Bank Terbesar Rusia Bersiap Fasilitasi Transaksi Uang Digital

Bank terbesar Rusia, Sberbank, tengah bersiap untuk fasilitasi transaksi uang digital melalui platform khusus milik sendiri.

Diketahui, transaksi pertama dalam platform tersebut, yang dikembangkan sendiri oleh Sberbank, akan dilakukan dalam waktu satu bulan.

Tampaknya, ini menjadi langkah baru dari Rusia, di tengah sanksi yang menjeratnya, termasuk dikeluarkan dari jaringan SWIFT, dari AS dan sekutu setelah berkonflik dengan Ukraina.

Konflik ini pun berdampak bagi sektor lain seperti kelangkaan minyak mentah, namun juga menjadi penambah adopsi bagi aset kripto saat Ukraina, yang alih-alih melirik uang fiat, justru membuka penerimaan donasi menggunakan aset kripto.

Namun, negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut tidak kehilangan asa, yang terus berupaya untuk tetap bangkit meski dihimpit sanksi yang sempat menghantam perekonomian mereka dengan keras.

Rusia dan Platform Transaksi Uang Digital 

Berdasarkan laporan Bitcoin News, di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Anatoly Popov, Eksekutif tinggi di Sberbank, mengatakan bahwa bank tersebut telah ditambahkan ke dalam daftar operator sistem informasi Bank Sentral Rusia untuk mengeluarkan aset keuangan digital (DFA) musim semi ini.

Dalam hukum Rusia, aset kripto dan aset digital lainnya saat ini disebut sebagai DFA.

Undang-undang tambahan untuk aset kripto sedang dalam proses pengerjaan, dalam RUU yang disebut “Pada Mata Uang Digital,” yang diusulkan Menteri Keuangan Moskow.

RUU tersebut diharapkan akan dapat mengatur pasar kripto dengan lebih komprehensif. Kemungkinan, aset kripto juga akan segera diadopsi selama sesi musim gugur.

“Kami mengamati perkembangan teknologi baru, termasuk di bidang buku besar yang didistribusikan. Kami sedang mempelajari bagaimana teknologi blockchain berkembang. Saat ini, ada banyak proyek yang menggunakannya, dan di Sber, tentu saja, juga,” ujar Popov.

Dan dalam sebuah siaran pers di bulan Maret lalu mengungkapkan bahwa, DFA akan dikeluarkan dan diedarkan melalui platform yang dibangun dengan teknologi blockchain.

Tidak hanya itu, perusahaan pun akan diizinkan menggunakan platform untuk mengeluarkan DFA mereka sendiri guna menarik investasi. Itu juga termasuk melakukan transaksi menggunakan DFA sesuai aturan yang berlaku di Federasi.

Tampaknya, ini adalah upaya Rusia untuk tetap maju meski dililit oleh sanksi AS. Kripto dan blockchain menjadi sebuah jalan keluar. [st]

 

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait