Kenaikan arus dana masuk yang sangat besar dalam tiga hari terakhir menandakan adanya minat yang semakin besar terhadap produk Bitcoin Spot ETF. Setelah seminggu sebelumnya mengalami penurunan, lonjakan ini menunjukkan optimisme pasar yang kembali pulih.
Peningkatan inflow pada Bitcoin ETF juga terjadi bersamaan dengan harga BTC yang mendekati level US$100.000, memberikan sentimen positif yang semakin kuat.
Bitcoin ETF Inflow Tembus US$1,7 Miliar
Mengacu pada data terbaru di platform Coinglass, Bitcoin Spot ETF mencatat kenaikan arus dana masuk yang cukup besar dalam tiga hari terakhir, mencapai lebih dari US$1,7 miliar.
Hal ini terjadi setelah seminggu sebelumnya mengalami arus dana keluar yang signifikan. Kenaikan ini menunjukkan adanya minat yang kuat dari investor terhadap produk ETF kripto.
Produk Bitcoin ETF yang ditawarkan oleh BlackRock (IBIT) tampaknya masih mendominasi pasar ini, diikuti oleh FBTC dan ARKB. Transaksi terbesar IBIT tercatat pada 20 November, dengan arus masuk sekitar US$600 juta.
Dominasi IBIT menunjukkan kepercayaan investor terhadap produk yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia tersebut.
Kenaikan Bitcoin Spot ETF inflow sebenarnya bukanlah tanpa alasan. Banyak entitas besar yang mulai berinvestasi pada BTC, contohnya seperti Goldman Sachs yang sebelumnya terlihat memiliki lebih dari US$700 juta di Bitcoin ETF mereka.
Investasi dari institusi-institusi terkemuka ini memberikan dorongan positif bagi pasar kripto, menambah legitimasi dan menarik lebih banyak investor untuk ikut serta. Perubahan sentimen positif pasca kemenangan Trump juga memberikan dorongan yang sangat kuat terhadap kondisi pasar saat ini.
Kebalikan dari kondisi Bitcoin ETF yang mengalami kenaikan cukup besar, di sisi lain, Ethereum Spot ETF terlihat melemah dalam sepekan terakhir. Tercatat arus dana keluar sejak 14 November hingga 20 November dengan total sekitar US$200 juta.
Penurunan ini tampaknya terjadi karena berbagai pihak mulai memfokuskan perhatian mereka pada BTC, yang kini dianggap lebih menarik bagi investor besar. Sementara itu, kurangnya sentimen positif di sekitar Ethereum turut berkontribusi pada melemahnya minat terhadap produk ETF berbasis ETH.
Bitcoin Hampir Sentuh US$100.000
Tampaknya, peningkatan inflow pada Bitcoin Spot ETF terjadi karena harga BTC yang saat ini mulai naik dan mendekati level US$100.000. Rally besar Bitcoin terjadi dalam 24 jam terakhir, dengan kenaikan harga dari level US$92.000 menjadi US$97.500 dalam waktu yang sangat singkat.
Hal tersebut telah diprediksi oleh sejumlah analis, termasuk Analis Reku, Fahmi Almuttaqin, yang menyatakan bahwa all-time high (ATH) baru Bitcoin masih berpotensi tercapai.
Ia menjelaskan bahwa area konsolidasi Bitcoin saat ini berada di level yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, memberikan peluang untuk mencetak harga tertinggi baru dan menodorong berbagai institusi lain untuk melirik produk Bitcoin Spot ETF.
Namun, kekuatan reli Bitcoin dinilai akan sangat bergantung pada titik harga di mana pemegang jangka panjang mulai menjual, sementara pemegang jangka pendek lebih berhati-hati untuk membeli.
Selain itu, analisis lain yang menarik disampaikan oleh analis terkemuka di X, Decode. Ia menyebut bahwa Bitcoin saat ini berada dalam beast mode, dengan level kunci sudah tercapai untuk gelombang kecil ketiga (lesser degree wave 3) dan mungkin akan mencapai level baru.
“Mencari puncak lokal, tetapi berharap salah karena level US$100 ribu sudah sangat dekat!,” ungkapnya di X.
Dirinya juga memperkirakan pada analisis sebelumnya bahwa harga Bitcoin bahkan dapat naik lebih tinggi hingga US$165.000 pada januari 2025 mendatang.
Secara keseluruhan, sentimen positif yang sedang berkembang di pasar kripto mendorong semakin banyak pihak untuk mengadopsi atau berinvestasi pada BTC, salah satunya melalui Bitcoin Spot ETF. [dp]