Amerika Serikat (AS) ternyata diproyeksikan tidak mengalami resesi parah, melainkan stagflasi yang bisa berdampak pada lesunya pasar saham. Bagaimana dengan pasar kripto?
Menurut perusahaan BridgeWater, Negeri Paman Sam itu berpotensi akan mengalami stagflasi, di mana pertumbuhan ekonomi melambat yang disertai inflasi tinggi. Dampak utamanya adalah pasar saham bisa semakin lesu.
“Kebijakan The Fed yang sebelumnya menyuntikkan sejumlah besar uang dan utang ke ekonomi, memang mengarah pada pertumbuhan ekonomi, tetapi sekaligus mengarahkan AS masuk ke inflasi tinggi. Namun, kebijakan suku bunga tinggi dan pengurangan aset The Fed secara tiba-tiba sejak awal tahun 2022, justru menimbulkan guncangan tersendiri. Berdasarkan sejumlah variabel dan kondisi terkini, kemungkinan besar AS akan mengalamai stagflasi yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun,” sebut BridgeWater dalam catatan khusus mereka pada akhir Juli 2022 lalu.
Resesi dan Staglasi
BridgeWater menyoroti bahwa kebijakan suku bunga rendah di masa lalu dan yang disertai dengan penyuntikan dolar ke ekonomi, khususnya ketika pandemi memang sangat berhasil.
Itu sukses mendorong tingkat permintaan uang yang tinggi dan pemulihan yang cepat di pasar tenaga. Tetapi stimulus itu diterapkan terlalu lama, dan pengetatan moneter untuk mengimbangi itu sejak Januari 2022 datang terlambat.
“Itu yang menghasilkan apa yang alami saat ini, yaitu inflasi moneter,” sebut mereka.
Pada era stagflasi, BridgeWater menggambarkan bahwa pasar saham akan terdampak serius.
“Secara historis, imbal hasil saham di era stagflasi, menjadikan aset itu punya kinerja terburuk, dibandingkan emas, komoditas umum,” sebutnya.
Dalam kondisi itu, mereka menyarankan The Fed untuk bersikap lebih lunak, dengan mengecilkan besaran suku bunga acuan, sembari pelan-pelan menstimulasi pasar lagi dengan cara menerbitkan dolar ke dalam ekonomi.
Suku Bunga The Fed Tinggi, Ray Dalio: Kita Menuju Stagflasi!
“Respons kebijakan untuk mendukung stimulasi untuk mendukung pertumbuhan, aset cenderung berjalan dengan baik untuk beberapa periode waktu bahkan dalam stagflasi,” jelasnya.
Nasib Pasar Kripto di Kala Stagflasi
Kendati BridgeWater tidak menyinggung soal aset kripto, di mana pendiri perusahaan itu, Ray Dalio kerap mewacanakan Bitcoin, pandangan The Fed harus bersikap lebih lunak, bisa saja menguntungkan pasar kripto. Pasalnya, stimulan berupa dolar yang lebih banyak dan suku bunga lebih rendah dari sebelumnya, adalah “resep historis” naiknya aset berisiko itu, walaupun tidak sebesar era sebelumnya.
Jika stagflasi seperti itu diproyeksikan berlangsung lama, maka pasar saham dan pasar kripto akan mengalami kenaikan yang juga cukup panjang. [ps]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.