IKLAN
Banner IUX

Arus Keluar Bursa Bitcoin Makin Deras, Permintaan Tumbuh

Banner IUX

Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan dinamika menarik dalam pergerakan arus kas selama delapan hari terakhir.

Menurut analisis on-chain yang dipublikasikan oleh CryptoOnchain di CryptoQuant, aset digital terbesar di dunia itu mencatat arus keluar signifikan dari bursa pada 28–29 Agustus dan 2 September 2025.

Arus keluar (outflow) tersebut mencerminkan investor lebih memilih memindahkan aset ke dompet pribadi, suatu tanda berkurangnya tekanan jual sekaligus meningkatnya kecenderungan untuk menyimpan jangka panjang.

Outflow yang besar biasanya menandakan berkurangnya niat jual dan keinginan untuk HODL,” ungkap CryptoOnchain.

Namun, situasi berbeda terjadi pada 3 September ketika tercatat inflow cukup besar ke Exchange Traded-Fund (ETF) berbasis Bitcoin. Lonjakan permintaan institusional ini hanya berlangsung singkat karena sehari kemudian, 4 September, arus dana kembali berbalik keluar.

Perubahan mendadak ini membuat tren inflow ke ETF menjadi netral dan menegaskan bahwa minat institusional lewat produk investasi tersebut masih belum konsisten.

BACA JUGA:  Berita Aset Digital: Data On-Chain Ungkap Kripto yang Paling Bullish

Arus Kas dan Kekuatan Permintaan Organik

Selama delapan hari pengamatan, data menunjukkan Bitcoin secara umum lebih banyak meninggalkan bursa dibanding masuk ke ETF.

Pola ini memperlihatkan adanya kekuatan permintaan organik yang tinggi, karena investor lebih memilih memegang langsung Bitcoin daripada menyalurkannya melalui instrumen tradisional.

Dengan demikian, meski ETF dianggap mencerminkan minat lembaga keuangan besar, kepercayaan investor ritel maupun individu untuk menyimpan aset dalam kendali pribadi tampak lebih dominan.

Selain itu, arus keluar besar-besaran dari bursa juga dipandang sebagai sinyal bahwa tekanan jual mereda. Banyak pelaku pasar mengartikan langkah ini sebagai strategi pengamanan aset di tengah volatilitas harga yang masih tinggi.

Jika tren outflow berlanjut, potensi tekanan pasokan di bursa dapat berkurang, sehingga memberi ruang bagi harga untuk menemukan stabilitas lebih lanjut.

BACA JUGA:  Waspada Token Unlock Senilai US$513 Juta September Ini, Apa Dampaknya?

Data Derivatif Bitcoin dan Sentimen Pasar

Tren arus kas tersebut diperkuat dengan data derivatif di CoinGlass. Volume perdagangan Bitcoin anjlok 54,54 persen menjadi US$51,04 miliar.

Sementara itu, open interest turun 1,48 persen ke level US$79,05 miliar. Tekanan lebih besar terjadi di pasar opsi dengan penurunan volume hingga 67,49 persen menjadi hanya US$2,46 miliar.

Meski begitu, opsi open interest relatif stabil dengan kenaikan tipis 0,05 persen di angka US$50,47 miliar.

Rasio posisi long/short di Binance untuk pair BTC/USDT tercatat 1,7755, mengindikasikan mayoritas akun masih mempertahankan posisi beli (long). Hal ini menunjukkan kepercayaan sebagian besar trader terhadap prospek penguatan harga Bitcoin, meski volume perdagangan keseluruhan sedang melemah.

Kombinasi dari arus keluar bursa, lemahnya aktivitas derivatif, serta dominannya posisi long memperlihatkan kondisi pasar yang berhati-hati namun tetap optimis.

BACA JUGA:  Whale Alert! Intip Aset Kripto Favorit Mereka Akhir Pekan Ini

Dengan investor yang lebih memilih menyimpan Bitcoin langsung di dompet pribadi, tekanan jual di bursa berkurang dan memberi ruang bagi permintaan organik untuk menopang pasar.

Secara keseluruhan, CryptoOnchain menegaskan bahwa meski peran ETF masih fluktuatif, pertumbuhan permintaan organik untuk memegang langsung Bitcoin tetap kuat.

Jika tren ini berlanjut, pasar Bitcoin berpotensi menghadapi fase stabilisasi baru yang didukung oleh preferensi investor untuk mengurangi eksposur di bursa dan lebih mengandalkan kepemilikan langsung atas aset digital. [st]


Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.

Terkini

Warta Korporat

Terkait