Begini Nasib BTC Tahun 2023

Sebagian besar pasar mata uang kripto telah berubah merah lagi, termasuk aset dengan kapitalisasi terbesar Bitcoin (BTC), jelang berakhirnya tahun ini. Namun, para analis dan praktisi kripto telah membuat prediksi akan begini nasib BTC tahun 2023 nanti.

Bitcoin  mencatat kerugian kecil, menembus di bawah pola perdagangan sideways dari beberapa minggu sebelumnya, yang disebabkan gempa susulan dari keruntuhan FTX masih terasa.

Finbold mengutip analis kripto nama samaran Trader Tardigrade, pada 27 Desember, menilai bahwa token unggulan keuangan terdesentralisasi (DeFi) saat ini berada di zona akumulasi penimbun jangka panjang yang ekstrem.

Menurut ahli, aktivitas Bitcoin saat ini sangat mirip dengan tingkat harga pada tahun 2010 dan 2020, ketika cryptocurrency perdananya berpindah tangan dengan harga masing-masing US$0,09 dan US$3.800, yang membuatnya menjadi tawaran yang bagus.

Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis (29/12/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali bertengger di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, Bitcoin melemah 1,24 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,62 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level US$16.507 atau setara Rp260,6 juta (asumsi kurs Rp 15.788 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut melemah pagi ini. ETH turun 2,17 persen dalam sehari terakhir dan 2,03 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.186 per koin. 

CEO platform layanan strategi XOR, Aurelien Ohayon telah mencatat bahwa bull run historis Bitcoin terjadi setelah setiap empat tahun, yang berarti bahwa tahun 2023 berpotensi menjadi basis untuk yang lain, mengingat pasar bearish BTC hanya bertahan satu tahun.

Di sisi lain, CEO dan salah satu pendiri platform perangkat lunak pajak crypto CoinLedger, David Kemmerer percaya bahwa Bitcoin dapat merosot lebih jauh pada tahun 2023. 

Penambang crypto yang menjalankan BitcoinMiningSoftware.com, Stefan Ristic, memiliki pandangan serupa tetapi juga mengharapkan BTC berkurang separuh pada tahun 2024 menjadi katalis utama dari kemungkinan bull run.

Di tempat lain, Fraser Matthews, presiden pertukaran crypto Netcoins, memproyeksikan lebih banyak penurunan untuk Bitcoin di tahun berikutnya, memperingatkan bahwa aset digital dapat terkoreksi menjadi sekitar US$10.000. 

Sementara algoritma pembelajaran mesin di CoinPriceForecast juga membuat prediksi nasib BTC pada tahun 2023 mendatang, yakni berada di kisaran harga US$17,191 untuk pertengahan tahun depan. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait