Bayer Crop Science-Ant Financial Terapkan Blockchain untuk Sektor Pertanian

Bayer Crop Science dan Ant Financial bekerjasama mengembangkan sistem pengawasan produk pertanian berasas teknologi blockchain. Dengan menggunakan blockchain diharapkan mampu meningkatkan mutu produk pertanian.

Bayer Crop Science adalah anak perusahaan Bayer asal Jerman yang bergerak di bidang penyediaan bibit tanaman bermutu. Di Indonesia Bayer terkenal sebagai produsen Berocca, CDR, Tonikum Bayer dan Canesten. Bayer Crop Science. Sedangkan Ant Financial adalah perusahaan di bidang investasi yang 33 persen sahamnya dimiliki oleh Alibaba Group.
Penerapan blockchain di sektor pertanian ini memang bukan yang pertama, tetapi cukup besar, karena melibatkan dua perusahaan raksasa kelas dunia. Langkah kerjasama ini kian menancapkan persepsi positif terhadap teknologi blockchain yang tak hanya diterapkan di sektor keuangan.

“Bersama Bayer, penerapan teknologi blockchain di sektor pertanian akan meningkatkan transparansi dan meningkatkan tanggung jawab terhadap mutu proses rantai pasok (supply chain). Selain itu blockchain mampu membawa nilai tambah terhadap komsumen, para petani dan masyarakat lain,” kata Geoff Jiang, Wakil Presiden Ant Financial Intelligent Technology Group.

AntFinancial memang dikenal cukup aktif dalam pengayaan teknologi blockchain di beragam sektor.

Pada tahun 2018 misalnya mengembangkan sejumlah teknologi pendukung untuk blockchain. Nilai investasinya mencapai US$14 juta.

Awal bulan ini Ant Financial juga mengembangkan sistem blockchain untuk layanan donasi online. Sistem ini memungkinkan penyelenggaran layanan tidak bisa curang terhadap dana yang diterimanya.

Pada Mei 2019, Ant Financial menggelontorkan dana hingga US$10 juta kepada QEDIT, perusahaan baru yang mengembangkan privasi dan keamanan blockchain. Beberapa bulan sebelumnya Ant Financial memperkenalkan Ant Blockchain Technology dan Ant Doublechain Technology kepada publik. Kedua-dua dibuat sendiri oleh Ant Financial.

AliPay, yang juga dibidani oleh Alibaba pernah berinvestasi di bidang remitansi antara Malaysia dan Pakistan menggunakan blockchain pada awal tahun 2019. Diharapkan transaksi para pekerja Pakistan di Malaysia dapat dilakukan lebih mudah dan murah.

“US$20 juta per tahun itu sangatlah penting dalam sudut pandang stabilitas ekonomi makro dan pertanda positif untuk menunjang kesejahteraan keluarga di kampung halaman. Angka itu menyumbangkan sekitar 6 persen kepada Produk Domestik Bruto Pakistan atau setara dengan 50 persen defisit perdagangan nasional selama 2017-2018,” kata Gubernur Bank Sentral Pakistan.

Sebelum bersama Ant Financial, Bayer Crop Science pernah bekerjasama dengan BlockApps untuk mengembangkan blockchain khusus. BlockApps sendiri diinisiasi oleh ConsenSys yang juga turut andil mendirikan Ethereum pada tahun 2014 silam.

Bukanlah rahasia umum bahwa Alibaba menggenjot penelitian, pengembangan dan investasi besar-besaran di bidang teknologi keuangan. Mereka paham betul perihal potensinya untuk membawa efisiensi bisnis di tingkat yang lebih tinggi.

Alibaba, perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma kini sudah mengantongi 90 paten teknologi blockchain. Alibaba menempati peringkat pertama dunia di antara perusahaan dan organisasi yang lain, berdasarkan riset iPR Daily, 4 September 2018.

Jikalau dengan hitungan “matematika polos” terhitung sejak ditemukannya teknologi blockchain oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008, maka Alibaba mematenkan karyanya satu setiap tahun. [Red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait