Bank Jepang Gandeng Solana dan Fireblocks untuk Uji Coba Stablecoin

Di tengah lonjakan inovasi digital, lembaga keuangan global berlomba mengadopsi teknologi seperti dompet digital, blockchain, dan stablecoin untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih cepat dan efisien.

Jepang pun ikut bergerak. Sejumlah bank di negara tersebut mulai mengintegrasikan teknologi Web3 ke dalam layanan harian, sebagai langkah menuju masa depan sistem keuangan yang lebih modern dan inklusif.

Kolaborasi Strategis Dorong Eksperimen Stablecoin di Jepang

Minna Bank, anak perusahaan dari Fukuoka Financial Group, mengumumkan kerjasama dengan Fireblocks, Solana, dan TIS pada Kamis (03/07). Bank digital ini memulai studi teknis dan praktis terkait penggunaan stablecoin dalam aktivitas keuangan harian.

Studi ini akan menguji penerbitan stablecoin di blockchain Solana, mengeksplorasi kasus penggunaan untuk konsumen dan pelaku usaha, serta mengintegrasikannya dalam pembayaran digital, perdagangan aset dunia nyata (RWA), dan dompet Web3.

Solana Melesat! Kian Perkasa di Era Blockchain Modern

CEO Fireblocks, Michael Shaulov, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan menghadirkan sistem keuangan yang lebih efisien dan relevan bagi masyarakat Jepang, sekaligus membuka peluang baru dalam pemanfaatan stablecoin.

BACA JUGA  Ramalan Harga Bitcoin Jadi US$250 Ribu, Prospek ETF Solana, dan Cerita Sukses Presale Furrever Token

Stablecoin tengah mengubah cara nilai berpindah dalam ekonomi digital. Dengan bekerja sama, kami akan mengeksplorasi bagaimana stablecoin dapat membuka efisiensi baru dan pengalaman finansial yang lebih baik bagi konsumen maupun pelaku usaha di Jepang,” tegasnya.

Dengan kapitalisasi pasar yang sudah melampaui US$250 miliar, stablecoin menjadi fondasi penting dalam keuangan digital, mendorong banyak bank besar beralih dari uji coba ke penerapan nyata sistem keuangan berbasis blockchain.

Menjawab Kebutuhan Generasi Muda di Jepang

Minna Bank adalah pionir bank berbasis cloud di Jepang, dirancang khusus untuk generasi digital. Dengan layanan 24/7 dan antarmuka yang simpel, lebih dari 70 persen nasabahnya berasal dari generasi muda berusia 15–39 tahun—segmen yang sering luput dari bank tradisional.

Mengusung konsep Banking-as-a-Service (BaaS), Minna Bank terus berinovasi agar layanan keuangannya terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari pengguna muda. Kolaborasi terkait pengujian stablecoin ini menjadi bagian dari upaya tersebut.

BACA JUGA  5 Kripto Ini Layak Pantau Menurut Bittime, WIF Termasuk?

Hasil studi diharapkan memperkuat penawaran BaaS Minna Bank dan membuka peluang kolaborasi lebih luas, menjadikannya bank yang lebih adaptif dibanding institusi keuangan konvensional.

Minat Bank Besar terhadap Stablecoin Kian Menguat

Minna Bank bukan satu-satunya lembaga keuangan di Jepang yang melirik stablecoin. Pada April lalu, Mitsubishi UFJ Financial Group juga mengumumkan langkah serupa, menunjukkan bahwa minat terhadap aset digital ini semakin meluas di kalangan institusi keuangan.

Mitsubishi Siap Terbitkan Stablecoin, Pasar Makin Kompetitif

Fenomena ini sejalan dengan tren global. Bank-bank besar seperti Deutsche Bank di Eropa dan sejumlah bank di Korea Selatan mulai mengeksplorasi stablecoin untuk meningkatkan efisiensi dan kecepatan layanan keuangan mereka.

Stablecoin kini bukan lagi dianggap sebagai eksperimen, melainkan bagian dari masa depan sistem keuangan global. Kolaborasi seperti yang dilakukan Minna Bank mencerminkan keseriusan dunia perbankan dalam menjajaki potensi Web3.

BACA JUGA  Serius Nih? CZ Sebut Satoshi Nakamoto Adalah AI Masa Depan

Dengan langkah ini, Jepang semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu negara terdepan dalam adopsi teknologi keuangan modern—dan Minna Bank berada di garis depan perubahan tersebut. [dp]

Terkini

Warta Korporat

Terkait