Nasib Bitcoin (BTC) menjadi fokus utama investor jelang pertemuan the Fed, yang berpotensi kerek suku bunga lagi.
Sejak awal tahun, pertemuan the Fed (FOMC) telah kerek suku bunga AS lebih tinggi, membawa gelombang besar penjualan di pasar aset berisiko seperti saham dan kripto.
Terbukti, harga Bitcoin dan altcoin kian merosot sejak awal tahun, seiring tindak agresif bank sentral AS untuk melawan inflasi, dengan menaikkan suku bunga.
Untuk Bitcoin, nasib menjadi sangat buruk karena harganya telah terdepresiasi lebih dari 60 persen dari level ATH-nya yang terbentuk di bulan November 2021.
The Fed Akan Kerek Suku Bunga Lagi?
Berdasarkan laporan Watcher News, FOMC akan diadakan selama dua hari, Selasa dan Rabu pekan ini, untuk menentukan sikap bank sentral AS dalam menghadapi inflasi.
Data CPI pekan kemarin memang turun, namun tetap dalam posisi yang tinggi dan melampaui ekspektasi pengamat.
Secara cepat, investor global melihat adanya peluang the Fed untuk kerek suku bunga, sehingga pasar aset berisiko mulai lesu pasca rilisnya data CPI AS.
Harga dari mayoritas aset kripto juga cenderung mengarah ke Selatan, karena investor mulai menurunkan selera risiko mereka guna mengantisipasi kenaikan suku bunga AS.
Dan menurut alat “CME FedWatch,” bank sentral AS tampak mengindikasikan akan menaikkan suku bunga AS sebesar 100 basis poin (bp). Ini adalah yang tertinggi dalam 40 tahun jika memang terealisasikan.
Berdasarkan laporan the Block, alat tersebut menunjukkan kemungkinan sebesar 20 persen untuk peluang terjadinya kenaikan. Itu telah naik dari 0 persen kemungkinan di data pekan lalu.
Kenaikan besar ini tentu akan membawa reaksi keras dari pasar, membuat pasar aset berisiko dalam bahaya, jatuh lebih dalam.
Tentu saja, ini hanya sekadar pembacaan pengamat, sehingga keputusan final dari pertemuan the Fed akan benar-benar dalam pantauan ketat para investor.
Di sisi lain, catatan penelitian dari raksasa perbankan Goldman Sachs telah menunjukkan perkiraan kenaikan suku bunga AS.
Penelitian tersebut mengambil data dari pasar obligasi, yang menunjukkan 25 persen kemungkinan naiknya suku bunga 100 bp pada FOMC bulan ini. [st]