IKLAN

Bagaimana Krisis Ekonomi Tiongkok Bisa Mengguncang Dunia Kripto

Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia, sedang menghadapi tantangan besar yang dapat berdampak luas pada perekonomian global, termasuk ruang kripto.

Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar US$18 triliun, Tiongkok menyumbang hampir 18 persen dari total PDB dunia.

Namun, tanda-tanda melemahnya ekonomi negara ini telah memunculkan kekhawatiran tentang stabilitas pasar global, terutama di sektor properti, tingkat suku bunga dan implikasi bagi kripto.

Tantangan Ekonomi di Tiongkok 

Ekonomi Tiongkok yang berkembang pesat sejak reformasi 1978 kini menghadapi sejumlah masalah mendasar. Salah satunya adalah penurunan suku bunga jangka panjang hingga di bawah tingkat suku bunga Jepang, menandai potensi tekanan ekonomi yang lebih dalam.

“Keputusan pemerintah Tiongkok untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut mungkin merupakan tanda dari masalah ekonomi yang lebih besar,” ujar analis dan influencer kripto, Lark Davis, dalam video Youtube-nya.

BACA JUGA  Lebih dari 40 Negara Minat Masuk BRICS

Sektor properti, yang menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Tiongkok, juga sedang dalam krisis. Kebangkrutan perusahaan properti raksasa seperti Evergrande pada 2023 menjadi peringatan keras tentang dampak investasi properti yang berlebihan.

Dari 2010 hingga 2020, jumlah pemilik rumah usia 25-34 tahun menurun drastis dari 70 persen menjadi 50 persen.

“Sektor properti yang melemah menciptakan lingkaran masalah, mulai dari pengangguran hingga penurunan daya beli,” tambah Davis.

Dampak Krisis Ekonomi Tiongkok pada Pasar Kripto

Bagi investor kripto, implikasi dari melemahnya ekonomi Tiongkok tidak bisa diabaikan. Dengan sekitar 59 juta investor kripto pada 2023, Tiongkok memiliki pengaruh signifikan pada volume transaksi global.

Meskipun pemerintah Tiongkok bersikap tegas terhadap regulasi kripto, total transaksi kripto di negara ini mencapai US$86,4 miliar antara Juli 2022 dan Juni 2023.

BACA JUGA  Bisakah Bull Run Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) Mendongkrak Pamor Furrever Token?

Namun, ketidakpastian ekonomi membuat investor cenderung menghindari aset berisiko seperti Bitcoin dan lebih memilih aset yang dianggap aman seperti emas.

“Saat ekonomi sulit, investor biasanya beralih ke aset yang lebih stabil, sehingga pasar kripto bisa tertekan,” kata Davis.

Upaya Stimulus Tiongkok

Untuk mengatasi tekanan ini, pemerintah Tiongkok telah menggelontorkan ratusan miliar dolar AS dalam bentuk obligasi khusus dan paket stimulus. Baru-baru ini, suntikan likuiditas sebesar US$130 miliar ke pasar repo menjadi salah satu upaya terbesar dalam sejarah negara tersebut.

Langkah ini bertujuan menciptakan lapangan kerja dan mendorong konsumsi domestik. Meski begitu, efek langsung terhadap pasar kripto masih sulit diprediksi.

Dalam situasi ini, pasar kripto menghadapi dilema. Di satu sisi, stimulus besar-besaran dari Tiongkok bisa menciptakan efek positif pada likuiditas global. Di sisi lain, ketidakpastian yang berkelanjutan dapat membuat investor enggan untuk mengambil risiko.

BACA JUGA  Cuci Uang Kripto US$50 Juta, Dua Warga Hong Kong Diciduk

“Walaupun ada banyak tantangan, pasar kripto tetap memiliki peluang besar, terutama jika faktor global seperti pelemahan dolar AS menjadi kenyataan,” jelas Davis.

Tiongkok mungkin menghadapi masa sulit, tetapi dampaknya terhadap dunia kripto tidak sepenuhnya negatif. Stimulus ekonomi dan pertumbuhan jumlah investor kripto dapat menciptakan peluang baru.

Namun, investor tetap harus waspada terhadap risiko yang muncul dari ketidakpastian global.

“Kita perlu melihat bagaimana kebijakan Tiongkok berdampak dalam jangka panjang pada pasar global dan khususnya pada kripto,” tutup Davis. [st]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait