Penambangan crypto mengalami transformasi signifikan sejak awalnya, dengan cloud mining muncul sebagai alternatif populer dibandingkan cara kerja penambangan tradisional. Bagaimana cara kerja penambangan ini?
Melansir dari Cryptonomist, cara kerja cloud mining, secara sederhana, mengacu pada praktik penambangan crypto secara remote dengan menggunakan daya komputasi yang disediakan oleh pihak ketiga.
Alih-alih berinvestasi dan memelihara peralatan penambangan milik sendiri, miner menyewa sumber daya komputasi dari penyedia layanan yang mengoperasikan pertambangan di daerah dengan biaya listrik rendah.
Crypto mining melibatkan pemecahan teka-teki matematika kompleks untuk memvalidasi transaksi dalam jaringan blockchain.
Para miner bersaing untuk menemukan solusi yang benar, dan yang pertama berhasil memvalidasi blok dan mendapatkan imbalan.
Bitcoin, di antara cryptocurrency lainnya, mengandalkan mekanisme Proof-of-Work (PoW) ini untuk keamanan dan validasi transaksi.
Dominasi Bitcoin dalam penambangan kriptokurensi terlihat jelas, dengan para penambang bersaing untuk memvalidasi blok Bitcoin dan mendapatkan imbalan sebesar 6,25 BTC per blok (dengan pengurangan periodik).
Karena konsumsi energi yang tinggi dan biaya peralatan, penambangan Bitcoin sebagian besar dilakukan oleh pertambangan skala besar atau kolam penambangan.
Cloud mining mengatasi hambatan bagi penambang individu dengan menawarkan cara kerja yang mengakses daya penambangan tanpa memerlukan investasi besar dalam peralatan dan listrik.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyewa daya komputasi dari pusat data jarak jauh, membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.
Namun, cloud mining bukannya tanpa tantangan dan risiko. Untuk membuat keputusan yang tepat di ruang ini, pengguna harus berhati-hati dan mengikuti praktik terbaik untuk menghindari potensi penipuan.
Sebab layanan cloud mining memungkinkan siapa saja untuk menyewa sebagian kekuatan komputasi dari mesin yang dimiliki oleh orang lain dan berlokasi di tempat-tempat di mana biaya listrik rendah, terlepas dari negara tempat tinggal seseorang.
Kiat Menghindari Penipuan Cloud Mining
Penelitian Penyedia: Sebelum berinvestasi dalam layanan cloud mining, teliti sejarah dan reputasi penyedia tersebut. Perusahaan yang sudah mapan dengan catatan pembayaran yang teratur lebih mungkin dapat dipercaya.
Hindari Layanan Baru atau Tidak Dikenal: Waspadai layanan cloud mining yang baru muncul atau tidak memiliki catatan transparan. Ini dapat memiliki risiko lebih tinggi sebagai penipuan.
Tidak Ada Janji Pengembalian Tetap: Berhati-hatilah terhadap layanan yang menjanjikan pengembalian tetap dan terjamin, karena pengembalian penambangan kriptokurensi bervariabel dan bergantung pada beberapa faktor.
Amankan Investasi Anda: Pertimbangkan untuk membeli kriptokurensi secara langsung dari bursa terpercaya untuk memiliki kendali penuh atas aset Anda. Simpan dalam dompet non-kustodial untuk keamanan tambahan.
Beberapa perusahaan menawarkan layanan cloud mining sebagai cara untuk mengumpulkan modal melalui pinjaman.
Investor memberikan pendanaan kepada perusahaan pertambangan sebagai imbalan atas sebagian dari pendapatan atau pembayaran bunga.
Ketika mempertimbangkan investasi seperti itu, pastikan ada kontrak tertulis yang menentukan syarat-syaratnya, termasuk pembayaran kembali dan bunga.
Secara ringkas, cloud mining menawarkan alternatif terhadap penambangan kriptokurensi tradisional, dengan memberikan aksesibilitas kepada khalayak yang lebih luas.
Namun, risiko dan potensi penipuan ada di ruang ini. Penting untuk melakukan penelitian yang cermat, menghindari janji-janji yang tidak realistis, dan mempertimbangkan opsi investasi alternatif seperti membeli kriptokurensi secara langsung dari bursa terpercaya. [ab]