Teknologi blockchain yang masih hijau, menyimpan sejumlah celah keamanan yang buruk. Buktinya, belum lama ini Tron Foundation mengganjar tim peretas “kerah putih”, senilai US$1.500 atas jasa mereka memperbaiki celah pada sistem blockchain Tron.
“Sebenarnya celah itu ditemukan pada 14 Januari 2019 lalu, namun baru diumumkan pada 3 Mei, setelah celah-celah itu ditutup,” jelas Hackerone.com seperti yang dilansir oleh Cointelegraph.com.
Celah itu ternyata memungkinkan akumulasi data dalam jumlah banyak terhadap komputer server yang digunakan oleh pihak Super Representative Tron. Ini berdampak fatal, sehingga jaringan blockchain bisa padam total atau tak berfungsi sama sekali.
“Dengan menggunakan satu komputer saja, seorang peretas bisa melakukan serangan “51 persen” ke komputer server Super Representative Tron,” jelas Hackerone. [Cointelegraph.com/vins]