Pasar properti di Hong Kong termasuk salah satu yang termahal sedunia, selain di New York, London dan Sydney. Kendati demikian, startup kripto justru mulai membuka kantor di gedung pencakar langit paling elit di kota tersebut, seperti dilansir CCN, Sabtu (29/09).
BitMEX misalnya, memindahkan kantor pusatnya ke lantai 45 Cheung Kong Center. Tak tanggung-tanggung, BitMEX menyewa ruang kantor seluas 20 ribu kaki persegi dengan harga US$28,66 per kaki persegi per bulan. Dengan kurs rupiah 14 ribu per USD, maka BitMEX perlu duit setara dengan Rp8,5 milyar.
Dengan demikian BitMEX akan berada di gedung yang sama dengan sejumlah perusahaan ternama lainnya, seperti Bank of America Corp, Barclays, Plc, Bloomberg LP, Goldman Sachs Group Inc, dan Otoritas Jasa dan Keuangan Hong Kong.
Sebelumnya, BitMEX berkantor pusat di Victoria Harbor, sebuah wilayah di Hong Kong yang dikenal sebagai lokasi hunian yang mewah. Di Victoria Harbor, BitMEX membayar sewa sebesar US$3,18 per kaki persegi.
Menurut laporan yang dirilis SCMP, sejumlah bank besar sekalipun seperti Goldman Sachs dan BNP Paribas mulai mencari lokasi lebih murah di Hong Kong. Goldman Sachs berencana pindah dari Hong Kong Pusat ke Causeway Bay dalam beberapa bulan ke depan. Sedangkan BNP Paribas akan ke Taikoo Place yang dikelola oleh Swire Properties. Sementara itu, JPMorgan akan menyewa Quayside di Kwun Tong dekat Victoria Harbor, di mana biaya sewanya sangat jauh di bawah sewa yang akan dibayar BitMEX selama tahun-tahun ke depan.
“BitMEX tidaklah sendiri, karena laju kerja perusahaan blockchain tidak akan melambat, mereka terus berekspansi di Hong Kong. Perusahaan ini menyewa ruang di gedung bisnis paling bagus agar menarik dan mempertahankan tenaga kerja terbaik,” kata Philip Pang dari Colliers kepada SCMP.
Selama sembilan bulan terakhir, meskipun total kapitalisasi pasar kripto anjlok sebesar 80 persen, bisnis-bisnis di bidang kripto tetap meraih keuntungan yang menggiurkan, utamanya bisnis bursa kripto. [ed]