Di tengah isu lunturnya dominasi mata uang Amerika, Bank of America melihat bahwa aksi BRICS tidak mengancam dolar AS.
Aliansi BRICS telah berencana untuk menghadirkan mata uang baru sebagai alternatif dolar AS di pasar global, yang banyak dianggap oleh pengamat akan mengurangi dominasi mata uang Amerika. Ini adalah langkah dedolarisasi.
Dolar AS Tak TerancamÂ
Berdasarkan laporan Watcher News, Bank of America telah menanggapi beberapa hal terkait dedolarisasi, mengatakan bahwa dominasi global mata uang Amerika tak terancam sama sekali, dan menyebut yuan dan kripto sebagai bukan alternatif.
“Dolar AS tidak akan kehilangan hak istimewanya yang selangit karena tidak ada alternatif tunggal yang muncul,” ujar Eksekutif di Bank of America, Athanasios Vamvakidis.
Secara fakta, mata uang Amerika masih menjadi mata uang utama dan paling penting untuk ekosistem valuta asing (forex) di seluruh dunia, dengan proporsi 88 persen di tahun 2023.
Namun berdasarkan laporan Benzinga, porsi kepemilikan dolar AS dalam cadangan bank sentral dunia secara bertahap telah turun, dari 70 persen di tahun 1999 menjadi 58 persen di tahun 2023. Itu tidak terjadi dalam garis lurus, namun bergelombang naik turun sepanjang tahun.
Melirik aliansi BRICS, para anggotanya masi terus melanjutkan langkah mereka untuk menghadirkan mata uang baru. Ini menjadi sebuah gagasan yang panas dan trending, menarik beberapa negara untuk bergabung dalam langkah dedolarisasi.
Aliansi BRICS diketahui akan melakukan pertemuan puncak mereka di bulan Agustus 2023 mendatang, membahas tentang mata uang baru bersama anggota baru mereka.
Diketahui, telah ada sekitar 19 negara yang mengajukan minat mereka untuk bergabung, atau sekadar tertarik, ke dalam BRICS.
Terbaru, Rusia dan Tiongkok telah menggunakan yuan sebagai alternatif dolar AS untuk penyelesaian perdagangan global mereka.
Negara yang juga terkena sanksi AS seperti Rusia, yakni Iran, juga telah membangun platform yang memungkinkan bisnis lokal menggunakan aset kripto untuk penyelesaian impor.
Beberapa ahli melihat bahwa, era dominasi unipolar dolar AS sebagai mata uang cadangan global akan segera bergeser menjadi multipolar, di mana yang utama kemungkinan akan menjadi tripolar, bersama dengan yuan dan euro. [st]