Azuki, proyek Web3 dan NFT terkemuka, resmi meluncurkan Studio Azuki, sebuah studio anime global yang dibentuk melalui kerja sama strategis dengan perusahaan manga Jepang COMISMA dan studio animasi Xenotoon.
Peluncuran ini menandai langkah ambisius untuk membawa pendekatan baru dalam produksi anime dengan menggabungkan kekuatan teknologi Web3, jaringan global Hollywood, serta warisan budaya Jepang.
Azuki Bentuk Studio Anime Global dengan Sentuhan Teknologi Web3
Studio Azuki berbasis di AS dan dirancang untuk mengembangkan, memproduksi dan mendistribusikan anime secara global. Studio ini bertujuan menciptakan model produksi baru yang melibatkan komunitas dan teknologi blockchain dalam proses kreatif, sekaligus memperluas jangkauan anime ke pasar internasional.
Langkah awal dari studio ini adalah proyek antologi berjudul “Enter The Garden,” yang diproduksi oleh kreator kawakan Goro Taniguchi, dikenal lewat karyanya di Code Geass dan One Piece Film Red.
Studio Azuki juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Westbrook Inc., perusahaan hiburan milik Will Smith dan Jada Pinkett Smith, untuk memperkuat distribusi dan kolaborasi lintas industri.
Model Produksi Inovatif Berbasis Web3
Studio Azuki mengusung pendekatan produksi berbasis Web3 yang menekankan partisipasi komunitas dalam penciptaan konten.
Dengan memanfaatkan NFT, tokenisasi dan potensi kolaborasi terdesentralisasi, studio ini memberi kesempatan kepada penggemar untuk ikut terlibat dalam proses pengembangan cerita, desain karakter, serta pengambilan keputusan kreatif lainnya.
Melalui integrasi teknologi dari Xenotoon yang fokus pada animasi berbasis AI dan Extended Reality (XR), serta pengalaman COMISMA dalam mengelola kekayaan intelektual manga, Studio Azuki berupaya menciptakan anime yang relevan dengan audien global namun tetap memiliki akar kuat pada estetika dan nilai-nilai budaya Jepang.
Azuki juga sedang mengembangkan platform digital bertajuk Anime.com, yang akan menjadi pusat interaksi antara kreator dan komunitas.
Platform ini diharapkan dapat menjadi ruang kolaboratif untuk mendiskusikan ide cerita, mengakses aset NFT eksklusif, dan terlibat langsung dalam ekosistem anime yang bersifat partisipatif.
Di sisi lain, kemitraan dengan Westbrook Inc. menjadi langkah strategis Studio Azuki untuk memperluas distribusi konten dan memperkuat kehadiran di pasar global. Kolaborasi ini akan membuka peluang bagi Studio Azuki untuk menjalin kerja sama dengan distributor film, jaringan televisi dan platform streaming utama di dunia.
Studio Azuki mengusung filosofi “Anime 2.0,” yaitu pendekatan produksi yang tidak hanya berpusat pada kreator, tetapi juga bersifat global-first dan social-first. Artinya, anime yang dihasilkan tidak hanya ditujukan bagi pasar Jepang atau Asia, tetapi untuk audien internasional sejak awal perencanaannya.
Pihak Azuki menyatakan bahwa lebih banyak proyek akan diumumkan dalam beberapa bulan mendatang. Studio ini menargetkan produksi IP orisinal serta adaptasi dari berbagai sumber, termasuk manga dan cerita komunitas.
Dengan menyatukan kekuatan Web3, jaringan kreator global, dan teknologi mutakhir, Studio Azuki berupaya menciptakan ekosistem anime baru yang terbuka, kolaboratif dan relevan dengan perkembangan zaman. Peluncuran ini menjadi salah satu tonggak penting dalam evolusi industri anime di era digital.
Pihak Azuki belum mengungkap detail lebih lanjut terkait jadwal tayang proyek perdananya, namun memastikan bahwa proses pengembangan tengah berlangsung dan melibatkan berbagai talenta dari Jepang, AS dan negara lainnya. [st]