Bank DBS, salah satu bank terbesar di Singapura, mengakui keunggulan Bitcoin sebagai aset kripto pertama di dunia. Bagi DBS, Bitcoin dan aset kripto secara umum telah menyita perhatian masyarakat luas, terlebih-lebih di tengah krisis ekonomi saat ini.
“Sebut saja [Itu, aset kripto-Red] spekulatif, kehati-hatian atau hanya bagian dari diversifikasi portofolio, namun mata uang digital telah memengaruhi para investor. Sejak bank sentral di seluruh dunia memulai ekspansi neraca mereka yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi hambatan ekonomi terkait pandemi COVID-19, minat pada aset kripto, bersama dengan emas, telah bangkit kembali,” sebut DBS dalam kajian terbarunya, 17 Agustus 2020.
Laporan tersebut juga menyoroti adanya peningkatan upaya sejumlah bank sentral untuk mengejar ketertinggalannya dalam pengayaan digital terhadap mata uang dengan menawarkan versi digital mata uang negara.
DBS menyoroti survei terhadap 66 bank sentral yang dilakukan oleh Bank of International Settlements (BIS). BIS menemukan 80 persen bank sentral getol mengeksplorasi penerbitan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC).
“Bank sentral telah memimpin penciptaan uang melalui sarana digital selama lebih dari setengah abad. Hari ini mereka sekaligus bermasalah dan tertarik dengan inovasi dan ekspansi yang terjadi dalam teknologi keuangan,” sebut DBS.
DBS juga percaya, bahwa aset kripto (mata uang kripto) akan tetap ada, dan bentuk uang biasa yang tradisional tidak akan usang. [red]