Perseteruan antara Micree Zhan dan Jihan Wu, co-founder Bitmain, perusahaan pembuat mesin tambang Bitcoin, semakin sengit. Menurut akun WeChat Antminer, 10 ribu alat tambang yang ditempatkan di Mongolia Dalam, Tiongkok, dipindahkan secara ilegal oleh mantan staf Bitmain.
Hal itu dikabarkan terjadi pada pertengahan Juli lalu dan mengakibatkan kerugian berat terhadap Bitmain dan pelanggannya. Sebagian besar mesin yang raib termasuk berkategori titipan.
Pemilik mesin Antminer bisa mengoperasikan sendiri peralatan ini, tetapi banyak pemilik yang memilih menitipkannya ke fasilitas penambangan Bitmain. Kesepakatan ini berarti pemilik membayar biaya bulanan dan mendapatkan bagi hasil dari penambangan.
Anak perusahaan Bitmain yang secara sah memiliki tempat penambangan tersebut adalah Fujian Zhanhua Intelligent Technology Company yang dikendalikan oleh Zhan. Zhan membangun perusahaan ini untuk mengoperasikan rekening bank Bitmain, sebab ia tidak lagi mengendalikan rekening utama Bitmain. Rekening utama dikendalikan oleh Wu.
Melalui akun utama Bitmain di situs media sosial Weibo, Zhan menuduh Wu memindahkan mesin-mesin tersebut, yang merupakan properti Bitmain, secara ilegal ke perusahaan yang dikendalikan Wu.
Zhan dan Wu memperebutkan jabatan perwakilan legal Bitmain. Jabatan ini memegang kendali atas perusahaan dan hak tanda tangan tak terbatas atas nama Bitmain.
Kendati Zhan mengendalikan kantor Bitmain di Beijing dan pabrik di Shenzhen, Wu tetap sebagai perwakilan legal dan menguasai perusahaan induk Bitmain di Hong Kong. Pada bulan Juni, Wu dikabarkan memotong pasokan cip dari TSMC di Taiwan ke pabrik Bitmain.
Antminer Bitmain adalah penyumbang besar bagi hashpower (daya komputasi) global Bitcoin. CoinMetrics melaporkan, Antminer S9, alat tambang yang paling laku, memroduksi sekitar 23 persen hashpower global.
Sebab Antminer memegang peran yang sangat penting bagi hashpower global, ketidakjelasan soal manajemennya mengkhawatirkan penambang dan komunitas kripto di Tiongkok. [decrypt.co/ed]