Platform decentralized perpetual exchange (perp DEX) Aster resmi meluncurkan layanan perdagangan kontrak perpetual saham AS secara 24 jam penuh, tujuh hari dalam seminggu.
Berdasarkan laporan ETF.com, pengumuman ini hadir bersamaan dengan peluncuran fitur baru di platform Aster Pro, yang memungkinkan investor memperdagangkan saham-saham unggulan seperti Apple, Amazon, Google, Meta, Microsoft, Nvidia dan Tesla dengan eksposur leverage hingga 50 kali lipat.
Langkah ini menjadikan Aster sebagai salah satu pelopor perdagangan saham berbasis blockchain yang beroperasi tanpa henti. Pengguna dapat mengakses pasar tanpa perlu melalui proses registrasi atau verifikasi identitas sebagaimana lazimnya dalam sistem keuangan tradisional.
Dengan demikian, layanan ini menyasar segmen investor ritel global yang menginginkan fleksibilitas waktu dan privasi lebih tinggi dalam aktivitas perdagangan saham.
“Perdagangan tetap bisa dilakukan di luar jam bursa reguler AS, meski likuiditas tertinggi tetap terjadi saat jam operasional Nasdaq,” ujar tim Aster dalam keterangan resminya.
Kendati demikian, sistem Aster Pro disebut mampu mengakomodasi transaksi berskala kecil dengan efisiensi yang tetap tinggi.
Teknologi Canggih Jadi Andalan Aster Jaga Akurasi Perdagangan
Aster mengandalkan mesin matching berkecepatan tinggi untuk memastikan eksekusi transaksi secara real-time.
Untuk menjaga akurasi harga, platform ini terintegrasi dengan data feed dari Pyth Network, sebuah penyedia data terdesentralisasi yang dikenal karena keandalannya dalam menyuplai harga aset on-chain. Penggunaan data dari Pyth dinilai penting untuk menjaga transparansi dan stabilitas harga dalam perdagangan aset berbasis blockchain.
Layanan kontrak perpetual yang ditawarkan bersifat non-kustodial, artinya pengguna tetap memegang kendali penuh atas aset mereka tanpa perlu menitipkan dana kepada pihak ketiga. Selain itu, tidak ada batasan geografis dalam mengakses platform, selama pengguna memiliki dompet kripto yang kompatibel.
Adapun leverage hingga 50 kali lipat memungkinkan trader meningkatkan eksposur mereka terhadap pergerakan harga saham, namun tetap mengandung risiko likuidasi yang tinggi jika tidak disertai dengan manajemen risiko yang ketat.
Aster menyatakan bahwa semua perdagangan berlangsung dalam ekosistem DeFi, dengan margin dan likuidasi otomatis yang dikendalikan oleh kontrak pintar.
Rencana Ekspansi dan Pengembangan Fitur
Dalam roadmap pengembangan yang disampaikan bersamaan dengan peluncuran layanan, Aster menyebut akan menambahkan lebih banyak aset saham yang dapat diperdagangkan secara perpetual.
Selain itu, fitur-fitur lanjutan seperti Hidden Orders juga tengah disiapkan untuk mendukung strategi perdagangan yang lebih kompleks dan kompetitif.
Di sisi infrastruktur, Aster juga mengumumkan pengembangan Aster Chain, sebuah blockchain dengan teknologi zero-knowledge (ZK) yang dirancang untuk mengedepankan privasi dan efisiensi.
Blockchain ini dirancang untuk menjalankan orderbook secara on-chain, sekaligus memberikan lapisan keamanan tambahan bagi seluruh aktivitas perdagangan di platform Aster.
Peluncuran ini menjadi tonggak baru dalam integrasi pasar saham tradisional dengan teknologi keuangan terdesentralisasi.
Dengan menggabungkan aset saham tradisional dan infrastruktur DeFi, Aster mencoba menjembatani kesenjangan antara investor ritel global dengan peluang perdagangan saham AS yang sebelumnya hanya dapat diakses dalam kerangka waktu terbatas dan melalui jalur regulasi yang ketat. [st]