Menurut data Whale Alert, 92.857 BTC senilai lebih dari US$1 miliar dikirim dari dompet Bitcoin tak dikenal dengan ongkos kirim hanya US$4, kurang dari Rp100 ribu dengan kurs saat ini. Ini terjadi kemarin, Kamis (6 Agustus 2020).
🚨 🚨 🚨 🚨 🚨 🚨 🚨 🚨 🚨 🚨 92,857 #BTC (1,092,603,630 USD) transferred from unknown wallet to unknown wallet
— Whale Alert (@whale_alert) August 6, 2020
Kendati jaringan Bitcoin dikenal akan biaya transaksinya rendah, biaya ini telah meningkat 500 persen dalam satu bulan terakhir.
Pada 27 Juni 2020, Bitcoin Block Bot melaporkan transaksi 101.857 BTC setara dari 0,5 persen dari total Bitcoin yang beredar, hanya membayar biaya kirim sebesar US$0,48.
Tidak diketahui siapa yang mengirim dana ini atau siapa penerimanya. Netizen aset kripto menduga dompet kustodian BitGo, yang mengelola penyimpanan bursa kripto Bitstamp, adalah pemilik dana tersebut.
Sebelum halving Bitcoin III pada 12 Mei 2020, ongkir transaksi Bitcoin rata-rata memuncak pada US$3,19.
Hal ini merupakan peningkatan sebesar 300 persen dari biaya rata-rata pada 2 April menurut data Bitinfocharts. Terakhir kali biaya transaksi Bitcoin mencapai lebih dari US$3 adalah pada Juli 2019.
Riwayat transaksi Bitcoin menujukkan peningkatan sebelum peristiwa halving. Halving terakhir pada 9 Juli 2016 disusul ongkir yang meroket pada pekan-pekan sebelumnya, memuncak pada US$0,62 per transaksi dalam kurun waktu 24 jam saat rata-rata biayanya US$0,1. [cointelegraph.com/ed]