Bank Perancis Blokir Penarikan dari Bursa Kripto Kraken

Seorang pelanggan bursa kripto Kraken yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan bahwa sebuah bank Perancis menolak penarikan dana dari bursa kripto tersebut ke rekening pribadinya. Bank Boursorama menolak dua penarikan pada 17 dan 20 Desember 2019. Kraken menyebutkan bank tersebut telah memblokir transaksi selama beberapa pekan.

Dalam sebuah surat pada Senin (06/01), menanggapi permintaan nasabah untuk mentransfer dana antara Kraken dan rekeningnya, Boursorama menulis, “Kami memberitahukan, menyusul keputusan oleh perusahaan, kami tidak lagi menerima permintaan transfer dana ke rekening ini.”

Gregory Raymond, jurnalis Capital, yang turut menulis persoalan ini mengatakan, bahwa telah terjadi kesalahan operasional. Bank tersebut mengklaim tidak memblokir transfer ke bursa-bursa kripto. Raymond mengatakan transfer ke Kraken telah dibuka kembali pada Jumat (03/01).

Staf Kraken menjelaskan kepada Decrypt, bahwa rekening bank Boursorama diblokir, tetapi kemudian Kraken mulai menerima kembali transfer dari bank itu. Pelanggan anonim tersebut melakukan penarikan kembali pada 6 Januari lalu dan berhasil sampai ke rekening banknya.

Menanggapi hal ini, nasabah itu berkata, “Sangat mengkhawatirkan saya tidak bebas memakai uang saya sesuai yang saya inginkan. Boursorama menolak transfer tanpa menjelaskan apa-apa, butuh waktu 20 hari untuk sekedar memberitahu saya mereka tidak menerima rekening ini lagi.”

Nasabah tersebut berharap Boursorama bisa mengubah kebijakan mereka. Jikalu tidak, ia akan pindah ke bank pesaing lain, N26 asal Jerman yang dikenal tidak memblokir transfer.

Perusahaan induk Boursorama Banque adalah Societe Generale, yang pekan lalu menuai kritik setelah menutup rekening para profesional, personal, gabungan dan anak-anak dari Julie Goislard, seorang warga Paris yang mengkritik Societe Generale.

Persoalan yang dihadapi Goislard tersebut ditanggapi oleh akun Twitter @Bitcoin sebagai contoh yang memperingatkan bahaya jatuhnya sistem keuangan tradisional.

Selain permasalahan tersebut, pelanggan bank ING bernama Jonas Cachau-Herreillat mencuit Kraken menolak transfer ke rekening banknya. Kraken membalas ING telah memblokir transfer antara bank dan bursa tersebut sejak 12 Desember lalu.

CEO Kraken Jesse Powell berkata, “Bank-bank di seluruh dunia memblokir berbagai macam perusahaan kripto dan konsumen kripto.”

Bank bukanlah satu-satunya yang membuat Kraken pusing. Bursa tersebut baru merilis infografis yang merinci permintaan oleh pihak penegak hukum. Kraken berkata penegak hukum mengirim 710 permintaan tahun lalu, 49 persen lebih banyak dibanding tahun 2018. Dari semua permintaan tersebut yang melibatkan 1.222 rekening, 432 berasal dari Amerika Serikat (AS).

“Biaya menangani permintaan hukum, terlepas dari lisensi, mulai menjadi penghalang,” cuit Kraken. Bursa itu mengklaim telah menyediakan data bagi 62 persen dari semua permintaan, sedangkan 28 persen lain bukan permintaan valid yang tidak memenuhi persyaratan legal.

CEO bursa kripto ShapeShift Erik Voorhees menanggapi, “Kraken harus berurusan dengan dua permintaan pengawasan setiap hari. Sangat sedih melihat hal ini. Pemerintah menghabiskan uang Kraken untuk melakukan pekerjaan polisi.” [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait