Bank DBS Singapura Ternyata Punya US$650 Juta Ether (ETH), Jadi Salah Satu Whale?

Menurut firma analitik blockchain terkemuka Nansen, sebuah alamat Ethereum yang memegang 173.700 ETH, senilai lebih dari US$650 juta pada nilai saat ini, diyakini dikendalikan oleh DBS Bank, bank terbesar di Singapura.

Pernyataan ini telah memicu minat dan kegembiraan di kalangan penggemar kripto dan pakar keuangan.

DBS Bank: Kekuatan Kripto yang Signifikan?

Berdasarkan laporan Bitcoinist, alamat yang dimaksud, diidentifikasi sebagai “0x9e927…fb8e” di Etherscan, menempatkan DBS Bank di antara 40 pemegang terbesar Ethereum, alias whale ETH.

Posisi ini menyelaraskan DBS Bank dengan bursa kripto besar seperti Binance dan Kraken, menyoroti peran signifikan bank tersebut dalam lanskap aset digital yang terus berkembang.

Keikutsertaan DBS Bank dalam kelompok elit ini dipandang sebagai dukungan substansial bagi industri kripto, yang terus tumbuh dan matang. Keterlibatan bank tersebut menekankan peningkatan penerimaan dan integrasi aset digital oleh lembaga keuangan tradisional.

Tren ini kemungkinan akan dipercepat seiring dengan semakin jelasnya regulasi, terutama dari otoritas di AS, yang mendorong lebih banyak lembaga untuk merangkul aset digital.

DBS Digital Exchange dan Implikasinya

Tidak mungkin DBS Bank memegang Ethereum hanya sebagai investasi. Tahun lalu, bank tersebut meluncurkan DBS Digital Exchange, sebuah platform yang dirancang untuk investor terakreditasi untuk memperdagangkan berbagai aset digital, termasuk Ethereum.

Inisiatif ini memanfaatkan pengalaman luas DBS Bank dalam pasar modal dan layanan kustodi, menandakan komitmen kuat untuk merangkul kelas aset baru seperti kripto, meskipun sarat akan volatilitasnya.

Namun, ada batasan penting dalam DBS Digital Exchange. Misalnya, platform ini tidak mengizinkan transfer masuk atau keluar Ethereum dan kripto lainnya. Selain itu, warga AS dibatasi untuk berpartisipasi dalam bursa tersebut.

Pembatasan ini menunjukkan pendekatan hati-hati oleh DBS Bank dalam menavigasi lanskap regulasi sambil menawarkan layanan perdagangan aset digital.

Klarifikasi Diperlukan  

Seiring spekulasi terus berlanjut, DBS Bank belum mengonfirmasi apakah mereka mengendalikan alamat Ethereum yang dimaksud. Bank tersebut perlu mengklarifikasi apakah ETH senilai US$650 juta adalah investasi mereka atau milik DBS Digital Exchange.

Data Etherscan mengungkapkan bahwa transaksi pertama ke alamat ini terjadi 974 hari yang lalu, menambah intrik seputar keterlibatan bank tersebut.

Sikap Pro-Kripto Singapura

Singapura, sebagai pusat pro-kripto terkemuka di kawasan Asia-Pasifik, memainkan peran penting dalam ekosistem kripto global. Menurut Statista, negara ini memfasilitasi 88 kesepakatan pada tahun 2023 saja, mengumpulkan lebih dari US$625 juta untuk berbagai perusahaan kripto.

Kebijakan pemerintah yang mendukung dan adopsi yang luas telah memperkuat reputasi Singapura sebagai negara yang ramah kripto, menempatkannya dengan kuat melawan pesaing seperti Hong Kong.

Pada awal April, Singapura memperketat langkah-langkah anti-pencucian uang untuk perusahaan kripto. Otoritas Moneter Singapura (MAS), regulator keuangan negara-kota tersebut, mengumumkan perubahan regulasi keuangan yang bertujuan meningkatkan pengawasan dan keamanan sektor kripto.

Langkah-langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif Singapura dalam mempertahankan kepemimpinannya di ruang aset digital yang berkembang pesat. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait