Sengatan regulasi terbaru terhadap Binance.US oleh Securities and Exchange Commission (SEC) telah berdampak pada nasib nilai Binance coin (BNB).
Selain itu, eksploitasi pada BNB bridge telah menempatkan koin ini dalam risiko, yang berpotensi mengakibatkan likuidasi senilai US$200 juta pada Venus Decentralized Autonomous Organization (DAO) jika harga terus turun.
Sebelumnya, pasar cryptocurrency telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dari Binance Coin (BNB) sejak didirikan pada tahun 2017.
Penurunan Nilai Binance Coin (BNB)
Melansir dari NewsBTC, nasib Binance coin (BNB) mengalami penurunan nilai yang tajam akhir-akhir ini karena pengawasan regulasi yang meningkat dan tren pasar yang berlaku.
Saat ini diperdagangkan seharga US$260, BNB telah mengalami penurunan 7 persen dalam 24 jam terakhir dan penurunan 14 persen dalam tujuh hari terakhir.
Tindakan regulasi terhadap Binance.US, yang digabungkan dengan dinamika pasar, telah berkontribusi pada penurunan ini.
Eksploitasi pada BNB Bridge
Eksploitasi pada BNB bridge telah menjadi tantangan tambahan bagi Binance Coin. Pada tanggal 7 Oktober 2022, Venus DAO, yang mengawasi Venus Protocol, menjadi korban serangan.
Penyerang mencetak 2 juta BNB (US$593 juta) dan menyimpan 900.000 BNB sebagai jaminan di Venus, kemudian terlibat dalam pencucian uang dengan meminjam aset lain.
Eksploitasi ini menimbulkan risiko yang signifikan, karena ada potensi likuidasi senilai US$200 juta pada Venus DAO jika harga BNB turun 14 persen menjadi US$220.
Situasi yang belum terselesaikan ini merupakan potensi likuidasi terbesar dalam sejarah Decentralized Finance (DeFi).
BNB Chain Hentikan Operasional
Sebagai respons terhadap eksploitasi tersebut, BNB Chain telah menghentikan operasinya untuk melakukan peningkatan jaringan.
Serangan pada BNB Bridge saat ini berada di peringkat ketiga sebagai serangan terbesar secara keseluruhan, yang mengungkapkan kerentanan dalam ekosistem DeFi.
Untuk mencegah likuidasi yang meluas, BNB Chain akan melikuidasi posisi penyerang.
Untungnya, Venus DAO telah memberikan suara untuk mengizinkan BNB Chain sebagai satu-satunya likuidator alamat penyerang BNB.
Keputusan ini bertujuan untuk mencegah gangguan pasar lebih lanjut dan memberikan stabilitas pada pasar.
Tindakan hukum yang diambil oleh SEC terhadap bursa-bursa cryptocurrency besar, termasuk Binance dan Coinbase, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Setelah pengumuman tuntutan hukum SEC terhadap Coinbase, Nansen, perusahaan riset blockchain dan data, melaporkan penurunan arus keluar bersih dari Binance dan Coinbase.
Hal ini menunjukkan bahwa investor menjadi lebih berhati-hati mengingat pengawasan regulasi yang dihadapi oleh industri kripto.
Tuntutan hukum terhadap Coinbase menekankan pentingnya peningkatan kepatuhan dan langkah-langkah regulasi di pasar cryptocurrency.
Implikasi Jangka Panjang
Tantangan yang dihadapi oleh Binance Coin (BNB) memiliki implikasi yang lebih luas bagi pasar cryptocurrency.
Pengawasan regulasi meningkat secara global, dan dampaknya yang berlangsung dalam industri ini kemungkinan besar.
Pemerintah dan badan regulasi berusaha untuk membentuk pedoman dan pengawasan guna melindungi investor dan mengurangi risiko yang terkait dengan cryptocurrency.
Khusus untuk BNB, asosiasinya dengan Binance, salah satu bursa cryptocurrency terbesar, menjadikannya target tindakan regulasi.
Tindakan SEC terhadap Binance.US menunjukkan pendekatan yang lebih ketat terhadap bursa yang mungkin tidak sepenuhnya patuh dengan peraturan yang ada.
Akibatnya, investor menjadi lebih berhati-hati dalam memegang BNB dan cryptocurrency lain yang terkait dengan Binance.
Selain itu, eksploitasi pada BNB bridge mengungkapkan kerentanan dalam ekosistem DeFi. Meskipun keuangan terdesentralisasi menawarkan peluang menarik, tetapi juga menghadirkan risiko-risiko berbagai, termasuk kerentanan kontrak pintar dan serangan hacker.
Insiden-insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan dan keandalan platform DeFi dan dapat menyebabkan peningkatan pengawasan regulasi dalam bidang ini. [ab]