunjukkan bahwa koin meme cenderung mengikuti pola siklus, dan beberapa koin besar seperti DOGE, SHIB, dan BONK tetap bertahan melewati berbagai siklus pasar.

“Penting untuk dicatat bahwa koin meme selalu bersifat ‘musiman,’ tetapi justru itu yang membuat koin yang mampu bertahan dan berkembang di berbagai siklus menjadi sangat langka,” tambahnya.

Penyebab Utama Lonjakan Koin Meme

Menurut Ong, salah satu faktor yang memicu lonjakan meme coin dalam setahun terakhir adalah kekecewaan investor ritel terhadap modal ventura (VC) di dunia kripto. Banyak proyek diluncurkan dengan valuasi tinggi, sering kali menguntungkan investor awal secara besar-besaran, tetapi meninggalkan ritel dengan token yang cepat kehilangan nilainya.

Riset Ungkap Web3 dan Infrastruktur Kini Kuasai Modal Ventura

Di sisi lain, kurangnya regulasi yang jelas, terutama di AS, juga berkontribusi terhadap ledakan koin meme. Banyak proyek akhirnya memilih jalur yang lebih mudah dengan menciptakan token berbasis meme daripada menghadapi ketidakpastian regulasi dalam proses penggalangan dana.

Ong mengungkapkan bahwa dengan potensi perubahan regulasi kripto pemerintahan AS yang baru di bawah Donald Trump, ada harapan bahwa lanskap ini akan menjadi lebih tertata di masa depan.

“Semoga dengan rezim pro-kripto yang baru di AS, beberapa peraturan yang masuk akal akan diterapkan, dan kita semua bisa kembali membangun proyek yang bermanfaat dengan token yang berguna,” jelasnya.

Akhir Ketidakpastian? SEC Buka Pembahasan Soal Regulasi Kripto

Tren meme coin mungkin sedang berada di titik terendah, tetapi bukan berarti akan hilang selamanya. Seperti siklus sebelumnya, mereka bisa kembali dalam bentuk yang lebih matang dengan komunitas yang lebih kuat.

Bagi investor kripto, memahami tren ini sangat penting serta tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di dunia kripto, terutama jika berkaitan dengan proyek koin meme. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait