IKLAN

Bank of America: Peluang Pasar Blockchain Bisa Capai US$7 Milyar

Sejumlah analis riset Bank of America (BoA) memrediksi teknologi blockchain bisa menjadi industri senilai milyaran dolar AS di masa depan, dan membawa manfaat khusus bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon dan Microsoft. Mereka memperkirakan total nilai pasar blockchain akan mencapai US$7 milyar. Tetapi tidak ada kepastian tentang waktu yang dibutuhkan, sebab teknologinya belum dipakai secara luas.

CNBC melaporkan, perkiraan pasar tersebut didasarkan asumsi bahwa kelak 2 persen server di seluruh dunia akan dipakai untuk menjalankan blockchain.

Menanggapi prediksi BoA, Pandu Sastrowardoyo, Juru Bicara Blockchain Zoo, berkata bahwa angka itu terlalu kecil. Ia menekankan persoalannya ada di persentase teknologi blockchain. Pandu berpendapat pihak BoA meremehkan pertumbuhan teknologi, terutama teknologi blockchain.

“Total pembelanjaan teknologi informasi dan telekomunikasi sampai 2020 diperkirakan mencapai US$5,5 triliun. Apa benar pengeluaran untuk teknologi blockchain serta arsitektur pendukung blockchain hanya US$7 milyar? Itu hanya 0,1 persen,” jelas Pandu.

Pandu memperkirakan 40 persen dari seluruh solusi IT di dunia akan melibatkan blockchain dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Setiap solusi IT yang memakai blockchain akan mengeluarkan 10 sampai 20 persen usaha kerja yang terkait langsung dengan blockchain. Sementara selebihnya dipakai untuk pekerjaan non-blockchain, seperti pemrograman database, pembuatan user interface, infrastruktur dan lain-lain.

“Artinya, estimasi pemasukan IT dari pekerjaan blockchain adalah sekitar 4 persen, atau senilai US$220 milyar, berdasarkan perkiraan pembelanjaan total ICT sebanyak US$5,5 trilyun yang dikutip dari laporan International Data Corporation (IDC) pada Juni silam.

Pandu menambahkan, selain itu, pihak-pihak yang menjadi kaya sebagai hasil investasi di pasar kripto dan Initial Coin Offering (ICO) akan menginvestasikan kembali cuan mereka ke teknologi blockchain. Menurut Pandu, itu salah satu hal yang tidak diperhitungkan BoA.

Dalam pengumumannya kepada para klien, analis Bank of America Kash Rangan menulis bahwa perusahaan seperti Amazon bisa mengintegrasikan blockchain demi mengefisienkan operasi retailnya dan meningkatkan usaha cloud computing.

Rangan berpendapat beberapa bagian dari software as a service (SaaS) bisa diperbaiki dengan teknologi blockchain. Ia menyorot blockchain as a service bisa menjadi sangat berguna bagi perusahaan seperti Microsoft dan platform Azure-nya, yang sudah menggunakan produk berbasis Ethereum. Rangan menegaskan sudah ada banyak kegunaan blockchain yang diketahui.

Walau Bank of America jelas menekankan kemampuan keuangan blockchain masih belum terbukti, pihak mereka berpendapat perusahaan seperti Oracle, IBM, Salesforce, VMWare, Redfin, Zillow dan LendingTree bisa meraup manfaat dari menerapkan teknologi distributed ledger.

Selama ini, Bank of America berambisi membangun namanya di sektor aset digital. Institusi keuangan tersebut sejajar dengan raksasa industri seperti IBM dan Walmart sebagai salah satu investor paling rajin menanam modal ke proyek-proyek riset terkait blockchain.

Pada Februari, bank tersebut menulis dalam laporan tahunan mereka tentang ancaman uang digital terhadap model bisnisnya. Akan butuh pengeluaran besar untuk memodifikasi atau mengadaptasi produk dan layanan bank agar mampu bersaing dengan teknologi uang digital.

Kendati demikian, Bank of America telah lama menyusun daftar paten terkait teknologi blockchain. Pada Mei, perusahaan tersebut memenangkan paten yang menggunakan distributed ledger untuk membuat tag supaya seseorang bisa menemukan blok tertentu dengan mencari kata kunci terkait tag tersebut.

Dokumen-dokumen yang diterbitkan Kantor Paten dan Merek Amerika Serikat pada Agustus mengungkap rincian tentang proposal Bank of America untuk membuat sistem penyimpanan daring uang kripto berskala perusahaan.

Pada saat yang sama, bank tersebut mengajukan paten cold storage system, sekaligus pengajuan paten untuk sistem yang memfasilitasi pembayaran uang digital dan penukarannya secara realtime. [ed]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait