Bank of America (BofA) melalui laporan Global Research memproyeksikan bahwa sekitar 99 persen dari lebih dari 26.000 token kripto yang saat ini beredar akan menghilang dalam waktu 10 tahun ke depan.
Prediksi tersebut disampaikan dalam analisis yang menyoroti masa depan industri aset digital di tengah transformasi infrastruktur keuangan global.
Laporan yang dibagikan peneliti kripto SMQKE itu menilai sebagian besar token tidak memiliki utilitas jangka panjang dan hanya digunakan untuk tujuan spekulasi atau percobaan sementara. Menurut BofA, hanya sebagian kecil aset kripto dengan fundamental kuat yang diperkirakan akan bertahan.
Tokenisasi Dinilai Jadi Tahap Penting Masa Depan Aset Kripto
BofA menegaskan bahwa sistem keuangan dunia saat ini masih sangat bergantung pada infrastruktur terpusat yang sudah usang dan minim interoperabilitas. Kondisi ini dinilai membatasi efisiensi, inovasi dan distribusi modal secara optimal.
Meski digitalisasi aset telah dimulai sejak lama, seperti langkah Nasdaq beralih ke perdagangan elektronik pada 1970-an, sebagian besar lembaga keuangan masih memakai sistem yang berusia lebih dari dua dekade.
Laporan tersebut memperkirakan perubahan besar akan terjadi dalam kurun lima hingga lima belas tahun mendatang seiring meningkatnya penerapan tokenisasi, baik di sektor keuangan maupun non-keuangan.
Tokenisasi didefinisikan sebagai proses pembuatan versi digital yang dapat diprogram dari aset dunia nyata (RWA), yang dapat diperdagangkan dan dilacak melalui teknologi blockchain atau distributed ledger lainnya.
BofA membandingkan adopsi tokenisasi dengan perkembangan teknologi besar seperti radio dan televisi, yang memerlukan waktu panjang untuk diintegrasikan secara luas.
Lembaga ini memproyeksikan baik pasar publik maupun privat akan beralih ke kerangka kerja tokenisasi untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan transaksi.
Perbedaan Token Kripto dan Aset yang Ditokenisasi
Dalam laporannya, BofA membedakan antara token kripto dan aset tradisional yang ditokenisasi. Aset yang ditokenisasi tidak selalu memerlukan kripto atau jaringan blockchain publik.
Teknologi distributed ledger dapat dioperasikan secara permissioned atau privat, memungkinkan interaksi yang aman dan teregulasi antar lembaga keuangan tanpa melibatkan perantara dalam jumlah besar.
Sementara itu, token kripto mutlak dibutuhkan dalam ekosistem blockchain publik untuk memberi insentif kepada pihak yang memvalidasi transaksi dan menjaga integritas jaringan.
Meski demikian, BofA menilai sebagian besar token yang ada saat ini bersifat tidak esensial, tidak memberikan manfaat nyata dan berpotensi hilang seiring waktu.
Prediksi hilangnya 99 persen aset kripto ini mencerminkan pandangan bahwa pasar akan mengalami konsolidasi besar. Hanya proyek dengan kegunaan jelas, nilai tambah nyata dan dukungan regulasi yang kuat yang akan mampu bertahan.
Sementara ribuan token lain yang lahir tanpa strategi keberlanjutan berisiko lenyap seiring perkembangan teknologi dan perubahan kebijakan.
Laporan BofA juga menggambarkan tren yang lebih luas di kalangan institusi keuangan global.
Banyak lembaga mulai memanfaatkan teknologi blockchain untuk efisiensi dan keamanan, tetapi enggan terlibat langsung dalam volatilitas tinggi dan sifat terdesentralisasi pasar kripto publik. Model yang diadopsi cenderung mengutamakan sistem izin tertutup dengan pengawasan ketat.
Jika proyeksi tersebut terbukti, industri aset digital akan mengalami perubahan mendasar. Pasar kripto akan berfokus pada sedikit aset yang teruji dan memiliki peran penting dalam ekosistem finansial, sementara mayoritas token yang ada saat ini akan menjadi bagian dari sejarah perkembangan teknologi blockchain. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.