Pasar kripto kembali mengguncang investor setelah gelombang likuidasi besar-besaran menghapus nilai pasar hampir US$800 miliar, sekaligus menjadi salah satu penurunan terbesar dalam sejarah aset digital.
Menurut analisis dari XWIN Research Japan yang dirilis di CryptoQuant, kondisi ini menandai fase pembersihan leverage yang mendalam, namun belum tentu menjadi titik dasar sejati bagi Bitcoin.
Likuidasi Bitcoin Terbesar Sejak 2022
Dalam analisis terbarunya, XWIN menjelaskan bahwa likuidasi senilai US$19,2 miliar telah terjadi di seluruh pasar kripto. Data on-chain menunjukkan bahwa posisi leverage tinggi pada kontrak derivatif telah terhapus, mengembalikan keseimbangan mekanis pada pasar.
Namun demikian, tekanan psikologis yang biasanya menandai fase kapitulasi besar, seperti yang terjadi pada Maret 2020 dan November 2022, belum sepenuhnya terwujud.
Indikator Net Unrealized Profit/Loss (NUPL) Bitcoin menjadi kunci dalam analisis tersebut. Pada dua periode dasar pasar sebelumnya, nilai NUPL turun di bawah nol, menandakan investor menanggung kerugian bersih dan mencerminkan fase menyerah total.
Kali ini, NUPL masih berada di kisaran 0,5, yang berarti mayoritas pemegang Bitcoin masih berada dalam posisi untung.
“Secara struktural pasar memang telah bersih, tetapi secara emosional, belum ada tanda-tanda kapitulasi yang nyata,” ungkap XWIN.
Data Derivatif Menunjukkan Pasar Mulai Pulih
Meskipun tekanan jual besar telah berlalu, data terbaru dari CoinGlass menunjukkan bahwa volume derivatif masih mengalami penurunan tajam.
Volume perdagangan turun 67,24 persen menjadi US$87,67 miliar, sementara options volume merosot 56,18 persen ke US$6,68 miliar. Namun, open interest justru naik tipis 0,35 persen menjadi US$69,95 miliar, mengindikasikan bahwa sebagian pelaku pasar mulai membangun kembali posisi setelah likuidasi ekstrem.
Di sisi lain, volume spot harian Bitcoin tercatat sekitar US$10,28 miliar, menandakan adanya stabilisasi aktivitas perdagangan pasca-krisis.
Kondisi ini dianggap sebagai fase “pembersihan sistemik,” di mana pasar berusaha menyeimbangkan ulang antara tekanan jual dan akumulasi baru oleh investor jangka panjang.
Namun, XWIN memperingatkan bahwa kondisi ini belum bisa dianggap sebagai akhir dari koreksi. Secara historis, fase seperti ini sering kali diikuti oleh “shake-out kedua,” di mana pasar kembali melemah beberapa bulan setelah likuidasi pertama.
Hal serupa pernah terjadi pada periode 2018–2019 dan 2022, ketika pasar sempat pulih sementara sebelum mencapai titik dasar sesungguhnya.
Bitcoin Masih Stabil, Tapi Emosi Pasar Belum Pulih
Pada saat penulisan, BTC diperdagangkan di kisaran US$110.913, naik tipis 0,08 persen dalam empat jam terakhir. Namun, secara harian aset ini masih turun 0,97 persen, dan dalam sepekan terkoreksi 9,42 persen.
Pergerakan tersebut memperlihatkan bahwa meskipun tekanan jual besar telah mereda, volatilitas pasar masih tinggi dan sentimen investor belum sepenuhnya pulih.
Analis menilai bahwa kombinasi antara likuidasi besar, penurunan leverage dan masih tingginya NUPL menunjukkan bahwa pasar kini berada dalam fase “stabil tapi rapuh.” Dengan banyaknya investor yang masih memegang keuntungan, tekanan jual lanjutan bisa saja muncul bila ketakutan kembali meningkat.
XWIN Research Japan menegaskan bahwa untuk memunculkan reli yang benar-benar berkelanjutan, NUPL perlu mendekati angka nol, menandakan pasar telah melalui kapitulasi emosional penuh.
“Jika rasa takut semakin dalam dan NUPL mendekati nol, saat itulah peluang munculnya reli yang sehat terbuka lebar,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, meskipun struktur pasar telah lebih bersih pasca-likuidasi, fase pemulihan sejati kemungkinan belum tiba. Bitcoin mungkin masih menghadapi ujian akhir sebelum benar-benar memulai babak baru dalam siklus bullish berikutnya.
Hingga saat itu, para analis memperingatkan bahwa periode ini bisa menjadi masa tenang di antara dua badai, antara gelombang likuidasi yang baru saja usai dan potensi reset besar yang akan menentukan arah pasar selanjutnya. [st]
Disclaimer: Konten di Blockchainmedia.id hanya bersifat informatif, bukan nasihat investasi atau hukum. Segala keputusan finansial sepenuhnya tanggung jawab pembaca.