Dalam acara Forum Ekonomi Dunia yang digelar di Davos, Swiss, CEO Bank of America (BoA) Brian Moynihan berkata bahwa bank tersebut tidak terburu-buru untuk memasuki sektor aset kripto.
Bank of America dan Keinginan ke Aset Kripto
Kanal berita Yahoo Finance bertanya ke Moynihan apakah Bank of America merasa tertinggal sebab tidak berinvestasi di sektor kripto secara agresif.
Menanggapi pertanyaan itu, Moynihan menjelaskan BoA adalah bank yang diregulasi sehingga tidak diperbolehkan terjun secara mendalam ke aset kripto.
Ia berkata Bank of America sebaiknya terus memusatkan perhatian kepada misi utamanya, yakni menjadi bank yang mengusung kebebasan finansial.
“Misi kami adalah membantu konsumen Amerika membangun keuangan yang sukses,” jelas CEO Bank of America tersebut. Moynihan telah bertugas sebagai CEO selama 12 tahun dan menopang transformasi perbankan di AS.
Produk perencanaan keuangan BoA yang memiliki empat hingga lima juta pengguna diluncurkan tiga tahun lalu. Moynihan menambahkan, tugas bank tersebut adalah membantu nasabah mempelajari cara berinvestasi demi meningkatkan mutu kehidupan.
Kendati kegunaan aset kripto adalah pembayaran antar negara, Moynihan berpendapat regulasi yang ketat bagi kripto dan ketidakjelasan panduan menyebabkan kelas aset tersebut tidak dapat berinteraksi dengan kelas aset lain.
Bank of America menyatakan pihaknya hanya diperbolehkan meriset tentang kripto. Bank tersebut mendirikan tim khusus kripto pada bulan Juli lalu.
Watcher melaporkan, laporan keuangan terbaru BoA mengungkap 53 persen transaksi nasabah berasal dari kanal digital. Moynihan menambahkan, bank tersebut memiliki 54 juta nasabah digital.
Bank of America memiliki ratusan paten terkait blockchain menurut Moynihan. Paten terkait blockchain meningkat 86 persen pada tahun 2021. Kendati memegang paten banyak, BoA tidak berniat berinvestasi ke aset kripto secara besar-besaran.
Forum Ekonomi Dunia dihadiri oleh beragam perwakilan industri kripto, termasuk CEO Ripple Brad Garlinghouse dan Presiden bursa kripto FTX Brett Harrison. Tetapi, Yahoo Finance melaporkan sebagian besar peserta forum tersebut masih bersikap skeptis terhadap aset digital.
Sikap skeptis tersebut disebabkan pasar aset kripto yang melesu. Saham perusahaan kripto seperti bursa Coinbase dan platform Robinhood mengalami penurunan besar. Kegagalan stablecoin Terra USD (UST) turut menjadi sorotan bagi para kritikus kripto, termasuk dari IMF. [ed]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.